Sejarah dan Sains Es Puter Berhasil Juarai Kompetisi Teknologi Pangan di Amerika
Merdeka.com - Empat mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya bernama Lakeshia Erlino Kuswoyo, Catherine Trixie, Irvan, I Kadek Juni Saputra, serta Kadek Danayasa berhasil menyandang juara ke dua dalam Food Science in Action (FSIA) 2019 yaitu kompetisi pembuatan video yang diadakan oleh Institute of Food Technologist (IFT), Chicago, Amerika Serikat.
Dengan mengusung tema 'Teaching and Learning Science through Food', kompetisi ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang sains dan teknologi pangan.
Dalam kompetisi tersebut, Lakeshia Erlino mengatakan dirinya bersama tim menjabarkan sains di balik pembuatan es puter.
-
Apa yang diciptakan oleh para peneliti? Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
-
Siapa yang terlibat dalam penemuan ini? Mengutip Indy100, Selasa (24/9), penemuan ini dimulai ketika para astronom mendeteksi radiasi sinar-X yang dipancarkan dari cakram akresi, yakni lingkaran plasma superpanas yang mengelilingi lubang hitam saat ia menyedot materi di sekitarnya.
-
Apa yang dicapai oleh para ilmuwan dalam koneksi internet? Tim peneliti internasional telah menciptakan koneksi internet dengan kecepatan yang 4,5 juta kali lebih kencang daripada rata-rata kecepatan internet pita lebar (broadband) rumahan. Mereka telah berhasil mengirimkan data sebesar 301 terabit (Tb) atau 301 juta megabit (Mb) per detik, seperti dikutip dari situs Universitas Aston, Interesting Engineering, dan The Independent, Kamis (28/3).
-
Siapa yang memimpin tim ilmuwan? Tim ilmuwan internasional yang dipimpin ahli paleontologi Anthony Fiorillo mempublikasikan temuan mereka pada tanggal 30 Januari di jurnal Geosciences.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan? Menariknya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan salah satu fosil burung terror yang diyakini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan.
"Sains di balik es puter tuh sangat luar biasa. Sejarahnya pun sangat menarik. Es puter dilahirkan saat zaman penjajahan Belanda, ketika masyarakat tidak bisa afford susu dan freezer. Mereka gunakan santan kelapa, terus dibekuin dengan es batu dan garam. Kok mereka bisa paham bahwa garam dapat menurunkan temperatur es batu? Kok mereka bisa se-kreatif itu?" ujar mahasiswi S1 Food Business Technology ini, Senin (4/11).
Lakeshia mengungkapkan prestasi tersebut diraih berkat bimbingan petinggi kampus. Seperti dalam memperkaya informasi untuk script atau merevisi video.
"Terima kasih untuk Ibu Fransisca Wijaya, MTP, Dr. Ihsan Iswaldi, dan juga Yalun Arifin Ph. D. yang menjabat sebagai Kepala Program Studi S1 Food Business Technology. Kami bolak-balik ke kampus untuk bertemu dengan FM. Malahan, kami sempat chat mereka beberapa kali via WhatsApp. Pokoknya kami sudah ngerepotin mereka banget. Untungnya mereka sangat responsif," jelas dia. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini keberadaan kuliner es puter sudah makin langka
Baca SelengkapnyaIde kreatif usaha Ibu Elly pun mendapat perhatian dari Direktur Utama PNM Arief Mulyadi.
Baca SelengkapnyaEs lilin adalah jajanan tradisional yang populer dan digemari masyarakat.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang es untuk buka puasa dan ide resep minuman segar untuk buka puasa yang mudah dibuat.
Baca SelengkapnyaEs tersebut nampak terlihat segar dan menggoda selera. Bukan hanya itu, cara mengaduk dalam pembuatan es ini dinilai sangat tak biasa.
Baca SelengkapnyaBeginilah perkembangan kulkas dari waktu ke waktu. Simak, yuk!
Baca SelengkapnyaDesainer mengklaim pertama kali menciptakan es krim rasa vanilla yang berasal dari plastik yang telah didaur ulang.
Baca SelengkapnyaEs permen karet segar dengan aroma khas yang nikmat.
Baca SelengkapnyaSajian minuman dingin melegakan dahaga. Ini resepnya yang bisa Anda coba.
Baca SelengkapnyaProses pembuatan kuliner ini masih dilakukan secara tradisional, namun cita rasanya tak kalah dengan es krim modern.
Baca SelengkapnyaBerkat keberaniannya menciptakan kudapan unik, produk kerupuk buatannya kini telah laku hingga ke Jerman.
Baca SelengkapnyaTerobosan inovatif diperlukan untuk meningkatkan daya saing dan kontribusi dalam industri pupuk secara global.
Baca Selengkapnya