Sahabat puji cara Erfas selesaikan masalah PR Matematika

Merdeka.com - Postingan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Diponegoro (Undip), Muhammad Erfas Maulana yang mengunggah foto hasil PR Matematika adiknya ke Facebook, berbuntut panjang. Terjadi silang pendapat terkait pertanyaan 4+4+4+4+4+4 = ... x ... = 24, yang benar 6 x 4 atau sebaliknya.

Dari pemerhati, dosen, guru besar hingga profesor Matematika ikut nimbrung, mengomentari kasus tersebut. Dengan berbagai argumen yang dimiliki, ada yang netral, ada pula yang membenarkan salah satu pihak.

Teman satu jurusan Erfas, Ismail Nur Hidayat mengenalnya sebagai humoris, kritis dan memiliki prestasi akademik bagus. Dalam blog ismailhidayat.com, Ismail berkomentar soal polemik Erfas. Berikut ulasannya:

Dalam kaidah penulisan tulisan jurnalistik, dikenal beberapa kriteria yang dapat menentukan nilai kelayakan berita. Dalam kasus Erfas, karena ia rekan kami di jurusan, maka berlaku kriteria proximity (kedekatan). Artinya, berita tentang seseorang atau suatu hal yang dekat dengan pembaca berita akan lebih menarik untuk dibaca. Maka wajar jika berita tentang PR adik Erfas yang tersebar menarik bagi kami. Tak heran, banyak rekan kami yang men-share berita-berita tentang PR adik Erfas ini di akun media sosial, begitu juga dengan orang-orang lain yang kenal dekat dengan Erfas. Ini lumrah.

Bagi saya kasus Erfas ini tidak hanya mengandung kriteria proximity, tetapi juga mengandung kriteria unusualness (ketidakbiasaan). Unsur unusualness yang saya maksud adalah, guru yang harusnya pintar bisa salah fatal mengoreksi soal Matematika sederhana anak kelas 2 SD. Maka, berita ini pun tersebar luas karena, dalam pandangan saya, mengandung unsur unik atau unusualness. (mdk/cob)