Sepanjang 2021, Polisi Tangani 85 Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak di Padang
Merdeka.com - Sepanjang tahun 2021, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang mencatat telah menangani setidaknya 85 kasus laporan polisi soal kejahatan seksual terhadap anak di Kota Padang.
Kapolresta Padang Kombes Pol Imran Amir mengatakan, penanganan 85 kasus itu tercatat sepanjang periode Januari hingga November 2021.
"Kita mencatat, dari awal Januari 2021, hingga sekarang, ada 85 laporan polisi (yang ditangani) terkait kejahatan seksual terhadap anak di Kota Padang," kata Imran di Padang, Selasa (23/11).
-
Siapa yang paling banyak memiliki korban? Korban Wahyu Kenzo mencapai 272 Orang dengan kerugian Rp 241 Miliar.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa yang sering jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Sapi perah.
-
Apa bentuk kekerasan seksualnya? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
Dia menjelaskan, untuk jumlah korban sendiri mencapai ratusan, melebihi dari jumlah laporan tersebut. Pasalnya, setiap laporan tersebut, memiliki jumlah korban yang beragam, ada satu orang hingga tiga orang sebagai korban.
"Untuk jumlah korban ada ratusan, lebih dari angka kasusnya, karena jumlah korban setiap laporan itu ada yang lebih dari satu korban," jelas Imran.
Dia mengatakan dengan angka 85 kasus itu, membuat adanya kenaikan yang cukup signifikan terhadap kasus kejahatan seksual di Kota Padang dibandingkan tahun 2020. "Kalau dibandingkan tahun 2020, terdapat 48 kasus, jadi kenaikannya cukup signifikan di tahun 2021," kata Imran.
Dari 85 kasus itu, rata-rata mayoritas pelaku sendiri mirisnya berasal dari kalangan terdekat para korban sendiri. Dimulai dari orang tuanya, kakek, paman, sepupu, tetangga hingga guru mengaji.
"Data ini kita (himpun) berdasarkan laporan masyarakat yang masuk ke Polresta Padang, berdasarkan fakta-fakta (yang ada) di lapangan," jelas Imran.
Sementara itu, sepanjang November 2021, terdapat setidaknya enam kasus terkait kejahatan seksual dengan delapan tersangka yang telah ditetapkan, sedangkan untuk korban mencapai puluhan, dimana masih di bawah umur.
"Satu bulan ini saja, ada enam kasus, belum termasuk bulan-bulan sebelumnya, pelakunya masih dari kalangan terdekat korban," sebut Imran.
Pihaknya pun meminta masyarakat pro aktif dalam melihat kondisi tersebut. Menurutnya, titik beratnya tidak hanya di kepolisian, namun perlu adanya peranan dari masyarakat, terutama dari para orang tua.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk modus para tersangka yakni menjadikan korban sebagai PMI hingga PSK.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSatgas TPPO Polri Ringkus 714 Tersangka dalam waktu satu bulan.
Baca SelengkapnyaNahar menambahkan terdapat sejumlah LPKA yang mengalami kelebihan kapasitas, salah satunya adalah LPKA Kutoarjo.
Baca SelengkapnyaPaling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaTindak kejahatan seksual dengan anak sebagai korban adalah yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaMiris, Siswi SMA di Tapanuli Tengah jadi Korban Pemerkosaan 10 Laki-laki
Baca Selengkapnya