Soal transkrip Mega, Bambang Widjojanto akan laporkan Progres 98
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto berencana melaporkan aktivis Progres 98, Faizal Assegaf ke Kepolisian. Sebab, dirinya disebut telah membocorkan transkrip pembicaraan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Jaksa Agung Basrief Arief.
"Saya mengusulkan untuk melaporkan ke penegak hukum," ujar Bambang saat dikonfirmasi oleh wartawan, Kamis (19/6).
Namun, Bambang mengaku usulan itu belum dirapatkan bersama pimpinan KPK lainnya. Setiap tindakan yang akan dilakukan pimpinan KPK harus melalui Rapim terlebih dulu.
-
Siapa yang ditugaskan Jokowi untuk membujuk Megawati? 'Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan,' sebutnya.
-
Apa yang disampaikan Megawati kepada Prabowo? 'Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,' kata Muzani.
-
Kapan Jokowi menandatangani berkas capim KPK? Untuk diketahui, Jokowi telah menandatangani berkas laporan hasil akhir daftar nama calon pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024—2029. Berkas capim dan dewas yang dilaporkan oleh panitia seleksi telah ditandatangani sejak Senin (14/10) sore.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang mengatakan Megawati dukung hak angket pemilu? Ketua Tim Demokrasi Keadilan (TDK) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
"Belum ada Rapim untuk memutuskan usulan itu," ujarnya
Seperti diketahui, kemarin, sekumpulan mantan aktivis yang tergabung dalam Progres 98 menyambangi Kejaksaan Agung (Kejagung). Mereka ingin menyampaikan surat klarifikasi terkait bocoran transkrip rekaman pembicaraan diduga antara Jaksa Agung dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Isi pembicaraan itu diduga meminta pihak kejaksaan agar tak menyeret calon presiden Joko Widodo (Jokowi) ke dalam kasus korupsi TransJakarta senilai Rp 1,5 Triliun. Faizal Assegaf mengaku mendapat rekaman tersebut dari salah seorang yang mengaku bawahan Bambang Widjojanto. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla blak-blakan mengenai hak angket hingga rencana pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaMahfud menegaskan tidak ada pembicaraan seputar cawapres maupun Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara soal keinginan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang ingin bertemu dirinya
Baca SelengkapnyaMegawati Berkirim Surat Amicus Curiae ke MK, Ini Komentar Gibran
Baca SelengkapnyaHasto menyatakan komunikasi antara PDIP dengan partai lain termasuk Gerindra berjalan lancar
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku tidak memiliki handphone karena saat ini menjadi orang paling disadap di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam arahannya, Megawati dua kali menyebut nama Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto tampak keluar dari kediaman Megawati sekitar pukul 20.00 WIB.
Baca SelengkapnyaJokowi menjawab, pertemuan tersebut sebagai komunikasi antar tokoh bangsa, bertujuan untuk memajukan Indonesia
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Baca SelengkapnyaSampai Tanya Puan, Megawati Heran Revisi UU MK Dikebut saat DPR Reses
Baca SelengkapnyaDasco mengakui sampai saat ini proses komunikasi masih diupayakan.
Baca Selengkapnya