Senpi begal penembak wanita di Tangerang rakitan dari Lampung
Merdeka.com - Kaur Bin Ops Krimum Polda Metro Jaya AKBP Fanani menyampaikan, pihaknya telah memeriksa senjata api yang digunakan oleh begal penembak seorang wanita hingga tewas di Kota Tangerang. Polisi menduga pelaku membeli barang tersebut di daerah Lampung.
"Mereka biasanya beli dari Lampung. Kalau enggak dari Lampung, dari Palembang," tutur Fanani di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (6/7).
Menurut Fanani, senjata api tersebut bukanlah buatan pabrik. Pelaku membeli hasil rakitan yang sudah jadi dan kemudian disalahgunakan untuk melakukan tindak kriminal.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa senjata dibakar? Benda-benda ini, termasuk pedang, ujung tombak, dan perlengkapan perisai, dibengkokkan secara ritual dan sengaja dibakar di atas tumpukan kayu pemakaman.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Ya sudah jadi senjatanya rakit itu. Tapi enggak ada suratnya. Mereka nggak bisa beli yang legal. Itu pun kalau bisa, ketat dan tidak boleh dibawa kemana-mana," jelas dia.
Tentunya pihak penjual juga melakukan transaksi dan pemasaran secara ilegal. Sebab itu, tidak ada produsen pasti dalam penyebaran senjata api rakitan tersebut.
"Mereka sembunyi-sembunyi juga (penjual). Mereka otodidak bikin," Fanani menandaskan.
Aksi begal terjadi di Jalan Rasuna Said, Kelurahan Pakojan Kecamatan Pinang, Kota Tangerang. Seorang perempuan, Suparmi (34) ditembak dan ditusuk hingga meninggal saat memergoki motor suaminya hendak dibawa kabur pelaku yang berjumlah dua orang.
Peristiwa nahas tersebut bermula ketika Suparmi, sang suami Ade Masikin, dan anaknya, berhenti di konter handphone di wilayah tersebut untuk mengisi pulsa. Saat itu, kedua pelaku yang menggunakan motor matic putih, menghampiri motor korban dan mencongkelnya, lalu didorong untuk dibawa kabur.
Aksi tersebut dipergoki Suparmi yang langsung meneriaki salah satu pelaku yang mendorong motor tersebut. Melihat korban melawan, begallangsung menembak dada Suparmi dari jarak dekat.
Suparmi juga ditusuk di bagian perut, hingga akhirnya terjatuh. Warga setempat berinisiatif menyetop kendaraan yang lewat untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawa Suparmi tidak tertolong.
Kapolres Metro Tangerang Harry Kurniawan yang berada di lokasi kejadian menyatakan, peristiwa terjadi Rabu (4/7) malam.
"Kejadian sekitar pukul 19.00, korbannya luka tembak di dada, lalu dibawa ke RS. Tadi informasi terakhir korbannya meninggal dunia," ujarnya.
Dari video yang banyak beredar di berbagai media sosial, pelaku meninggalkan senjata apinya. Warga sekitar memegangnya dengan tisu agar tidak menghapus sidik jari pelaku.Kapolres mengaku berbagai barang bukti yang ada tengah diamankan untuk penyelidikan. "Semua kita amankan untuk proses penyelidikan," kata dia.
Lima saksi diperiksa
Sejauh ini, polisi telah meminta keterangan lima orang saksi.
"Ada beberapa saksi. Di Tangerang ada 5 saksi dan ini sekarang sedang cari pelakunya," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya.
Sayangnya, Argo enggan membeberkan ciri-ciri pelaku penembakan. Menurutnya, itu menjadi bagian penting dalam upaya mengejar begal yang telah melakukan tindakan keji tersebut.
"Itu teknis penyidikan," jelas dia.
Berbagai informasi atas kasus tersebut kini terus digali penyidik. Baik dari keterangan saksi, keberadaan alat bukti, dan temuan di lapangan.
"Kita masih menyidik pelakunya. Penyidik bekerja di lapangan, kemudian bagaimana teknisnya, anggota masih bekerja keras temukan pelakunya," Argo menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putrasumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Senjata api ilegal itu dijualbelikan di marketplace setelah mendengarkan pengakuan para tersangka.
Baca SelengkapnyaSenjata api modifikasi kreaksi pabrikan di Semarang ini dipasarkan via platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaDari puluhan senjata dibongkar polisi dan TNI itu, beberapa senjata di antaranya merupakan hasil modifikasi.
Baca SelengkapnyaHengki membantah soal kabar Iptu Muhamad Yudi Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara yang disebut jadi penyuplai senjata ke DE.
Baca SelengkapnyaDua petani asal Banyuwangi berbisnis senjata api ilegal. Begini nasibnya sekarang.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya membongkar sindikat penjualan senjata api ilegal hasil kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaHasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dari mana tersangka belajar merakit bom.
Baca SelengkapnyaDari tangan LMP penyidik menyita beragam jenis senjata airgun mulai dari airgun baikal, glock, revolver yang siap untuk dimodif jadi senpi
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar buka suara terkait sejumlah senjata api milik DE, karyawan BUMN terduga teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi memberi klarifikasi terkait penangkapan tiga polisi.
Baca Selengkapnya