Sejak Januari, Polda Riau tangkap 10 tersangka kebakaran hutan dan lahan
Merdeka.com - Jajaran Polda Riau menangkap 10 pelaku kebakaran hutan dan lahan yang tersebar di sejumlah kabupaten. Para pelaku merupakan petani biasa yang tertangkap basah saat melakukan pembakaran.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan, jumlah tersangka tersebut adalah total dari penangkapan sejumlah Polres sejak awal Januari 2018.
"Ada sembilan laporan polisi terkait kasus kebakaran dan menetapkan 10 orang tersangka sejak Januari hingga Juni 2018," ujar Sunarto, Kamis (26/7).Sunarto menjabarkan, para tersangka kebakaran hutan dan lahan itu ditahan di masing-masing Polres. Polres Pelalawan menahan satu tersangka, Polres Dumai tiga orang, Rohul satu orang, Polres Bengkalis satu orang, Kampar satu orang, serta Polres Rokan Hilir tiga tersangka.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
"Seluruh tersangka merupakan perorangan dan kita belum temukan pelaku dari korporasi," kata Sunarto.
Polisi juga telah melimpahkan berkas perkara tahap II ke Jaksa Penuntut Umum (JPU). Untuk yang memasuki tahap II terdapat sekitar enam kasus kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, polisi juga tengah menyelidiki satu kasus kebakaran lahan, dan dua lainnya masuk proses penyidikan.
"Kasus kebakaran lahan yang sudah tahap II, itu sudah dilakukan Polres Dumai, Polres Bengkalis, Polres Rokan Hulu, Polres Pelalawan dan Polres Kampar Kampar. Polres lain masih melakukan penyelidikan dan penyidikan," terang Sunarto.
Dari catatan, sejak Januari hingga Juli 2018, luas lahan yang terbakar total mencapai 2.445,16 hektare. Itu terjadi di sejumlah kabupaten.
Kepala badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau Edwar Sanger menyebutkan, pihaknya sudah melakukan pemadaman bersama tim gabungan TNI Polri dan masyarakat. "Lahan yang paling luas terbakar di Kepulauan Meranti yaitu sebanyak 938,31 ha," ujar Edwar.
Sementara di Rokan Hulu lahan yang terbakar mencapai tiga hektare, di Rokan Hilir terbakar 265,25 ha, Dumai 389,5 ha, Bengkalis 389,5 ha. Siak 131,5 ha, Pekanbaru, 44,6 ha, Kampar, 22,75 ha, Pelalawan 90,5 ha, Indragiri Hulu, 133,5 ha, Indragiri Hilir, 37 ha.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca SelengkapnyaLuas lahan terbakar di Provinsi Riau sepanjang 2023 ini sudah mencapai 1.906 hektare (ha) yang terbakar.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaDiduga membakar lahan seluas 1 hektare di Kabupaten Bengkalis, hingga kini masih buru dalang dibalik bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaMayoritas kasus yang ditangani kapolisian yakni pengangkutan kayu secara ilegal.
Baca SelengkapnyaMotifnya untuk membuka lahan atau untuk menanam bibit kelapa sawit seluas 3 hektare.
Baca SelengkapnyaDalam melakukan upaya pemadaman, kepolisian mengerahkan 111 orang personel.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaPemadaman karhutla juga menggunakan alat berat dan helikopter
Baca SelengkapnyaCagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan hutan yang dilindungi negara di bawah naungan Unesco PBB.
Baca SelengkapnyaPolisi langsung melakukan pemeriksaan terhadap S. Dia mengakui perbuatannya telah membuka lahan dengan cara dibakar.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kawasan Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis diduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca Selengkapnya