Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Siasati Sistem Zonasi, Sejumlah Wali Murid di Jember Diduga Manipulasi Data Domisili

Siasati Sistem Zonasi, Sejumlah Wali Murid di Jember Diduga Manipulasi Data Domisili Ketua KPPA Jember David K Susilo. ©2020 Merdeka.com/Muhammad Permana

Merdeka.com - Belasan wali murid yang menamakan Komunitas Peduli Pendidikan Anak (KPPA), Kamis (02/07) siang mendatangi gedung DPRD Jember. Mereka mengadukan dugaan manipulasi data domisili dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA.

Dalam hearing (dengar pendapat) dengan Komisi D DPRD Jember, para wali murid tersebut mendesak agar dewan mendorong Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Cabang Jember, untuk membuka secara transparan PPDB sistem zonasi pada sejumlah SMA Negeri tahun 2020 ini.

"Sebenarnya kita sudah punya bukti kuat tentang manipulasi data domisili tersebut, tetapi apakah Dinas Pendidikan dan Bakorwil (Badan Koordinasi Wilayah / perwakilan Pemprov) serta pihak sekolah berani membuka hal tersebut. Kita juga mendesak agar ada transparansi dari RT/RW serta kantor kelurahan di sekitar SMA Negeri yang telah memberikan Surat Keterangan Domisili (SKD) tersebut," ujar David K Susilo, Ketua KPPA usai pertemuan.

Orang lain juga bertanya?

Jika ditemukan bukti adanya manipulasi SKD, para wali murid tersebut mendesak agar dilakukan penindakan tegas melalui jalur hukum. Sebab, KPPA menilai, modus manipulasi SKD yang diduga dilakukan sebagian wali murid tersebut, telah mencederai tujuan dari diberlakukannya sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru di sekolah negeri.

"Maksud dan tujuan dari sistem zonasi ini kan untuk pemerataan akses pendidikan. Bukan yang jauh mendekat, yang dekat dijauhkan," ujar pria yang juga dosen di Unej dan IKIP PGRI Jember ini.

Dalam penelusurannya, David menemukan indikasi adanya sejumlah wali murid tertentu yang mengurus SKD ke RT/RW dan Kelurahan. Tujuannya agar anaknya tercatat berdomisili lebih dekat dengan sekolah negeri yang dituju. Padahal, setelah dicek, alamat yang digunakan dalam SKD tersebut ternyata adalah ruko, rumah makan ataupun rumah kos.

Modus manipulasi SKD ini telah membuat sejumlah wali murid yang sebenarnya berdomisili lebih dekat dengan sekolah negeri yang dituju, menjadi tergeser. Mereka yang tergeser tersebut, mendaftar ke sekolah negeri yang dituju menggunakan dokumen Kartu Keluarga (KK). Padahal, anak yang tergeser tersebut, sudah bertahun-tahun tinggal di dekat sekolah negeri yang ingin dituju.

"Saya sendiri mengalami, anak saya menjadi korban. Kalau saya mau, saya bisa dengan mudah menggunakan SKD, karena rumah dinas saya hanya berjarak 10 meter dari sekolah negeri yang akan anak saya tuju. Tetapi saya tidak mau melakukan itu. Saya ingin menanamkan praktik kejujuran kepada anak saya," tegas David.

Penelusuran yang dilakukan oleh KPPA tersebut juga menemukan, modus pemalsuan SKD ini telah berdampak buruk pada psikologis anak. Selain mengajarkan ketidakjujuran, KPPA menemukan beberapa kasus praktik bullying serta kecemburuan sosial akibat manipulasi SKD demi diterima di sekolah negeri.

"Bullying terjadi antar anak yang menggunakan SKD dengan yang menggunakan KK. Para orang tua yang yang merasa terpojok karena manipulasi juga terlibat bullying," papar David.

Selain merampas hak anak yang sebenarnya tinggal lebih dekat dengan sekolah, David juga khawatir kondisi carut marut akibat manipulasi data domisili ini bisa berdampak panjang terhadap psikologis anak yang menjadi korban.

"Dampak sakit hati kepada anak ini bisa berkepanjangan. Mereka yang merasa tergeser, akan selalu ingat. Bahwa tahun ini, haknya dirampas oleh anak lain yang menggunakan SKD. Anak yang terlempar ini padahal domisilinya lebih dekat dengan sekolah yang akan dituju," pungkas David.

Menanggapi keluhan dan laporan dari sejumlah wali muri tersebut, Ketua Komisi D DPRD Jember, Hafidi berjanji akan segera menindaklanjuti. "Kita akan rapatkan dengan Komisi A dan berkoordinasi dengan instansi terkait," ujar politikus PKB ini.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polemik Zonasi PPDB, Begini Solusinya dari Iptu Benny Bikin Efek Jera Pada Oknum Pejabat
Polemik Zonasi PPDB, Begini Solusinya dari Iptu Benny Bikin Efek Jera Pada Oknum Pejabat

Iptu Benny Surbakti memberikan solusi atas permasalahan kebijakan sistem zonasi sekolah yang saat ini banyak menimbulkan polemik.

Baca Selengkapnya
Geramnya Pj Gubernur Jabar dengar Ada Manipulasi Nilai Rapor 51 Siswa SMP Demi Masuk 8 SMA di Depok
Geramnya Pj Gubernur Jabar dengar Ada Manipulasi Nilai Rapor 51 Siswa SMP Demi Masuk 8 SMA di Depok

Plh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, Ade Afriandi menjelaskan praktik ini dilakukan oleh pihak sekolah. Artinya, siswanya tidak tahu menahu.

Baca Selengkapnya
Komisi X DPR Minta Pemerintah Ubah Sistem Zonasi Dalam PPDB, Ini Alasannya
Komisi X DPR Minta Pemerintah Ubah Sistem Zonasi Dalam PPDB, Ini Alasannya

Komisi X DPR Minta Pemerintah Ubah PPDB Sistem Zonasi, Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Sederet Modus Curang Orangtua 'Akali' Zonasi PPDB, Demi Anak Masuk Sekolah Idaman
Sederet Modus Curang Orangtua 'Akali' Zonasi PPDB, Demi Anak Masuk Sekolah Idaman

Wali Kota Bogor, Bima Arya dibuat geram atas temuan dugaan kecurangan dalam proses PPDB pada sekolah negeri di Kota Bogor.

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Kantongi 50 Dokumen Rapor Palsu SMPN 19 Depok Dipakai Daftar Masuk SMA, Modus Lewat Les Pelajaran
Kejaksaan Kantongi 50 Dokumen Rapor Palsu SMPN 19 Depok Dipakai Daftar Masuk SMA, Modus Lewat Les Pelajaran

Kejari Depok mencurigai ada dugaan tindak pidana korupsi dalam manipulasi persyaratan administratif.

Baca Selengkapnya
Terbukti Manipulasi Nilai Rapor, 51 Siswa SMP di Depok Dicoret Masuk 8 SMA
Terbukti Manipulasi Nilai Rapor, 51 Siswa SMP di Depok Dicoret Masuk 8 SMA

Kasus ini diawali pengecekan nilai oleh Tim Pengawasan PPDB Jabar bersama Panitia PPDB SMAN 1.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Perintah Jokowi Atasi Kecurangan Sistem Zonasi PPDB Buat Anak Susah Dapat Sekolah
VIDEO: Perintah Jokowi Atasi Kecurangan Sistem Zonasi PPDB Buat Anak Susah Dapat Sekolah

Presiden Jokowi memberi arahan untuk mengakhiri polemik sistem zonasi penerimaan peserta didik baru yang sarat kecurangan.

Baca Selengkapnya
51 Siswa di Depok yang Dianulir Masuk SMAN karena Curang Difasilitasi Sekolah di Swasta
51 Siswa di Depok yang Dianulir Masuk SMAN karena Curang Difasilitasi Sekolah di Swasta

Menurutnya, jika anak-anak tersebut sudah mau bersekolah di swasta, maka tidak masalah dengan psikologisnya.

Baca Selengkapnya
Kepesertaan Ribuan Calon Siswa SMA/SMK Negeri di Jabar Dibatalkan, Ini Penjelasan Ridwan Kamil
Kepesertaan Ribuan Calon Siswa SMA/SMK Negeri di Jabar Dibatalkan, Ini Penjelasan Ridwan Kamil

Ridwan Kamil mengatakan pembatalan itu untuk memberikan pelajaran bahwa semua harus sesuai dan ikut pada aturan yang ditetapkan.

Baca Selengkapnya
Selain Praktik Cuci Nilai di SMA Negeri Depok, Diduga Ada Jual Beli Kuota Siswa Berkebutuhan Khusus
Selain Praktik Cuci Nilai di SMA Negeri Depok, Diduga Ada Jual Beli Kuota Siswa Berkebutuhan Khusus

Dinas Pendidikan Depok mencarikan sekolah agar 51 siswa itu dapat diterima di sekolah swasta.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Wali Murid Ukur Jarak Rumah ke Sekolah, Kesal Nama Adik Hilang dari Sistem Zonasi
Cerita di Balik Wali Murid Ukur Jarak Rumah ke Sekolah, Kesal Nama Adik Hilang dari Sistem Zonasi

Dia membentangkan meteran dari kediamannya untuk membuktikan siswa yang diterima berada dalam jarak kurang dari seratus meter.

Baca Selengkapnya
PPDB Jateng 2024: Temuan KK dan Piagam Palsu
PPDB Jateng 2024: Temuan KK dan Piagam Palsu

Polisi turun tangan mengusut dugaan pemalsuan yang dilakukan peserta PPDB.

Baca Selengkapnya