Siswa Korban Banjir Bandang di Malaka NTT Ujian di Tenda Pengungsian
Merdeka.com - Sekolah Menengah Atas (SMA) Fahiluka, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengadakan Ujian Akhir Sekolah (UAS) di tenda pengungsian Desa Bereliku, Kecamatan Malaka Tengah, pascadaerah itu diterjang banjir bandang.
Kepala Sekolah SMA St. Ignatius Fahiluka, Maksi Nahak mengatakan, ujian akhir sekolah harusnya telah dimulai dari 6 April lalu, namun banjir bandang menerjang.
"Jumlah siswa yang mengikuti ujian akhir sekolah sebanyak 60 orang. Hari ini ada empat mata pelajaran, yakni IPS, Matematika, Sosiologi dan IPA," Jelasnya, Sabtu (24/4).
-
Apa yang membuat guru kesulitan? Viral, Video Guru Susah Sebut Nama Muridnya: Ini Bacanya Gimana ya? Sang guru kesulitan menyebut nama muridnya. Zaman semakin berkembang, nama-nama anak sekarang juga semakin unik dan terkadang sulit untuk diucapkan.
-
Bagaimana guru mengatasi kesulitannya? Dalam video, guru laki-laki itu memperlihatkan nama muridnya Revaveroesy Veisaqireina Mulawarman. “Hi guys, nomor 19 bacanya gimana ya?“ katanya dalam video, diunggah akun Twitter @kegblgnunfaedh, pada Selasa (1/8). Saat sang guru kesulitan kesulitan menyebut nama muridnya. Murid-muridnya yang ada di dalam kelas sontak tertawa.
-
Kenapa anak stres karena pelajaran? Anak-anak sering kali menghadapi rutinitas sekolah yang padat, termasuk tuntutan nilai akademis yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan stres karena mereka harus menyeimbangkan kegiatan sekolah dengan kegiatan lain seperti les privat, kegiatan ekstrakurikuler, dan tugas rumah yang banyak.
-
Siapa yang bisa bantu anak sekolah? 'Jika anak sering mengeluhkan sekolah, keluhan mereka harus dianggap serius,' kata Dr. Jenn Mann. Orangtua harus mendengarkan dan memahami apa yang dirasakan anak mereka.
-
Kenapa Nia merasa mendampingi anak belajar tidak mudah? Nia Merasa Dampingi Anak Sedang Belajar Tidak Mudah Ini adalah momen ketika Nia memberikan dukungan kepada adik bungsu Magika saat sedang belajar. Nia menyadari bahwa ini adalah saatnya untuk bersabar, karena mendampingi anak belajar tidaklah mudah.
-
Bagaimana doa orang tua membantu anak ujian? Doa orang tua untuk anak ujian bisa diamalkan setiap saat. Baik sebelum, sedang, maupun setelah si kecil selesai mengerjakan ujian.
Untuk mengikuti ujian, siswa tempuh jarak sejauh satu kilometer dari rumah masing-masing. Mereka terpaksa mengikuti ujian di tenda darurat, karena sekolah dipenuhi lumpur dengan tebal mencapai 15 centimeter.
"Sekolah kami belum bisa dipakai karena masih dipenuhi endapan lumpur, banjir dengan ketebalan lumpurnya capai 15 centimeter. Pembersihan sudah kita lakukan bersama-sama dengan siswa-siswa dan dibantu orangtua siswa, setelah bersih dan kering kami akan mengajar seperti biasanya," ujar Maksi Nahak.
Para siswa mengeluh karena di tenda yang dipakai untuk ujian, tidak ada meja sehingga pangkuan dijadikan alas kertas ujian.
"Kami tentu sangat kesulitan untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh para guru. Sementara kami tidak ada persiapan untuk ujian, karena masih bantu orangtua bersihkan rumah," ungkap salah satu siswi," Arca Ngela, salah satu siswa SMA St. Ignatius Fahiluka.
Arca bersyukur karena masih dalam suasana pascabencana, namun seluruh guru masih memiliki semangat untuk melayani mereka melaksanakan ujian.
"Jujur terutama pribadi saya kurang persiapan untuk ikut ujian akhir sekolah, karena terkendala dampak banjir bandang Malaka," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
selain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.
Baca SelengkapnyaGuru itu sedang mendampingi siswa-siswi yang akan mengikuti ujian berbasis komputer.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaSiswa SD Negeri Bugel Kulon Progo harus rela mengungsi ke rumah warga karena sekolahnya terdampak pembangunan JJLS.
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan tampak rusak diterjang gempa darat tersebut
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaPara siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca Selengkapnya