Siswa dan guru SMP di Kaltim kesurupan massal, sekolah diliburkan
Merdeka.com - Siswa dan guru SMPN 1 Jalan Jenderal Sudirman, Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, pagi tadi dibikin heboh. Puluhan siswa mendadak kesurupan massal. Pihak sekolah mengambil kebijakan memulangkan seluruh siswa dan meniadakan aktivitas belajar mengajar.
Informasi dihimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.30 Wita. Salah seorang siswa di kelas II yang berada di lantai II, mendadak kesurupan dan bicara tak jelas. Hanya berselang beberapa menit, siswa lainnya juga mengalami hal serupa bahkan ke ruang kelas lainnya.
Siswa lain dan guru, menjadi panik. Guru memberitahukan adanya siswa yang kesurupan hingga akhirnya berimbas ke siswa lainnya.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa penyebab kepunahan massal? Transisi ini ditandai dengan kondisi iklim yang berubah-ubah, mengalami kekacauan total yang berdampak pada kepunahan banyak spesies.
-
Kenapa kesurupan terjadi secara massal? Mungkin ada tekanan emosional atau ketegangan yang dialami individu sebelumnya, yang memicu respons kesurupan sebagai bentuk reaksi desosiasi. Kesurupan individual biasanya berkaitan dengan perasaan dan pengalaman pribadi individu tersebut.Namun, perubahan terjadi ketika kesurupan individu diperhatikan oleh orang lain dalam kelompok. Ketika orang lain menyaksikan individu yang mengalami kesurupan, ada potensi untuk terjadi sugesti dan pengaruh sosial.
"Kejadiannya masih jam awal-awal belajar ya, sekira jam 7.30 Wita, awal mula belajar. Bagaimana persisnya, saya kurang tahu," kata Wakil Kepala SMP Negeri 1 Tanjung Redeb Bidang Kurikulum Elhamdi ditemui wartawan di kantornya, Rabu (9/8).
"Awal informasi memang disampaikan oleh guru kelasnya. Merembet ke siswa lain, sekitar 30 orang (yang kesurupan)," tambah Elhamdi.
Tak mau ambil risiko, pihak sekolah bergerak cepat agar siswa yang kesurupan tidak bertambah banyak. Akhirnya, diputuskan untuk meniadakan kegiatan belajar mengajar dengan memulangkan seluruh siswa.
"Sementara hari ini saja (dipulangkan dan tidak belajar di sekolah). Cuma, bagi yang kerasukan, mungkin diistirahatkan sampai besok. Karena kita khawatir," terangnya Elhamdi.
Dalam catatan pihak sekolah, kejadian siswa kesurupan ini, bukanlah kali pertama. Beberapa tahun lalu, pernah terjadi hal yang sama, meski memang penyebabnya tidak diketahui persis.
"Sering sih tidak. Dulu, pernah terjadi sekali, sekira 4-5 tahun lalu. Dan akhirnya, dipanggilkan orang juga (orang pintar untuk menyembuhkan). Penyebanya tidak tahu," jelas Elhamdi. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca Selengkapnya10 Murid dan gurunya tewas usai kecelakaan saat menggelar acara perpisahan kelas 3 SMA di Subang
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaDia pastikan pihak sekolah tidak melakukan DO terhadap para siswa terlibat aksi perundungan.
Baca SelengkapnyaDiduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah SDN Blok I Cilegon Buang Safrudin mengatakan 33 siswa dari kelas 1 B terpaksa dipulangkan untuk mencegah penularan cacar air kepada siswa lainnya
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Prihantomo di Sragen, mengatakan plafon ambrol tersebut terjadi di SDN Kalijambe.
Baca SelengkapnyaPada PPDB 2022 terdapat 12 siswa baru dan 2021 ada 7 siswa baru.
Baca SelengkapnyaStudy tour dinilai membebani orang tua siswa dinilai tidak sejalan dengan komitmen pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.
Baca SelengkapnyaSalah satu SMP swasta di Surabaya hanya diminati dua pelajar saat pendaftaran tahun ajaran baru. Namun, satu di antaranya justru mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaBubarkan Tawuran Pelajar, Satpam SMP di Bantul Malah Disabet Pakai Sajam
Baca Selengkapnya