Selain demo 4 November, Ketua HMI juga diperiksa soal kasus lama

Merdeka.com - Penyidik Polda Metro Jaya meminta keterangan Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Mulyadi P Tamsir soal kericuhan demo 4 November, Selasa (15/11) kemarin. Dalam pemeriksaan tersebut, Mulyadi enggan menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan penyidik.

Selain soal ricuh demo 4 November, Mulyadi juga diperiksa mengenai kasus lain.

"Kemarin itu Ketua HMI diperiksa terkait kasus lama," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/11).

Menurut Awi, ada kasus lain soal penyerahan aset di tahun 2014 yang harus diluruskan dan diselidiki polisi. Dalam perkara tersebut, kata dia, penyidik juga harus mendengarkan keterangan dari Mulyadi ketika saat itu dia masih menjabat sebagai Sekjen HMI.

"Kasus tahun 2014 saat beliau menjadi Sekjen HMI ada penyerahan-penyerahan aset di Jalan Diponegoro kepada seseorang itu yang lagi diperiksa untuk diluruskan kasusnya. Tak ada (kaitan 4 November). Ada kasus lain," jelasnya.

Seperti diberitakan, Ketua PB HMI Mulyadi P Tamsir diperiksa sebagai saksi atas kericuhan 4 November 2016. Di mana pihak kepolisian telah menetapkan lima orang tersangka, salah satunya Sekjen HMI Amijaya Halim.

Dalam pemeriksaan yang dilakukan Penyidik Keamanan Negara (Kamneg) Polda Metro Jaya, Ami dua kali diperiksa. Namun, dalam pemeriksaan tersebut dirinya bungkam.

"Tak ada masalah. Saksi banyak yang sudah diperiksa. Cuma memang tugas penyidik untuk menguji apakah kejadian kemarin itu, bagaimana terjadi sampai ricuh apa ada hubungan? Memerintah siapa? Ada yang menyuruh siapa, ada yang menyurh melakukan atau tidak, apa ada aliran dana itu tugas polisi untuk mengungkap itu," pungkasnya.