Setelah LRT, Trem dengan 8 Stasiun akan Dibangun di Bogor
Merdeka.com - Pemerintah Kota Bogor mewacanakan adanya trem, moda transportasi berbasis rel sebagai angkutan feeder dari LRT. Nantinya bakal ada delapan stasiun trem yang akan mengelilingi pusat kota.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan ide ditempatkannya trem muncul setelah Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mewacanakan Lintas Rel Terpadu (LRT) masuk ke Kota Bogor, Jawa Barat.
Dedie Rachim mengatakan bahwa berdasarkan kajian sementara, akan ada delapan stasiun trem mengelilingi pusat kota. Menurutnya, moda transportasi ini akan menghubungkan Terminal Baranangsiang, Stasiun akhir LRT, Stasiun Paledang, hingga Stasiun Bogor.
-
Dimana Stasiun Bogor dibangun? Stasiun pertama didirikan tahun 1873 oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Menghubungkan rute kereta pertama Batavia-Buitenzorg PP. Sementara Stasiun yang masih dioperasikan hingga kini dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) tahun 1881.
-
Bagaimana akses ke wisata dekat stasiun Bogor? Karena cukup dekat dengan stasiun, maka akses menuju lokasi wisata lebih mudah dan terjangkau.
-
Dimana lokasi wisata terdekat dari stasiun Bogor? Karena cukup dekat dengan stasiun, maka akses menuju lokasi wisata lebih mudah dan terjangkau.
-
Dimana letak Stasiun Tegalluar? Lokasi Tegalluar dipilih untuk depo dan stasiun KCJB ini karena memiliki konektivitas yang dekat dengan Kota Bandung.
-
Apa yang bisa dikunjungi di dekat stasiun Bogor? Terdapat beberapa wisata menarik di dekat stasiun Bogor. 5 Wisata Dekat Stasiun Bogor, Menarik Dikunjungi Bogor, sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Barat yang terkenal dengan iklim sejuknya.
-
Kenapa wisata dekat Stasiun Bogor menarik? Dengan lokasi yang mudah diakses dan jam operasional yang fleksibel, tempat ini sangat layak untuk dikunjungi oleh siapa pun yang ingin menghargai jasa para pahlawan.
"Rencananya ada delapan stasiun, Lawang Suryakencana, Mall BTM, Jalan Paledang, Alun-alun Bogor, Jalan Pengadilan, Lapangan Sempur, Mall Lippo Keboen Raya, dan Mall Botani Square," beber mantan Direktur di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu kepada di Bogor, seperti diberitakan Antara, Kamis (22/8).
Menurutnya, sebelum mengerucut ke moda transportasi berupa trem, Pemerintah Kota Bogor sempat mengusulkan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar rute LRT bisa mengelilingi Kebun Raya Bogor sebelum berakhir di stasiun Baranangsiang. Hanya saja, opsi tersebut dimentahkan dengan alasan memerlukan biaya yang relatif mahal.
"Kemudian ada pilihan kedua yaitu transportasi berupa monorel. Tapi, itu pun masih terlalu mahal, kemudian trem pilihan yang paling ideal," kata Dedie Rachim.
Ia berharap, ketika Bogor memiliki beberapa jenis moda transportasi berbasis rel, akan memecah kepadatan di pusat kota. Pasalnya, kini mobilitas masyarakat dari Bogor ke Jakarta terpusat di Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Bogor.
Berdasarkan penelitiannya bahkan dari rata-rata 280.000 penumpang KRL per hari, sebanyak 200.000 penumpang bergerak dari arah Bogor menuju Jakarta. Sedangkan arah sebaliknya hanya 80.000 penumpang.
"Kita harapkan dengan sistem transportasi berbasis rel berbahan bakar listrik ini juga akan mengurangi pencemaran udara di pusat kota," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, BPTJ bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, resmi menetapkan wilayah Baranangsiang Kota Bogor sebagai stasiun akhir LRT.
Kepala BPTJ, Bambang Prihartono menyebutkan, pemilihan lokasi di area yang kini difungsikan sebagai terminal bus itu karena tempat tersebut akan dijadikan Transit Oriented Development (TOD) oleh Pemkot Bogor.
"Seyogyanya LRT ujungnya harusnya ada di Baranangsiang. Jadi kalo bicara TOD jangan diartikan hanya developer seperti biasa, justru pola transitnya yang paling penting," kata Bambang.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru berpesan agar proyek dikerjakan dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaSistem transportasi massal jenis Moda Raya Terpadu (MRT) bakal dibangun di Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan tol ke stasiun masih tahap pengukuran.
Baca SelengkapnyaPeletakan batu pertama masih belum dapat dilakukan dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPembangunan LRT Jakarta Phase 1B akan memakan waktu tiga tahun dari 2024 hingga 2026. Dengan total dana Rp5,5 triliun.
Baca SelengkapnyaLRT Jakarta Fase 1B diharapkan dapat memudahkan mobilitas masyarakat dan mendorong integrasi moda angkutan umum di Jakarta.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek akan menambah alternatif transportasi publik dalam kota bagi pelanggan KA Jarak Jauh di wilayah kerja KAI Daop 1 Jakarta.
Baca SelengkapnyaLRT fase 1B ini akan menjadi percontohan yang baik bagi kota-kota di provinsi lain dalam hal transportasi publik.
Baca SelengkapnyaDepo Tegalluar menjadi tempat perawatan rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Baca SelengkapnyaPengerjaan proyek LRT Velodrome-Manggarai saat ini baru memasuki pemagaran area kerja sebagai upaya persiapan pembangunan secara matang.
Baca SelengkapnyaProyek MRT Jakarta Fase 2A ini terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah dengan total panjang jalur sekitar 5,8 kilometer.
Baca SelengkapnyaTahap awal operasi akan dioperasikan sebanyak 10 hingga 12 kereta/train set dan akan terus ditingkatkan jumlahnya dengan memperhatikan animo masyarakat.
Baca Selengkapnya