Soal penyiram Novel, Polri ngaku sudah minta dukcapil cari wajah mirip sketsa pelaku
Merdeka.com - Pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, hingga kini masih berkeliaran bebas. Meskipun, pihak kepolisian sudah membuat beberapa sketsa wajahnya.
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Mohammad Iqbal, mengatakan pihaknya sudah meminta kembali kepada Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dukcapil) untuk mencari pelaku yang mirip dengan sketsa tersebut.
"Dukcapil sudah (kerjasama), dan bahkan kita minta lagi," katanya di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/4).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Bagaimana proses kasus ini? 'Pada, 17 Mei 2024 Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kantor Kejati DKI Jakarta telah menyatakan lengkap berkas perkara (P21),' kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Sedangkan penyidik, kata dia, masih melakukan rangkaian petunjuk atas kasus itu. Apalagi penyidik telah melakukan beberapa kali olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Kita masih kejar itu, kita masih melakukan proses scientific investigation beberapa keterangan petunjuk yang ada, TKP itu hampir berulang-ulang kita lakukan proses penguatan olah TKP, karena TKP itu awal dari pengungkapan kasus," ujarnya.
Ditambahkan Iqbal, penyidik telah mendata toko-toko yang menjual bahan yang disiram kepada Novel.
"Ada ratusan tokoh kimia sudah kita datangi dan lain-lain banyak, CCTV bahkan kita sudah minta Australian Federal Police untuk ikut membantu kita untuk ungkap kasus ini. Artinya apa Polda Metro Jaya sudah bekerja sangat keras dan cukup maju," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya