Selain Wali Kota, 2 Pejabat Kota Depok Positif Covid-19
Merdeka.com - Satuan Tugas (Satgas) Covid19 Kota Depok juga menerima laporan dua pejabat Kota Depok yang terpapar Covid19. Mereka adalah Sekretaris DPRD Depok Kania Parwanti dan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Depok, Dudi Miraz. Sebelumnya kedua pejabat itu menjalani swab test dan hasilnya positif.
"Untuk Pak Dudi informasi yang kita dapat hasil swabnya pada hari Minggu, kalau Bu Kania kemarin,” kata Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Kamis (26/11).
Saat ini keduanya pun menjalani isolasi dan perawatan. "Pak Dudi di RSUD Depok. Bu Kania di Wisma Makara UI,” tambahnya.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
Selanjutnya pihaknya melakukan tracing untuk mengetahui siapa saja yang sempat kontak erat dengan kedua pejabat tersebut. Mengingat keduanya memang banyak bertemu orang.
"Aktivitas beliau berdua kan sering komunikasi dengan banyak orang,” tukasnya.
Dadang menuturkan, kondisi ini bisa terjadi dan dialami oleh siapapun. “Kalau soal klaster perkantoran tidak hanya dikita (Depok), tapi juga di daerah lain berdampak kembali. Jadi ini meskipun kita tahu kita sangat ketat dengan protokol kesehatan,” tuturnya.
Pihaknya juga melakukan tracing terhadap kasus Mohammad Idris yang juga terpapar. Idris diketahui positif setelah swab test pada Rabu (25/11).
"Sebagai warga negara yang baik beliau menyampaikan pada kita kemarin positifnya,” pungkasnya.
Kondisi Mohammad Idris
Calon Wali Kota Depok, Mohammad Idris positis Covid-19 setelah mengikuti debat perdana Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok digelar KPU pada Minggu (22/11). Idris saat itu merasa kurang setelah debat perdana di studio televisi tersebut.
"Sehingga pada Rabu (25/11) dia swab dan hasilnya positif," kata Ketua tim sukses pasangan calon Idris-Imam sekaligus Ketua DPD PKS Depok, Hafid Nasir, Kamis (26/11).
Setelah diketahui hasil positif, Idris menjalani perawatan di rumah sakit. Namun kondisinya saat ini baik dan stabil.
"Saat ini sedang dirawat di rumah sakit, tapi kondisinya sehat tidak ada masalah, stabil," ujar dia.
Hanya saja, kata Hafid, Idris mengalami keluhan di lambung. Sehingga Idris memerlukan perawatan intenfis.
“Mungkin karena ada keluhan di lambung makanya perlu mendapatkan perawatan intensif, tapi sehat-sehat saja sih. Di RSUD,” ungkapnya.
Ketika ditanya soal kondisi pasangan calonnya yaitu Imam Budi Hartono, Hafid mengatakan bahwa Imam dalam kondisi sehat. Seluruh tim yang ikut debat saat itu sudah menjalani tes.
“Pak Imam sehat Alhamdulillah. Jadi Setelah dia (Idris) dinyatakan positif, tidak hanya Pak Imam, tapi semua yang sudah kita usahakan untuk di tes dan Alhamdulillah sebagian yang sudah keluar negatif,” katanya.
Hafid menyebutkan bahwa sebelum debat, pihaknya mengikuti aturan yang berlaku yaitu menjalani rapid test. Bahkan untuk pendamping pun ikut menjalani rapid juga.
“Kita kan memang supaya regulasi dari TV sudah melakukan rapid test untuk semua yang mendampingi Pak Idris dan Pak Imam dan semua hasilnya non reaktif,” tambahnya.
Disebutkan dia bahwa sebelum debat, kondisi Idris sehat dan baik-baik saja. Namun karena hasil tes positif maka Idris pun menjalani perawatan di RSUD Depok.
“Sebetulnya kondisi sebelum debat kandidat dalam keadaan baik tapi memang mungkin karena hasil positif ya beliau harus dirawat dan dikarantina di RSUD,” paparnya.
Hafid memperkirakan Idris terpapar dari luar studio setelah debat di stasiun televisi pada Minggu (22/11) lalu. Pasalnya kata dia sebelum masuk studio seluruh peserta wajib menjalani rapid test. Bahkan Idris menjalani swab test yang hasilnya negatif.
“Jadi memang pada saat kami tim pada ke debat kandidat di studio televisi, sesuai regulasi semua yang mengikuti harus test rapid. Semua pendamping Pak Idris dinyatakan non reaktif. Bahkan Pak Idris tidak hanya tes rapid, beliau juga melakukan swab dan hasilnya negatif,” katanya.
Menurutnya, Idris tidak mengalami gejala Covid19. Namun ketika melakukan test swab pada Rabu (25/11) hasilnya positif. “Masuk kategori orang tanpa gejala (OTG),” paparnya.
Hafid menuturkan, saat itu ketika masuk studio Idris sudah menjalani rapid test. Bahkan dia juga menjalani swab test. “Iya karena hasil dari tes rapid dan swab hasilnya negative, rombongan yang menemani paslon negatif,” ungkapnya.
Hafid pun menduga bahwa Idris terpapar di luar studio pasca debat. Dia menyebutkan pasca debat Idris tidak melakukan kampanye karena prioritas istirahat dan persiapan debat selanjutnya. “Ya mungkin pasca debat. Beliau kan juga tidak melakukan kampanye karena ingin mempersiapkan juga. Kita sengaja tidak menjadwalkan dan istirahakan paslon,” tambahnya.
Menurutnya virus ini bisa terkena pada siapa saja. Haafid menambahkan orang yang terkonfirmasi positif bukanlah aib. “Kondisi Pak Idris dalam keadaan sehat walafiat. Kondisi stabil, tadi pagi juga saya sudah menghubungi dan memang beliau masih ngeluh dari sisi lambung, tapi indra penciuman dan rasa tidak ada masalah,” tutupnya.
Hafid memperkirakan Idris terpapar dari luar studio setelah debat di stasiun televisi pada Minggu (22/11) lalu. Pasalnya kata dia sebelum masuk studio seluruh peserta wajib menjalani rapid test. Bahkan Idris menjalani swab test yang hasilnya negatif.
“Jadi memang pada saat kami tim pada ke debat kandidat di studio televisi, sesuai regulasi semua yang mengikuti harus test rapid. Semua pendamping Pak Idris dinyatakan non reaktif. Bahkan Pak Idris tidak hanya tes rapid, beliau juga melakukan swab dan hasilnya negatif,” katanya.
Menurutnya, Idris tidak mengalami gejala Covid19. Namun ketika melakukan test swab pada Rabu (25/11) hasilnya positif. “Masuk kategori orang tanpa gejala (OTG),” paparnya.
Hafid menuturkan, saat itu ketika masuk studio Idris sudah menjalani rapid test. Bahkan dia juga menjalani swab test. “Iya karena hasil dari tes rapid dan swab hasilnya negative, rombongan yang menemani paslon negatif,” ungkapnya.
Hafid pun menduga bahwa Idris terpapar di luar studio pasca debat. Dia menyebutkan pasca debat Idris tidak melakukan kampanye karena prioritas istirahat dan persiapan debat selanjutnya. “Ya mungkin pasca debat. Beliau kan juga tidak melakukan kampanye karena ingin mempersiapkan juga. Kita sengaja tidak menjadwalkan dan istirahakan paslon,” tambahnya.
Menurutnya virus ini bisa terkena pada siapa saja. Haafid menambahkan orang yang terkonfirmasi positif bukanlah aib. “Kondisi Pak Idris dalam keadaan sehat walafiat. Kondisi stabil, tadi pagi juga saya sudah menghubungi dan memang beliau masih ngeluh dari sisi lambung, tapi indra penciuman dan rasa tidak ada masalah,” tutupnya.
Baca juga:Satgas Lakukan Tracing Usai Cawalkot Depok Mohammad Idris Positif Covid-19Usai Debat, Cawalkot Depok Mohammad Idris Positif Covid-19Dokter di Natuna Berbagi Pengalaman jadi Pasien Covid-19 hingga SembuhSebagian Warga Kulon Progo Tolak Pemeriksaan Covid-19, takut dikarantinaJelang Libur Panjang Akhir Tahun, Yogyakarta Mulai Awasi Ketat Penerapan ProkesKasus Covid-19 di Solo Melonjak, FX Rudy Sebut Kesadaran Masyarakat Rendah (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaIdris dijadwalkan dipanggil sebagai terlapor pada Kamis 10 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaWali Kota Depok diduga melanggar UU Pilkada Pasal 70 ayat 2.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan tersebut sehubungan dengan kasus korupsi dugaan gratifikasi hingga pemerasan pada Pemkot Semarang.
Baca SelengkapnyaNama Wali Kota Depok dua periode, Mohammad Idris disebut-sebut masuk dalam bursa pencalonan Gubernur Jawa Barat (Jabar).
Baca SelengkapnyaWali Kota Depok Mohammad Idris mengeluarkan kebijakan baru untuk mengurangi polusi udara. Naik motor wajib dua orang, naik mobil minimal tiga orang.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDua di antara lima anggota Polri, yang ditangkap karena diduga menggunakan narkoba di Depok ternyata kakak beradik.
Baca SelengkapnyaPenilaian kualitas udara dari Pemkot dan AQI berbeda
Baca SelengkapnyaTessa Mahardika Sugiarto mengaku pemeriksaan itu dipastikan akan dilakukan.
Baca SelengkapnyaWali Kota Idris berdalih kebihakan WFH berdasarkan instruksi Kemendagri
Baca Selengkapnya