Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sekda Nonaktif Jabar Iwa Karniwa Bersikeras Tak Terima Suap Proyek Meikarta

Sekda Nonaktif Jabar Iwa Karniwa Bersikeras Tak Terima Suap Proyek Meikarta Sidang Iwa. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Sekretaris Daerah Nonaktif Jawa Barat Iwa Karniwa mengaku pernah bertemu dengan pejabat Pemkab Bekasi, Anggota DPRD Jabar dan Bekasi. Namun, ia membantah meminta sejumlah uang untuk mengurus dokumen terkait proyek Meikarta.

Hal itu terungkap saat Iwa menjalani sidang agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tipikor di Pengadilan Negeri Kelas IA Khusus Bandung, Jalan LLRE Martadinata Bandung, Rabu (12/2).

Iwa mengatakan, pernah bertemu di KM 72 Rest Area Tol Cipularang dengan pejabat dinas PUPR Kabupaten Bekasi yakni Henry Lincoln dan Neneng Rahmi Nurlaili. Lalu anggota DPRD Bekasi, Soleman beserta Anggota DPRD Jabar, Waras Wasisto yang juga disebut sebagai inisiator pertemuan.

“Bicara soal pengajuan (pengurusan) persetujuan (substansi) Raperda RDTR. Saya bilang nanti ajukan saja ke kantor. Selanjutnya kami bertemu di kantor, di Gedung Sate,” kata Iwa kepada Ketua Majelis Hakim, Daryanto.

Dalam dakwaan jaksa penuntut umum, Iwa disebut menerima uang suap sebesar Rp900 juta secara bertahap. Uang itu digunakan untuk membeli alat peraga kampanye saat ia mengikuti penjaringan calon untuk Pilgub Jabar di Partai PDIP.

Menanggapi itu, Iwa membantahnya dan menyatakan tidak pernah meminta uang kepada pihak PT. Lippo selaku pemilik proyek Meikarta atau Pemkab Bekasi. Informasi mengenai alat peraga kampanye justru datang datang dari Waras Wasisto.

“Tapi perlu saya tambahkan, saya tidak pernah meminta dan menerima uang atau hadiah apapun," ucap dia.

Di persidangan pun, Iwa ditanya soal kepemilikan apartemen di Meikarta sejak 2017. Ia mengaku memilikinya, namun saat ini tidak melanjutkan cicilannya.

"Ya, punya apartemen di Meikarta. Tapi sekarang tidak dilanjutkan cicilannya," terangnya.

Dalam kesempatan itu, Iwa menyatakan tidak bersalah karena mengklaim tidak menerima suap. Semua tugas dan kewajibannya dikerjakan dengan baik sesuai aturan undang-undang.

Saat ini, ia masih menerima gaji sebagai aparatur sipil negara untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya. Meski demikian, sejumlah rekening miliknya disita KPK.

"Tentu saja saya kaget karena tidak sepeserpun saya menerima (suap) apapun," ucap dia.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Senyum Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti usai Diperiksa 2 Jam Lebih di KPK
Senyum Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti usai Diperiksa 2 Jam Lebih di KPK

Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita diperiksa sebagai saksi kasus gratifikasi hingga pemerasan di Pemkot Semarang.

Baca Selengkapnya
Alasan Rapat Paripurna, Mbak Ita Absen Panggilan Penyidik KPK
Alasan Rapat Paripurna, Mbak Ita Absen Panggilan Penyidik KPK

Pemeriksaan Mbak Ita dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus korupsi pengadaan barang dan jasa.

Baca Selengkapnya
TKN Ungkap Ada Sosok Coba Halangi Pertemuan Prabowo dan Megawati
TKN Ungkap Ada Sosok Coba Halangi Pertemuan Prabowo dan Megawati

Sesungguhnya pertemuan antara Prabowo dengan Megawati tidak ada halangan.

Baca Selengkapnya
Makelar Suap Mahkamah Agung Dadan Tri Yudianto Didakwa Terima Rp11,2 Miliar
Makelar Suap Mahkamah Agung Dadan Tri Yudianto Didakwa Terima Rp11,2 Miliar

Uang suap itu diterima Dadan Tri dan Hasbi Hasan dari Debitur Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana Heryanto Tanaka.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Pernah Kerja di Bank Selama 12 Tahun
Sisi Lain Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Pernah Kerja di Bank Selama 12 Tahun

Wali Kota Semarang ini tengah jadi sorotan karena tersandung kasus korupsi yang ditangani KPK.

Baca Selengkapnya
Geledah Kantor Walkot Semarang Berdampak ke Proses Pencalonan Mbak Ita, Ini Respons Tegas KPK
Geledah Kantor Walkot Semarang Berdampak ke Proses Pencalonan Mbak Ita, Ini Respons Tegas KPK

KPK telah mencegah 4 orang dalam korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Gibran Dihujani Interupsi dari Fraksi PDIP dalam Rapat Paripurna DPRD Solo
VIDEO: Momen Gibran Dihujani Interupsi dari Fraksi PDIP dalam Rapat Paripurna DPRD Solo

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri Rapat paripurna DPRD Kota Solo di gedung dewan, Senin (8/7).

Baca Selengkapnya
Sempat Dikabarkan Menghilang Usai Kantornya Digeledah KPK, Begini Kondisi Terkini Wali Kota Semarang
Sempat Dikabarkan Menghilang Usai Kantornya Digeledah KPK, Begini Kondisi Terkini Wali Kota Semarang

Senin (22/7), Mbak Ita terlihat sedang menghadiri rapat di Gedung DPRD Kota Semarang

Baca Selengkapnya
KPK Jadwalkan Pemeriksaan Wali Kota Semarang Mbak Ita Terkait Kasus Grarifkasi Hingga Pemerasan Besok
KPK Jadwalkan Pemeriksaan Wali Kota Semarang Mbak Ita Terkait Kasus Grarifkasi Hingga Pemerasan Besok

Pemeriksaan Mbak Ita sejatinya dilakukan pada Selasa (30/7) kemarin bersamaan dengan suaminya.

Baca Selengkapnya
Ngaku Terima Duit Rp60 M dari Windi Purnama, Alasan Irwan Hermawan: Itu Uang Pendampingan Hukum
Ngaku Terima Duit Rp60 M dari Windi Purnama, Alasan Irwan Hermawan: Itu Uang Pendampingan Hukum

Ada kesepakatan yang terjadi antara Edward Hutahean dengan Irwan dan Anang Latief.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ekspresi Menhub Budi Usai 10 Jam Diperiksa KPK, Dukung Penuh Pemberantasan Korupsi Jalur Kereta
FOTO: Ekspresi Menhub Budi Usai 10 Jam Diperiksa KPK, Dukung Penuh Pemberantasan Korupsi Jalur Kereta

Menhub Budi Karya diperiksa KPK selama 10 jam sebagai saksi kasus suap dalam pembangunan jalur kereta api di wilayah Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya
Tak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana
Tak Bahas Hak Angket, Istana Minta Pertemuan Jokowi dan 2 Menteri PKB Tak Dispekulasikan ke Mana-Mana

Ari menyebut pertemuan tersebut juga merupakan permintaan dari para menteri PKB.

Baca Selengkapnya