Sineas Indonesia kian mendunia
Merdeka.com - A Copy of My Mind, Film teranyar karya sineas muda, Joko Anwar dapat berbagai penghargaan di ajang internasional, meski belum rilis di Tanah Air. Makin banyaknya film-film Indonesia yang yang mendapatkan penghargaan bergengsi dunia semakin meneguhkan bahwa para sineas Indonesia sudah dapat disejajarkan para sinaes dunia. Kelas Indonesia sudah tidak di Asia Tenggara lagi.
"Semakin banyak film Indonesia yang dirilis komersil. Semakin banyak juga film Indonesia yang menembus penghargaan festival film internasional," kata sutradara 'A Copy of My Mind', Joko Anwar saat berbincang-bincang dengan merdeka.com di kantornya belum lama ini.
Menurut Joko, makin banyaknya sineas Indonesia yang mendapat penghargaan internasional makin membuat para sineas Indonesia makin dihormati di mata internasional.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Bagaimana film berkembang? Seiring perkembangan teknologi film, industri film mulai berkembang dan munculnya efek khusus untuk menambahkan keindahan visual dalam film.
-
Apa film pertama di Indonesia? Film dokumenter perjalanan Raja dan Ratu Belanda di Den Haag adalah film yang pertama kali diputar.
-
Kapan film pertama diputar di Indonesia? Di tahun ini, film pertama kalinya diputar di Indonesia, tepatnya di Batavia.
-
Apa yang paling terkenal di Indonesia? Rendang adalah masakan khas Indonesia yang diakui sebagai masakan terlezat di dunia, setidaknya berdasarkan survei yang dilakukan CNN International pada 2011.
-
Apa contoh kalimat fakta tentang Indonesia? Contoh dari kalimat fakta khusus adalah 'Jakarta adalah ibu kota Indonesia.' Meskipun ini adalah fakta saat ini, bisa saja berubah di masa depan jika ada keputusan resmi yang memindahkan ibu kota.
"Kita pernah masuk Toronto dan Venice film festival kemarin lewat film 'A Copy of My Mind'. Kita pernah masuk Sundance, Cannes, Toronto Film Festival, dan dua hal itu semakin lama semakin banyak," imbuh sutradara yang kini telah menghasilkan lima film tersebut.
Kondisi tersebut, lanjutnya, semakin tahun semakin meningkat. Tiap tahun pasti ada film-film Indonesia yang masuk festival internasional.
"Semakin lama semakin banyak. Tahun kemarin banyak sineas yang masuk festival film dunia," ujarnya.
Joko Anwar ©kapanlagi.com/budy santoso
Semakin banyak sinema berkualitas dibuat oleh para sineas Indonesia. Kualitasnya yang tak kalah dengan film buatan negara lain. Oleh karena itu, banyak film Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam festival film di luar negeri. Selain film karya Joko Anwar, film pendek 'Maryam' karya Sidi Saleh juga memperoleh penghargaan dari Festival film Venezia, Italia. Film ini bercerita soal toleransi beragama di Tanah Air.
Setiap tahun Indonesia ikut serta memeriahkan Festival Cannes, diselenggarakan setiap tahun di Prancis. Bahkan, Kementerian Luar Negeri menyebutkan, film memiliki peran yang penting dalam diplomasi. Karena film disuarakan untuk kerjasama antar negara, juga sebagai pendekatan antar warga negara.
Pada 2013, penghasilan dari film Indonesia mencapai Rp 8,4 triliun, dengan persentase 6,7 persen lebih tinggi daripada angka pertumbuhan ekonomi nasional.
Film Indonesia sebelumnya membawa pulang gelar dari ajang internasional. Dalam rangkaian Shanghai International Film Festival (SIFF) 2015 di China, film 'Siti' berhasil meraih piala Best Scriptwriter di ajang Asian New Talent Awards. Eddie Cahyono selaku sutradara sekaligus penulis skenario dari film ini menerima langsung penghargaan dalam malam penganugerahan di Shanghai, China, 19 Juni lalu.
Film buatan Fourcolor Films juga pernah diputar di Rotterdam International Film Festival. Di Indonesia sendiri, Film Siti menjadi film terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2015, mengalahkan film-film bergengsi lainnya, seperti film karya Joko Anwar, 'A Copy of My Mind'.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pesaing yang kuat di pasar film global.
Baca SelengkapnyaPecah rekor, film Indonesia tahun 2024 tembus 55 juta penonton. Terbanyak sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaPada tahun 1900-an, masyarakat saat itu menyebutnya sebagai "Toneel Melajoe" atau "Komedi Stamboel".
Baca SelengkapnyaDia mengajak para pelaku UMKM untuk tetap terus menciptakan produk-produk ekonomi kreatif.
Baca SelengkapnyaDunia entertainment yang tidak stabil membuat 11 artis ini berinisiatif membuka berbagai macam bisnis, mulai dari kuliner, aksesoris dan lain sebagainya.
Baca SelengkapnyaAjang Dangdut Indosiar selalu mampu menarik hati pemirsa. Selalu ditunggu, ajang-ajang tersebut melahirkan juara yang betul-betul penyanyi unggul.
Baca SelengkapnyaRasakan ketegangan dari 5 series thriller Indonesia dengan rating tertinggi, mulai dari teror misterius hingga kisah apokaliptik yang menegangkan.
Baca SelengkapnyaVidio tengah berkolaborasi dengan Aksilarasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Baca SelengkapnyaSelain sebagai hiburan, konser musik menjadi ajang mempromosikan Indonesia ke masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaPenayangan Anugerah Lembaga Sensor Film 2023 akan kembali hadir secara langsung saluran televisi nasional Indosiar. Rencananya, diusung pada 14 September 2023.
Baca SelengkapnyaKonten kreator bisa menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia.
Baca Selengkapnya