Setahun beraksi, pelaku pungli di Gunung Guntur akhirnya ditangkap
Merdeka.com - Solihin Santosa, pelaku pungutan liar kepada para pendaki di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jabar akhirnya ditangkap polisi. Penangkapan warga Kampung Babakan Jambe, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler itu setelah ramainya video pendaki Gunung Guntur yang diadang pelaku lalu dimintai uang.
"Berdasarkan video itu (sosmed) kami bergerak mencari pelaku, sebelumnya laporan para pendaki yang resah atas perbuatan pelaku juga sudah banyak," kata Kepala Kapolres Tarogong Kaler Iptu Tito Bintoro kemarin.
Tito menyampaikan, pelaku yang sehari-hari berkebun di jalur pendakian itu sudah biasa memungut uang dari para pendaki selama satu tahun.
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
-
Siapa yang melakukan pungli di objek wisata? Pungli biasa dilakukan pihak yang tidak berwenang, seperti kelompok masyarakat atau pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Di mana aksi pungli terjadi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
Perbuatan pelaku itu diakuinya dengan alasan untuk membersihkan lahan kebun garapannya yang dilewati para pendaki.
"Dasar memungut ke pendaki itu katanya untuk membersihkan kebun yang sering dilintasi pendaki," katanya.
Terkait dugaan pelaku mengalami gangguan jiwa, Tito menyatakan belum dapat dipastikan karena harus dilakukan pemeriksaan oleh dokter kejiwaan.
Namun alasan mengamankan orang tersebut, kata dia, karena telah mencoreng nama pariwisata Garut sebagai daerah tujuan wisata.
"Perbuatan dia itu tentunya mencoreng nama Garut yang menjadi daerah tujuan wisata," katanya.
Sebelumnya, video yang diunggah melalui akun @enopita11 itu menayangkan seseorang meminta uang kepada para pendaki di jalur Citiis pada 19 Agustus 2017.
Orang tersebut meminta uang sebesar Rp 2.500 per orang dengan cara memaksa, bahkan sempat menarik-narik tangan pendaki untuk mau memberinya uang. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kepolisian bersama pihak terkait akan terus melakukan penyelidikan hingga kasus dugaan pungli tersebut terungkap," kata Ipda Dicka
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap karena adanya informasi yang masuk ke satgas unit intelijen Polda Banten terkait dugaan pungli pada program PTSL yang dilakukan oleh kades.
Baca SelengkapnyaDikatakan sopir truk dalam video tersebut, aksi pungli di Babelan bukanlah hal baru. Bahkan pelaku pungli kerap kali memaksa agar diberi uang.
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar (pungli) terjadi di pemandian air Sidebu-debu, Berastagi viral di sosial media, pengunjung diminta dua kali bayar.
Baca SelengkapnyaViral Pungutan Liar Berkedok Retribusi di Tanah Abang, Polisi Tangkap Terduga Pelaku
Baca SelengkapnyaViral warga Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat dibuat geram atas aksi sejumlah pemuda tarik pungli dengan modus bersihkan selokan.
Baca SelengkapnyaSeorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli.
Baca SelengkapnyaPelaku melihat korban bermain bersama temannya. Kemudian mendekat dengan modus bertanya alamat. Saat itu korban dibawa pergi.
Baca SelengkapnyaSempat viral di media sosial, pelaku pencurian dengan kekerasan di Binjai berhasil ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaWajahnya pun tampak sedikit babak belur karena dihakimi warga.
Baca SelengkapnyaLokasi ini menjadi alternatif bagi warga yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca Selengkapnya