Sebelum Bunuh Istri, Pria di Muara Enim Pesta Narkoba di Rumah Mertua

Merdeka.com - Penyidik Satreskrim Polres Muara Enim, Sumatera Selatan, menggelar reka ulang kasus pembunuhan yang dilakukan Reno Wahyudi (33) terhadap istrinya, Meriza Aditama (34). Dari situ terungkap motif dan perbuatan tersangka sebelum pembunuhan.

Rekonstruksi digelar di rumah mertua tersangka di Jalan Raya Air Pakuo, Kelurahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim, Selasa (28/4). Tersangka memerankan setiap adegan dengan pengawalan ketat petugas kepolisian setempat.

Kasatreskrim Polres Muara Enim AKP Dwi Satya Arian menjelaskan, reka ulang tersebut mengungkap fakta baru bahwa tersangka menggelar pesta narkoba bersama tiga temannya sebelum kejadian. Tersangka membeli sepaket sabu senilai Rp 500 ribu.

Mengetahui hal itu, korban protes hingga terjadilah keributan antara keduanya. Hanya saja, cekcok mulut tak berlangsung lama karena dilerai salah seorang saksi. Mereka kembali ribut setelah ketiga saksi pulang.

"Mereka gelar pesta narkoba sebelum kejadian. Tetapi para saksi tidak melihat aksi pembunuhan, hanya mengetahui korban dan tersangka ribut karena korban cemburu suaminya punya wanita lain," ungkap Dwi, Selasa (28/4).

Lalu, korban mandi di kamar mandi sedangkan tersangka menunggu di depan. Tersangka kembali dibuat emosi ketika korban memperlihatkan aksi percobaan bunuh diri melalui video call.

Tersangka mendobrak pintu kamar mandi dan memukuli korban berkali-kali. Tersangka juga menceburkan wajah korban ke wastafel yang berisi air. Kemudian, tersangka menjerat leher korban dengan tali rafia dan kabel hingga tewas.

"Tersangka meminta tetangga membantu membawa korban ke rumah sakit, tapi korban sudah tewas," ujarnya.

Menurut Dwi, aksi tersangka diduga karena pengaruh narkoba. Terlebih, kesadaran tersangka baru pulih sehari usai kejadian. Suami istri itu sebelumnya sudah sering ribut, wanita idaman lain sebagai pemicunya.

"Baru kemarin tersangka sadar, baru bisa diperiksa secara lengkap," kata dia.

Dalam waktu dekat, penyidik akan melimpahkan berkas perkara ke kejaksaan untuk disidangkan. Sementara tersangka dikenakan Pasal 44 ayat 3 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 dan Pasal 338 KUHP atau 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara hingga seumur hidup. Belum lagi sanksi penyalahgunaan narkoba yang juga diproses berbeda.