Sosiolog: Ada Kaitan Kuat Antara Ekologi dengan Kesehatan saat Pandemi
Merdeka.com - Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammad Najib Azca mengungkapkan, bahwa ada relasi yang saling mempengaruhi antara ekologi dan kesehatan masyarakat. Hal ini menanggapi pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat ini.
"Ada kaitan sangat kuat antara ekologi dengan kesehatan ketika ekologi rusak maka otomatis kesehatan publik akan terganggu. Salah satu buktinya pandemi ini," kata dia, Sabtu (10/7)
Dia menjelaskan degradasi ekologi akan mendorong munculnya fenomena-fenomena baru di lingkungan sosial. Karena berubahnya relasi antara manusia dengan alam akibat rusaknya ekologi.
-
Bagaimana kerusakan lingkungan menyebabkan bencana? Ulal tangan manusia dapat memengaruhi terjadinya bencana tersebut melalui aktivitas yang merusak lingkungan, seperti illegal logging yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta pembangunan di daerah rawan bencana alam.
-
Bagaimana alam akan memulihkan dirinya jika manusia punah? Namun, alam akan memulihkan diri, menutupi beton dengan pepohonan dan padang rumput.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa deforestasi meningkatkan penyebaran virus? Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh urbanisasi dan deforestasi dapat meningkatkan kontak antara manusia dan nyamuk vektor, sehingga meningkatkan risiko penyebaran virus.
-
Apa yang paling sering jadi penyebab perubahan lingkungan? Salah satu penyebab perubahan lingkungan yang paling umum, yaitu kegiatan pembangunan.
-
Apa itu Fenomena Alam? Peristiwa-peristiwa non artifisial yang dihasilkan oleh misteri alam tersebut dikenal dengan istilah fenomena alam.
"Banyak virus yang sebenarnya tidak ada masalah kalau di tempatnya sendiri. Misalnya ada di kelewat dia tidak ada problem," terang dia.
Namun, persoalan akan muncul ketika tataran ekologi tersebut terganggu atau rusak. Karena virus akan mencari inang baru di luar lingkungan hidupnya selama ini. Termasuk menjangkiti manusia.
"Ketika lingkungan rusak dia harus keluar lalu ke inang yang lain. Di manusia sehingga menjadi penyakit. Jadi itu relasi ekologi dengan sosiologi dengan kehidupan masyarakat maupun relasi antara ekologi dan kesehatan publik," jelas dia.
"Kita harus sadar betul ini adalah konsekuensi dari proses destruksi ekologi yang sudah lama terjadi. Sekarang kita kira-kira memanen hasilnya lah," tandas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perubahan iklim merujuk pada perubahan cuaca dan suhu di Bumi. Perubahan ini memengaruhi kehidupan manusia dalam berbagai cara, termasuk kesehatan.
Baca SelengkapnyaDampak ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan mitigasi dan adaptasi untuk melindungi lingkungan dan kesehatan dari efek negatif kenaikan suhu global.
Baca SelengkapnyaBanyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.
Baca SelengkapnyaKelestarian lingkungan adalah hal penting yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaPerubahan lingkungan adalah salah satu isu paling mendesak yang dihadapi dunia saat ini.
Baca SelengkapnyaDi tengah perubahan iklim yang semakin nyata, pemanasan global tidak hanya mengubah ekosistem bumi, tetapi juga membawa dampak signifikan terhadap kesehatan.
Baca SelengkapnyaPolusi udara telah menjadi masalah lingkungan global yang semakin mengkhawatirkan.
Baca SelengkapnyaCuaca panas ekstrem dapat mengancam kehidupan di bumi.
Baca SelengkapnyaMeskipun kita menghilang, alam akan tetap berjalan. Meskipun manusia telah meninggalkan jejak besar di planet ini, alam selalu menemukan jalan untuk pulih.
Baca SelengkapnyaPerubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan mengungkapkan satu jenis bakteri patogen berkembang dengan pesat akibat perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPenting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanasan global.
Baca Selengkapnya