Siswa MI di Sukabumi Meninggal Bukan Akibat Vaksin Covid-19, Ini Hasil Investigasinya
Merdeka.com - Seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) meninggal dunia sepekan setelah menerima vaksin Covid-19. Hasil investigasi, penyebabnya adalah syok septik akibat sepsis yang diderita almarhum.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, almarhum berinisial MDA (11), berdomisili di Desa Citamiang, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
Ia menjalani vaksinasi Covid-19 pada Sabtu (15/1) siang. Sempat mengalami demam pada sore hari, kemudian membaik. Ia pun terlihat bersekolah pada Senin (17/1).
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Apa penyebab alami kematian manusia? Kematian karena penyebab alami sangat umum terjadi. Penyebab alami yang dimaksud dalam hal ini adalah segala sesuatu yang bukan merupakan kecelakaan atau hal lain yang dipengaruhi oleh suatu kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau pembunuhan.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Mengapa Seblak Coet viral? Ini terjadi usai personel boyband SMASH Rafael Tan sempat membagikan video saat menikmati seblak tersebut di akun Tiktok pribadinya.
-
Kenapa Seblak Viral? Popularitas seblak memang nggak ada habisnya. Apalagi sejak munculnya berbagai konten dari Rafael Tan, si mamang seblak yang vibes-nya seperti tetangga sendiri. Sensasi bumbu khas yang pedas dijamin juara banget.
Namun, kondisi kesehatannya menurun. Melihat hal itu, MDA dibawa ke rumah sakit Betha Medika Cisaat. Perwakilan dari Pemerintah Kota Sukabumi pun sempat menjenguknya.
Selama dua hari menjalani perawatan, MDA dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (21/1).
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, dr Rika Mutiara mengatakan pihaknya langsung menginvestigasi penyebab meninggalnya MDA.
Tim dipimpin Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) termasuk melibatkan pakar spesialis anak.
Hasilnya, diketahui bahwa MDA meninggal dunia akibat syok septik akibat sepsis yang dideritanya dari penyakit diare. Sepsis adalah kondisi di mana kuman yang sudah tersebar, merusak organ dan sistem yang ada dalam tubuh seseorang.
"Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan, didapati kesimpulan bahwa penyebab kematian anak adalah syok septik akibat sepsis yang diderita anak," kata Rika dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (23/1).
Ia menyatakan, meninggalnya MDA membuat banyak informasi yang mengemuka. Maka dari itu, masyarakat diimbau tetap bisa jernih memilah informasi sehingga tidak terjebak hoaks.
"Syok septik yang diderita almarhum bukan karena imunisasi tetapi koinsiden. Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu atau kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah menetapkan satu orang sebagai Anak Berhadapan Hukum dalam kasus dugaan bullying tersebut.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut bullying dialami korban terjadi saat masih duduk di sekolah dasar.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaSiswa SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun itu disebut-sebut tewas usai menerima kekerasan
Baca SelengkapnyaPasien tersebut meninggal di RSUD Fatmawati, Solo, Kamis (21/3).
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus meninggalnya DKW siswi SD berusia 12 tahun di Semarang lantaran diduga korban pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaTerlapor menjelaskan detail kejadiannya pada polisi terkait kasus siswi SD tewas usai Pankreas pecah
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaSeorang warga Gunungkidul meninggal karena Antraks. Korban sempat dirawat di rumah sakit
Baca SelengkapnyaSatu pasien cacar monyet Mpox meninggal dunia saat menjalani isolasi di rumah sakit
Baca Selengkapnya