Soal kasus email Novel Baswedan, Polda Metro Jaya akan panggil saksi ahli
Merdeka.com - Penyelidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menyudahi pemeriksa saksi-saksi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemeriksaan itu terkait email yang dikirim Novel Baswedan terkait Direktur Penyidik KPK Brigjen Aris Budiman, yang disebut penyidik terburuk.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan dari para ahli selain dari saksi-saksi.
"Penyidik KPK sudah diperiksa. Tetapi dalam membangun konstruksi hukum tidak serta merta dari beberapa saksi saja. Tapi keterangan saksi itu harus didukung dengan keterangan saksi yang lain atau bukti yang lain. Semua itu akan kita diskusikan dengan ahli, apakah ahli dalam kasus ini," katanya di Polda Metro Jaya, Senin (25/9).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang diminta diperiksa oleh Bobby Nasution? 'Saya sudah minta diperiksa semua, baik kepala sekolah, termasuk guru,' ungkapnya, Rabu (20/9) usai menjadi Inspektur Upacara Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa ke -118 di Lapangan Benteng.
-
Apa yang menjadi alasan Bobby Nasution meminta semua pihak diperiksa? 'Saya sudah minta diperiksa semua, baik kepala sekolah, termasuk guru,' ungkapnya, Rabu (20/9) usai menjadi Inspektur Upacara Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa ke -118 di Lapangan Benteng. 'Dia ASN, mengajar di SMP Negeri 15, tapi saya dapat informasi dia jarang masuk, lebih memilih mengajar di SMP swasta,' ungkap Bobby Nasution.
-
Mengapa BPIP menggelar diskusi etika penyelenggara negara? Dengan latar belakang sejumlah kasus pelanggaran etika yang mencuat, termasuk korupsi, nepotisme, dan penyalahgunaan kekuasaan, kegiatan ini menjadi penting untuk membahas dan mencari solusi praktis terhadap masalah-masalah tersebut.
-
Kenapa Mutiara Baswedan di soroti publik? Menjandi Perbincangan Sosok Mutiara atau Tia menjadi perbincangan dan sorotan netizen ketika ia tergabung dalam Timnas atau tim sukses sang ayah dalam pemilihan presiden.
Dia mengungkapkan, nantinya kasus ini akan dilihat dari beberapa sudut pandang. Ketika membicarakan norma sosial, maka sosilolog yang akan dihadirkan. Tujuannya untuk melihat apakah email tersebut menyebabkan gangguan sosial.
"Lalu dari ITE. Terus dari sisi hukum pidana melihat secara materiil perbuatan yang dilakukan sudah tercukupi, terpenuhi unsur pidananya. Itu semua membutuhkan waktu. Kita tidak bisa memaksa ahli menentukan waktunya. Ahli yang menentukan waktunya," ujarnya.
Setelah semua cukup, lanjut Adi, baru pihaknya lakukan gelar perkara. Dia mengharapkan, nantinya tetap bisa melakukan pemeriksaan kepada Novel Baswedan.
"Tapi kan kondisinya dia sedang melalui masa pengobatan di Singapura. Sekarang kita tergantung dokter memberikan izin atau tidak," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pegi Setiawan menjalani pemeriksaan oleh tim psikologi selama dua hari pada akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKompol Henrikus Yossi menerangkan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan
Baca SelengkapnyaKonfrontir tersebut dilakukan karena terdapat perbedaan keterangan dari para saksi.
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono akan objektif dan berlaku adil dalam pemeriksaan perkara dugaan tindak pidana terhadap Said Didu.
Baca SelengkapnyaRazman menilai ada ketidakprofesionalan terhadap tiga penyidik itu setelah kasus yang dilaporkan oleh artis Nikita Mirzani naik ke tahap penyidikan.
Baca SelengkapnyaProses pemeriksaan saksi fakta maupun saksi ahli terus berjalan.
Baca SelengkapnyaDemikian dikatakan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kejagung) Ketut Sumedana.
Baca Selengkapnya