Situs KPU Pariaman diretas, ada pesan cinta 'bogel kangen mei'

Merdeka.com - Ada saja ulah hacker ini. Ketika kini para hacker Indonesia sedang ramai-ramainya menyerang situs Australia akibat kasus penyadapan, ulah hacker satu ini malah menyimpang. Hacker dengan nama 'Bogel' ini menyerang situs KPU Pariaman, Sumatera Barat.

Seperti diberitakan Antara, Selasa (26/11), situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pariaman, Sumatera Barat yang beralamat di http://www.kpud-pariamankota.go.id/, diretas oleh orang tak bertanggung jawab yang menamakan diri sebagai "bogel".

Halaman situs yang biasanya berisi informasi mengenai kegiatan KPU setempat berubah menjadi halaman dengan latar hitam bertuliskan "Hacked by bogel".

Di bawahnya, terdapat tulisan "bogel kangen mei", dengan dilanjutkan, "langit mungkin menangis, laut mungkin mengering, matahari bisa terbenam, jiwa ini bisa mati tapi cinta ini untuk mu tak kan pernah mati !".

Setelah itu, "karena mei jauh, cuma ini yang bisa bogel kasi buat mei ...!! bogel minta maaf klo selama ini bogel banyak salah ama mei mungkin bogel masih terlalu egois untuk menghadapi setiap masalah kita bogel akan slalu ingat pesen mei, bogel akan berubah menjadi lebih baik dari sekarang".

Pada baris terakhir tertulis, "bogel kangen banget ama mei :)".

Ketua KPU Kota Pariaman Boedi Satria saat dikonfirmasi di Pariaman, mengatakan belum mengetahui waktu dan motif peretasan tersebut. "Kemungkinan pada akhir Oktober, karena informasi terakhir tentang pengumuman 20 besar calon komisioner KPU Pariaman masih bisa 'diupload' di situs," ujarnya.

Namun begitu, saat ini tim internal KPUD kota itu dibantu pihak ketiga, sebagai pengelola situs, sedang berupaya melakukan penyelidikan guna mengungkap maksud peretasan tersebut.

Ketika disinggung soal kemungkinan pelaporan ke pihak berwenang, Boedi mengatakan KPUD masih akan menunggu hasil penyelidikan internal terlebih dahulu. "Kita lakukan secara internal dulu, pihak pengelola situs masih meminta waktu," katanya.

Namun, katanya, kalau memang pada saatnya belum juga bisa dibersihkan maka akan ada kemungkinan langkah lanjutan dengan melaporkan kepada yang berwajib. "Di samping itu, kita juga akan mintai masukan dari kawan-kawan KPU kota dan kabupaten lain," kata Boedi.