Semalam, Gunung Merapi Keluarkan 2 Kali Awan Panas Guguran
Merdeka.com - Paska mengeluarkan awan panas letusan pada Senin (14/10) pada pukul 16.31 WIB, Gunung Merapi juga mengeluarkan awan panas guguran sebanyak dua kali.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya menyebut awan panas guguran pertama dikeluarkan pada pukul 20.19 WIB.
"Awan panas guguran terjadi pada tanggal 14 Oktober 2019 pukul 20.19 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 30 mm dan durasi kurang lebih 76 detik," ujar Hanik.
-
Dimana awan panas guguran Merapi terjadi? Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya luncuran awam panas guguran sejauh 2.700 meter yang keluar dari kawah Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Kapan Gunung Merapi meluncurkan awan panas? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Bagaimana Merapi meluncurkan awan panas? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Mengapa Merapi mengalami gempa guguran? Gempa guguran biasanya terjadi setelah erupsi disebabkan guguran lava yang terjadi pada sistem pembentukan lava.
Dia menerangkan awan panas guguran tersebut tak bisa diamati jarak luncurnya. Hal ini terjadi karena cuaca berkabut di Gunung Merapi.
Hanik mengungkapkan, awan panas guguran kembali terjadi pada Selasa (15/10) pukul 00.04 WIB. Awan panas guguran tersebut memiliki amplitudo maksimal 53 mm dan durasi kurang lebih 102 detik.
"Terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada tanggal 15 Oktober 2019 pukul 00.04 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo maximal 53 mm dan durasi lebih kurang 102 detik. Awan panas tidak terpantau secara visual karena cuaca berkabut," ungkapnya.
Dia menjabarkan BPPTKG merekomendasikan area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar tidak ada aktivitas manusia. Masyarakat, sambung Hanik, dapat beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Hanik menambahkan hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di status waspada atau level II. Status waspada ini telah ditetapkan sejak 21 Mei 2018.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi dua kali meluncurkan awan panas guguran pada Senin (27/11) pukul 17.00 WIB dan 17.15 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Baca SelengkapnyaPerubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Kembali Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.500 Meter
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Baca Selengkapnya