Sebelum Menusuk, Siswa di Bantul Sempat Curi Pakaian Guru Perempuannya
Merdeka.com - Seorang siswa SMK kelas XI berinisial CB (16) menusuk gurunya, Wening Pamuji Asih (35) pada Rabu (20/11) malam. Wening ditusuk oleh CB saat sedang tidur di dalam kamar di rumahnya, Dusun Sambeng, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Bantul.
CB tega menusuk sang guru karena mengaku cinta dan kagum pada sosok Wening. Wening sendiri diketahui mengajar mata pelajaran Sejarah saat CB duduk di kelas X.
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Rico Sanjaya mengatakan bahwa sebelum menusuk, pelaku sempat mencuri pakaian milik korban. Pakaian itu dicuri pelaku dari dalam rumah korban.
-
Bagaimana cara pelaku masuk ke rumah? Mereka akan beraksi setelah diberi kode oleh pelaku yang pura-pura bertamu. Pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang tidak dikunci dan langsung membungkam mulut dan menutup mata RS menggunakan lakban.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
"Yang bersangkutan (pelaku) datang ke rumah korban bermaksud mengambil pakaian korban. Saat masuk melihat korban tidur," ujar Rico.
Usai mencuri pakaian korban, pelaku pun bergegas ingin keluar rumah. Namun saat melintas di dapur, pelaku melihat sebilah pisau. Pelaku lalu mengambilnya dan kembali ke kamar untuk menusuk korban yang sedang terlelap.
Usai menusuk korban, pelaku pun melarikan diri. Namun pelaku sempat kembali ke rumah korban saat banyak warga yang berdatangan dan menolong korban.
"Sejauh ini motif ya karena ada pelaku sangat mengagumi korban dan ketika menusuk ada dorongan dari dalam diri pelaku untuk menusuk korban," ungkap Rico.
Sementara itu, Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bantul Aipda Mustafa Kamal menerangkan ada dua pakaian yang dicuri pelaku dari rumah korban. Pakaian yang diambil ini adalah baju atasan dan rok milik korban.
"Jadi yang diambil itu pakaian luar korban yang dijemur di dalam rumah. Untuk jumlah pakaian yang diambil ada dua, yakni pakaian atas dan rok," urai Kamal.
Kamal menerangkan dari pengakuan orang tua dan keterangan pelaku, pelaku memang memiliki kebiasaan mencuri pakaian perempuan dewasa. Kebiasaan mencuri pakaian ini sudah sejak lama dilakukan pelaku.
"Dari keterangan keluarga, (pelaku) ada riwayat kleptomania, mengambil barang-barang milik orang lain. Keterangan orang tua dan pelaku juga menyebut dia suka mengambil pakaian perempuan yang lebih dewasa di lingkungan rumahnya," pungkas Kamal.
Sebagaimana diberitakan, akibat tusukan dari sang murid di bagian perut, Wening sempat dilarikan ke RS UII dan dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito. Wening mengalami luka tusuk di perut hingga tembus ke usus dengan lebar 3 cm panjang 7 cm.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku telah lama mengamati toko korban karena dia bekerja tak jauh dari lokasi itu.
Baca SelengkapnyaModusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan terungkap berkat tulisan dalah di dinding.
Baca Selengkapnya