Sekolah di Riau Mulai Gelar PTM, Guru dan Pelajar Prioritas Vaksinasi
Merdeka.com - Gubernur Riau Syamsuar meminta agar tim vaksinasi Covid-19 memprioritaskan para guru dan pelajar untuk mendapatkan suntikan vaksin. Alasannya, mereka sudah mulai menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
SMA dan SMK dan sederajat di Riau sudah mulai menggelar PTM terbatas pada Rabu (8/9). Penerapan belajar tatap muka ini sesuai dengan surat keputusan bersama (SKB) 4 Menteri di masa pandemi Covid-19.
Seluruh sekolah di 12 kabupaten/kota dapat menerapkan PPKM terbatas karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berada pada level 3.
-
Apa pesan Gubernur Kalimantan Selatan untuk para siswa? “Jadilah anak Banua yang berkualitas dan berdaya saing agar dapat menjadi pemenang kedepannya. Teruslah tanamkan semangat Pangeran Antasari Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing dalam menuntut ilmu di sekolah,“ tegas Sahbirin, Martapura, Selasa (8/8).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
"Vaksinasi akan kita tingkatkan lagi untuk anak-anak sekolah, karena mereka mengikuti pembelajaran tatap muka. Baik untuk siswa SMP maupun SMA termasuk perguruan tinggi," ucap Syamsuar.
Syamsuar menegaskan, jika nanti Riau kembali mendapatkan pasokan vaksin dari pemerintah pusat, sasaran vaksinasi adalah kelompok pendidikan. Dengan vaksinasi itu, pembelajaran tatap muka di sekolah dan kampus akan berjalan lancar.
"Guru, dosen, pelajar sekolah, mahasiswa, itu nanti yang akan menjadi prioritas kita kalau sudah ada tambahan vaksin," harapnya.
Dia menjelaskan, capaian vaksinasi untuk kelompok siswa dan guru termasuk dosen dan mahasiswa di Riau sudah tinggi. "Selama ini sudah banyak para guru dan dosen termasuk anak-anak kita yang sudah divaksin, tapi tetap kita vaksin yang lainnya," katanya.
Boleh Pilih Belajar Daring atau Tatap Muka
Terkait pelaksanaan PTM terbatas di Riau, pihak sekolah juga memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih belajar tatap muka atau daring.
"Pihak sekolah memberikan opsi juga kepada anak-anak melalui orang tua. Apakah memilih daring atau tatap muka terbatas, tergantung persetujuan orang tua," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Riau Zul Ikram.
Zul mengatakan, pihaknya telah memberikan petunjuk teknis PTM terbatas sesuai dengan SKB 4 Menteri. "Seperti meminta persetujuan tim Gugus Covid-19 di kabupaten dan kota. Kalau sekolah mendapatkan itu mereka sudah berjalan," jelasnya.
Sesuai aturan PPKM level 3, sekolah secara bertahap memulai PTM terbatas dengan 50% siswa di setiap kelas. "Setiap harinya sekolah mengatur jadwal belajar, jika melebihi kuota, maka sekolah menggunakan sistem shift, atau ada yang masuk pagi, siang, dan jumlah hari dalam seminggu," jelasnya.
Dia menyebutkan, jika satu kelas jumlah siswanya 50, maka siswa yang masuk maksimal 25 orang. Selama belajar, siswa diwajibkan menjaga jarak, mengenakan masker, dan mencuci tangan sebelum masuk. "Pelajaran juga dibatasi selama dua jam," tegas Zul.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca SelengkapnyaSebanyak 400 porsi makanan sehat telah disiapkan untuk anak-anak dari kelas 1 hingga kelas 6 di dua sekolah.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaAyo Rukun merupakan akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas untuk Kekerasan dan Perundungan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaSyamsuar mengaku telah mengusulkan kebutuhan tenaga guru sebanyak 7.297 formasi. Namun, hanya 5.851 peserta yang dinyatakan lulus.
Baca SelengkapnyaJalur zonasi ini pertama kali diimplementasikan tahun 2017 pada masa kepemimpinan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca Selengkapnya"1,6 juta guru belum sejahtera mendapatkan tunjangan sertifikasi. Ini yang akan didorong oleh pemerintah."
Baca SelengkapnyaKetahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca Selengkapnya