Sebelum di AirAsia, Kapten Iriyanto jadi pilot Adam Air
Merdeka.com - Keberadaan pesawat Air Asia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura masih misterius. Penerbang pesawat itu adalah Kapten Iriyanto, seorang pilot yang berpengalaman.
Namun pihak keluarga mengaku sebelum terbang, Iriyanto tengah berduka. Salah seorang adik Irianto, Edi meninggal dunia beberapa hari sebelum hilangnya pesawat Air Asia QZ 8501.
Tiga hari sebelum keberangkatan, Irianto sempat datang ke Yogyakarta untuk menghadiri tujuh harian adiknya tersebut.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan Adam Air 574 jatuh? Pesawat Adam Air 574 jatuh pada 1 Januari 2007 dalam perjalanan dari Surabaya ke Manado.
-
Siapa yang mutusin kontrak Qorry di Air Asia? Ada tujuh orang dari manajemen Air Asia yang hadir. Sementara Qorry hadir seorang diri.
Sepupu Iriyanto, Hendro Kusumo Broto mengatakan keluarga besarnya seperti mendapat pukulan dua kali. Belum sembuh kesedihan mereka karena kehilangan Edi, sekarang Irianto pun hilang bersama pesawat yang dipilotinya.
"Ini seperti pukulan dua kali, tapi gimana, mungkin ini cobaan," ujarnya.
Hendro sendiri terakhir bertemu dengan Irianto tiga hari lalu. Saat itu saudara sepupunya tersebut tengah berada di Yogyakarta.
"Pas di Yogyakarta kebetulan acara tujuh hari adiknya dan sekalian antar anaknya liburan di Yogya," tambahnya.
Menurut Hendro, Irianto sebelum menjadi pilot di Air Asia pernah menjadi pilot di Adam Air. Namun karena Adam Air bangkrut pada Maret 2008 lalu, Irianto lantas pindah ke Air Asia.
"Saya tidak tahu rute yang biasa ditempuh sebelumnya, tapi sebelumnya mas Ir di Adam Air pas bangkrut terus pindah ke Air Asia," ungkapnya.
Kedua orang tua Irianto, H.Suwarto dan Hj.Suwarto sendiri sudah berangkat ke Surabaya dengan menggunakan mobil milik Irianto yang ditinggal di Yogyakarta. Sementara kedua anaknya, Ninis dan Galih juga sudah terbang ke Surabaya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masa kemerdekaan Indonesia melahirkan cerita sejarah yang beragam dan bahkan belum banyak diketahui. Seperti kisah pesawat Avro Anson yang satu ini.
Baca SelengkapnyaRumor penggantian Irfan dari jabatan Dirut Garuda mencuat jelang RUPSLB 15 November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPria ini menjadi pelopor adanya industri penerbangan komersil sekaligus menjabat KASAU pertama.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu.
Baca SelengkapnyaMandala Airlines kini berganti nama menjadi Tigerair Mandala.
Baca SelengkapnyaWamildan Tsani Panjaitan jadi sorotan publik usai namanya mencuat sebagai salah satu calon pengganti Irfan Setiaputra sebagai dirut PT Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaSmart Aviation didirikan pada akhir tahun 2016 lalu.
Baca SelengkapnyaJaksa juga mengenakan biaya pengganti kepada Emirsyah sebesar USD 86.367.019.
Baca SelengkapnyaDia kelimpungan setelah mendapat kabar kontrak kerjanya tidak diperpanjang karena pembatasan penerbangan akibat pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaTahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.
Baca SelengkapnyaPesawat Adam Air Penerbangan 574 mengalami kecelakaan tragis di Selat Makassar pada 1 Januari 2007.
Baca Selengkapnya