Seorang peserta Porseni tewas usai tenggelam di pemandian umum
Merdeka.com - Seorang peserta Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni) Kemenag tingkat Provinsi Aceh asal Kabupaten Bener Meriah ditemukan tewas, saat mandi di pemandian wisata SKPC Desa Penyuntingan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Kamis (12/7).
Kapolsek Penanggalan Iptu Arifin mengatakan, korban berinisial RSJ (14) tenggelam karena kakinya kram dan tidak bisa berenang.
"Korban bersama tiga orang temannya mandi agak menjauh dari keramaian di SKPC, untuk berswafoto ke arah yang agak tinggi, sedangkan air sungai dalamnya 1,5 meter," ungkap Arifin. Dikutip dari Antara.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
Kejadian nahas ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Menurut keterangan masyarakat setempat, korban tenggelam usai melompat dari atas batu ketinggian tiga meter.
"Namun tak muncul ke atas permukaan, teman-teman langsung mencari korban dan ditemukan masih dalam keadaan bernyawa. Namun ketika saya perhatikan korban di dalam ambulans, sudah sangat kritis," ujarnya.
Sehingga para guru pendamping dan official bersama rekannya membawa korban ke RSUD Kota Subulussalam, namun sesampainya di UGD korban sudah tidak bernyawa lagi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian tersebut terjadi setelah panitia perlombaan layar menginstruksikan para atlet untuk merapat kembali ke pantai lantaran cuaca yang tidak mendukung.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat rombongan TK berwisata ke kolam renang di Musi Rawas
Baca SelengkapnyaKorban mendapat masalah di dalam air dan tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaPesantren dinilai terkesan menutupi kasus tersebut
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Asahan, AKP Rianto, membenarkan korban telah membuat laporan polisi.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba Ansari terlihat tidak berdiri. Dia tampak tergeletak di kursinya.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian itu polisi memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda sejumlah wilayah di pesisir Sumatera Barat. Seorang warga Pariaman dilaporkan meninggal dunia akibat bencana ini.
Baca Selengkapnya