Siswi SMPN 21 Makassar Dikeroyok dan Video Tersebar di Medsos, Orangtua Lapor Polisi
Merdeka.com - Sebuah video pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Makassar dikeroyok temannya beredar di media sosial (medsos). Orangtua siswi yang dikeroyok pun melapor ke Kepolisian Resor Kota Besar Makassar.
Ayah korban pengeroyokan, Idris mengatakan anaknya menerima kekerasan oleh temannya di sekolahnya di SMPN 21 Makassar pada 7 Januari 2022. Kekerasan terhadap anaknya dibuktikan dengan sebuah video yang juga beredar di medsos.
"Anak saya mengalami trauma pascakejadian itu. Bahkan tidak mau lagi pergi sekolah," ujarnya kepada wartawan, Jumat (14/7).
-
Dimana aksi bullying itu terjadi? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Bagaimana anak menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang cenderung melakukan bullying sering kali merasa senang atau puas ketika berhasil membuat orang lain merasa tidak nyaman atau takut.
Idris mengatakan pihaknya sudah melaporkan tindak kekerasan terhadap anaknya ke Polrestabes Makassar pada 10 Januari 2022. Laporan pihaknya, tertuang dalam nomor surat laporan STBL/64/I/22/Polda Sulsel/Restabes Makassar.
"Sudah melapor ke polisi dan istri saya juga sudah diambil keterangannya. Kami juga sertakan rekaman video itu (pengeroyokan)," tuturnya.
Idris mengaku kekerasan terhadap anaknya sebenarnya sudah ada mediasi yang dilakukan oleh sekolah dan juga Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar. Hanya saja, dalam mediasi tersebut dirinya kecewa dengan pernyataan Kepala Disdik Makassar, Muhyiddin Mustakim yang menyebut perkelahian tersebut sebuah konten.
"Sangat jelas sekali putri kami mengalami kekerasan dalam video itu. Tetapi Kadis Pendidikan bilang itu sebuah konten, kami sangat kecewa," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Lando KS membenarkan jika orangtua siswa SMP 21 Makassar telah melaporkan kejadian dugaan kekerasan. Lando mengaku pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah orang.
"Iya, sudah ditindaklanjuti soal video yang di SMP 21 itu," ujarnya singkat.
Sebelumnya, beredar video perundungan terhadap siswi yang masih berstatus pelajar SMP di Kota Makassar. Terlihat seorang siswi SMP yang mengenakan seragam pramuka dipukul temannya yang juga memakai seragam pramuka. Bukan hanya dipukul dan diseret-seret, rambut siswi tersebut juga dijambak.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian ini sontak viral di media sosial usai kakak korban dengan akun Instgram @jjjough
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah dan Dinas Pendidikan Muara Enim mestinya memberikan skorsing
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus perundungan, yang dilakukan oleh gerombolan siswa SMA Binus BSD Serpong.
Baca SelengkapnyaVideo pengeroyokan terhadap seorang siswi SMP di Sumatera Barat viral di media sosial. Tiga pelaku yang juga siswi SMP kini diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa 14 saksi dalam kasus bullying yang menimpa siswi SMP Al Basyariah
Baca SelengkapnyaVideo aksi bullying ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di dalam kelas saat jam istirahat
Baca SelengkapnyaSejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaKorban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca SelengkapnyaKasus perundungan kembali terjadi dan viral di media sosial. Kali ini korbannya siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Baca Selengkapnya