Sengketa Lahan, Masjid Riyadhul Jannah di Sukoharjo Hendak Dilelang Bank
Merdeka.com - Masjid Riyadhul Jannah di Kampung Bangsri Cilik RT 03 RW 01, Kelurahan Kriwen, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah belakangan viral di media sosial. Penyebabnya, masjid yang dibangun tahun 2011 lalu oleh almarhum Hj Yatimin Suyitno Diharjo, seorang pengusaha bus asal Sukoharjo tersebut hendak dilelang oleh sebuah bank di Solo.
Pengelola masjid, Mulyono mengatakan saat membangun masjid tersebut, Yatimin tidak mau dibantu oleh orang lain. Apalagi mendiang menginginkan pembangunan masjid berukuran 300 meter persegi tersebut sejak lama.
"Beliau memimpikan membangun masjid ini sudah sejak lama. Dia tidak mau menerima bantuan, jadi masjid ini seluruhnya dibangun dengan biaya sendiri," ujar Mulyono, Rabu (30/10).
-
Siapa yang menjual masjid? Nama pemiliknya pun tertulis, yakni Hilda Rahman, lengkap dengan nomor handphone serta nomor sertifikat hak milik atas tanah tempat masjid berdiri.
-
Siapa yang membangun masjid itu? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Siapa yang membangun Masjid Agung Jatisobo? Masjid Agung Jatisubo merupakan salah satu masjid tertua di Sukoharjo, Jawa Tengah. Mengutip Alif.id, tempat ibadah ini dibangun atas perintah Sunan Pakubuwana IV yang saat itu memerintah Keraton Surakarta.
-
Siapa yang membangun Masjid Agung Nur Sulaiman? Dilansir dari Rri.co.id, banyak penutur sejarah yang menyebut bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1755, tepatnya pada akhir masa pemerintahan Raden Tumenggung Yudanegara II.
-
Kenapa tanah masjid dijual? Pemilik lahan dulu tinggal di Makassar tapi sudah pindah ke Jakarta. Katanya itulah yang mau dicarikan dana, lalu kemudian ini (menjual tanah Masjid Fatimah Umar) jadi alternatif. Kalau bisa menjual ini untuk kira-kira menutupi pembelian lahan di sana,' tuturnya.
-
Siapa yang membangun Masjid Syekh Zainal Abidin? Dihimpun dari artikel 'Eksistensi Masjid Syekh Zainal Abidin di Desa Pudun Julu Kota Padangsidimpuan (1880-2020)', masjid ini dibangun oleh seorang ulama bernama Syekh Zainal Abidin, seorang Batak bermarga Harahap.
Mulyono menyampaikan, masjid yang dibangun diatas tanah 1.000 meter persegi tersebut mampu menampung sekitar 2 ribu jemaah. Saat dibangun masjid ini merupakan rumah Yatimin sebelum pindah ke Sukoharjo kota, karena sering kebanjiran akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
"Setelah pindah ke kota, rumah tersebut digunakan untuk bengkel dan parkir bus Wahyu Putro milik almarhum. Sebelum dibangun masjid, anak Yatimin menggadaikan sertifikat lahan tersebut sebesar Rp400 juta," terangnya.
Karena kredit macet, agunan tersebut saat ini sudah mencapai sekitar Rp600 juta, dan terancam dilelang oleh bank. Meski tanah masjid masih dalam sengketa, namun kegiatan masjid masih berjalan seperti biasa.
Selain untuk salat lima waktu dan salat sunnah, masjid tersebut juga digunakan untuk selawatan, pengajian, dan belajar Alquran.
Lebih lanjut Mulyono menyampaikan, masjid di kampungnya tersebut sempat dipasang papan oleh perbankan, pada Senin lalu. Papan tersebut bertuliskan "Tanah Bangunan Ini Dalam Pengawasan PT BPR Central Internasional, Jalan Yos Sudarso no. 1, Kratonan - Solo".
"Saya tidak tau siapa yang memasang, tapi kemarin sudah dicabut," katanya.
Tulisan tersebut sempat viral di media sosial, hingga dari semalam banyak orang yang mendatangi masjid tersebut.
Wahyono menambahkan, mulai tahun 1998, sertifikat tanah ini sempat diagunkan, jauh sebelum masjid dibangun. Pinjaman tersebut awalnya berjalan lancar, hingga agunan terakhir pada tahun 2011 yang bermasalah hingga saat ini.
"Sebelum didirikan masjid, sertifikatnya diagunkan oleh anaknya sebesar Rp400 juta. Saat itu lahan tersebut berupa bangunan rumah," katanya.
Namun saat peresmian, pihak bank terkejut karena sertifikat tersebut alih fungsi menjadi tempat ibadah. Sekitar satu bulan lalu, pihak bank mendatangi kembali masjid tersebut, hingga akhirnya kemarin memasang sebuah papan.
"Kami dan warga hanya bisa pasrah tapi banyak masyarakat yang ingin membantu menyelesaikan masalah ini," katanya lagi.
Terpisah Wakil Bupati Sukoharjo, Purwadi menyayangkan adanya sengketa lahan di Masjid Riyadhul Jannah. Ia berharap ada mukjizat, agar bisa diselesaikan.
"Saya ingin mendiskusikan masalah ini dengan organisasi maupun elemen masyarakat Islam untuk mencari solusi atas masalah ini," terangnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasad Jenderal Dudung Abdurachman membangun sebuah masjid megah di komplek makam Sunan Gunung Jati bernama Masjid Syarif Abdurrahman.
Baca SelengkapnyaMasjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
Baca SelengkapnyaKabarnya masjid ini dulu pernah digotong manual agar tidak digusur.
Baca SelengkapnyaPotret bangunan masjid masih berdiri kokoh di tengah area lumpur Lapindo di Sidoarjo,Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini viral di media sosial masjid berbentuk mirip Ka'bah di Jepara, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDi balik kemegahannya, ternyata masjid tersebut merupakan gagasan dari ayah seorang pensiunan jenderal TNI Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaViral Masjid di Manggala Dijual, Wali Kota Makassar: Image Kurang Baik
Baca SelengkapnyaUstadz Zaelani membawa Jusuf Hamka untuk bertemu dengan Buya Hamka. Akhirnya, dia mengucap dua kalimat syahadat dan menyatakan dirinya masuk Islam.
Baca SelengkapnyaMasjid yang berada di samping mal ini merupakan pusat penyebaran Islam di Kota Lumpur
Baca SelengkapnyaBegini sejarah Masjid Ats Tsauroh Serang yang bergaya pendopo kuno
Baca SelengkapnyaMasjid itu punya kemiripan dengan masjid agung Keraton Surakarta.
Baca SelengkapnyaPenampakan sebuah makam belum lama ini berhasil mencuri perhatian publik. Menariknya, di samping makam mendiang Andhi terdapat sebuah masjid megah.
Baca Selengkapnya