Solusi Yorrys Raweyai untuk Pemerintah Tangani Masalah di Papua
Merdeka.com - Anggota DPD RI asal Papua, Yorrys Raweyai mengingatkan pentingnya pendekatan persuasif dalam menangani peristiwa kekerasan di Papua. Di samping perlu proses hukum maksimal tanpa pandang bulu, pendekatan persuasif dinilai mampu menyentuh akar persoalan yang sesungguhnya dan memicu berbagai peristiwa yang terjadi.
Yorrys menyoroti aksi kekerasan yang terjadi di Papua pada awal tahun 2023. Seperti kerusuhan di Wamena pada 23 Februari lalu yang dilatari dugaan penculikan. Serta peristiwa penculikan pilot Susi Air yang terjadi di Nduga.
Menurutnya, berbagai laporan dan kajian terkait kejadian di Wamena dan Nduga menunjukkan ada persoalan mengakar terkait pengelolaan isu kesejahteraan dan hubungan sosial-kemasyarakatan. Relasi konstruktif antara masyarakat asli Papua dan masyarakat pendatang belum terjalin dengan baik, hingga menimbulkan kecemburuan sosial.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Kapan kejadian pengeroyokan terjadi? Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (2/12) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
-
Dimana pengeroyokan itu terjadi? Bermula saat dua orang tak dikenal menghampiri lapak korban AR di Jalan Raya, Joglo, Kembangan Jakarta Barat, pada Selasa 3 September 2024 sekira pukul 21:00 WIB.
-
Apa itu wayang Papua? 'Menurut saya wayang itu merupakan hal yang simbolis dari Jawa. Maka dari itu saya gabungkan saja dengan buat wayang Papua,' kata Lejar, mengutip kanal YouTube Seni dan Sekitarnya.
"Masyarakat yang majemuk dan plural dengan kondisi sosial, politik dan keamanan di Papua yang cenderung tidak stabil, seringkali memicu kejadian-kejadian destruktif. Dengan mudah emosi publik tersulut hanya karena isu-isu yang tidak dikelola dengan baik," ujar Yorrys dalam keterangannya, Kamis (9/3).
Karena itu pengungkapan akar masalah penyebab kekerasan di Wamena dan Nduga harus menjadi fokus utama. Agar kejadian serupa tidak terulang dan dapat diciptakan rasa aman bagi masyarakat.
Menurut Yorrys, aparat keamanan harus menjadi bagian penciptaan rasa aman. Bukan justru sebaliknya menjadi pihak yang menghindarkan rasa takut karena respon berlebihan.
"Tatanan kehidupan yang aman dan damai di Papua hanya dapat tercipta dengan dukungan semua pihak, termasuk aparat keamanan yang memang bertugas menciptakan rasa aman," jelas Ketua MPR for Papua ini.
Pemerintah daerah juga perlu merinci lebih jauh jumlah kerugian yang diakibatkan peristiwa tersebut. Termasuk mempertimbangkan untuk memfasilitasi pergantian kerugian yang dialami oleh masyarakat yang terdampak. Dengan demikian, masyarakat akan merasakan kehadiran pemerintah melalui aparat keamanan sebagai pengayom dan pelindung mereka.
Hal yang sama juga perlu dilakukan dalam upaya penanganan serta penyelamatan pilot Susi Air. Apalagi, sebagai warga negara Selandia Baru, penanganan aparat keamanan terhadap Philip telah menjadi sorotan internasional. Karena itu, tindakan reaktif dan berlebihan aparat keamanan hanya akan menambah persepsi buruk di mata internasional.
"Jangan sampai tujuan untuk 'membasmi' kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya justru berdampak kontraproduktif dengan mengorbankan warga sipil," ujar Yorrys.
Ketua Komite II DPD RI itu berharap aparat keamanan menindak tegas segala bentuk aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB.
Meski demikian, Yorrys meminta aparat keamanan melakukan penanganan yang terukur dan sistematis. Selain itu, menciptakan solusi komprehensif bagi persoalan kekerasan di Papua.
"Intinya, kita berharap kekerasan demi kekerasan di Papua dapat diselesaikan dengan solusi-solusi yang komprehensif. Bukan sekedar reaksi-reaksi parsial yang justru tidak akan menyelesaikan masalah yang sesungguhnya," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tewasnya Danramil Aradide merupakan insiden kesekian kalinya yang tidak hanya merenggut korban jiwa, tetapi juga mencederai kedaulatan bangsa.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan aparat diharapkan dapat memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaKetua Bamus Papua, Willem Frans Ansanay melihat dengan adanya DOB di Papua akan memudahkan penanganan kasus HAM.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memiliki tiga solusi dalam mengatasi persoalan di tanah Papua
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan keprihatinan bahwa sikap Pj Bupati Kabupaten Yapen yang mendukung secara eksplisit ke satu partai telah merusak prinsip netralitas ASN.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Prabowo menjawab pertanyaan panelis terkait strategi yang disiapkan untuk menyelesaikan masalah HAM di Papua
Baca SelengkapnyaGeramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Baca SelengkapnyaKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaMencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaPolda Papua juga akan menambah personel Brimob di sejumlah daerah guna memperkuat pengamanan, khususnya pada lima daerah yang menjadi fokus utama.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelar rapat terbatas terkait pembangunan Papua.
Baca SelengkapnyaDalam pembahasan HAM di Papua, Prabowo sampai terlihat gregetan membalas pernyataan Anies Baswedan
Baca Selengkapnya