Sosok Kapolres Bandara yang cangkul tanah evakuasi korban longsor
Merdeka.com - Dinding terowongan rel kereta api (KA) bandara di Jalan Perimeter Selatan, kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Senin (5/2) pukul 17.45 roboh dan menimpa mobil. Belakangan diketahui, penumpang mobil ada dua orang, satu meninggal dan satu lagi selamat.
Sebelum bantuan peralatan eskavator tiba di lokasi, sejumlah anggota kepolisian Polrestro Bandara tampak menggali timbunan tanah. Dengan menggunakan alat cangkul, para bhayangkara negara itu mulai berusaha menyingkirkan longsoran tanah.
Aksi heroik jajaran kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kapolres Bandara Soetta Kombes Akhmad Yusep Gunawa. Malamnya, Kapolres berseragam dinas lengkap juga terus mencangkul guna membantu proses evakuasi korban.
-
Siapa yang memimpin penggalian? Helm tersebut ditemukan dalam struktur batu di dalam gundukan kuburan, menurut Hrvoje Potrebica, seorang profesor arkeologi di Universitas Zagreb yang memimpin penggalian, terjadi antara akhir abad keenam SM dan awal abad keempat SM.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang mencari korban longsor di Bandung Barat? ‘’Tim K-9 Polda Jabar sudah diterjunkan untuk membantu Tim SAR dalam mencari korban yang tertimbun,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, di lokasi kejadian, Senin (25/3) petang.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Apa yang dilakukan Polisi saat banjir? Satlantas Polres Rohil terpaksa melakukan buka tutup arus lalu lintas agar kendaraan berjalan lancar.
-
Bagaimana penanganan longsor di tebing tol Bintaro? 'Kita bergerak cepat dengan menerjunkan tujuh personel PPSU untuk membantu membersihkan puing dan tanah yang menutupi ruas jalan,' kata Riza dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/7).
"Tembok sebelah kiri underpass atau terowongan rel KA Bandara Jalan Perimeter Selatan sepanjang 20 meter ambrol dan diduga ada kendaraan yang terjebak," kata Akhmad Yusep menceritakan peristiwa itu, Kamis (8/2).
Kombes Akhmad Yusep Gunawan mulai menjabat Kapolres Bandara Soetta sejak dua bulan lalu. Sebelumnya, jabatannya adalah Wakil Direktur reserse kriminal khusus (Wadireskrimsus) di Polda Metro Jaya. Sebelum ditarik ke wilayah Polda Metro Jaya, Akhmad Yusep lebih banyak berkiprah di jajaran kepolisian wilayah Polda Jatim. Di antaranya ia pernah bertugas di Jombang dan Kediri, masing-masing menjadi Kapolres.
Sosok alumni Akpol 1996 ini dikenal sebagai seorang polisi kreatif dan inovatif. Saat menjabat sebagai Kapolres Kediri (2016), ia mencetuskan ide program layanan elektronik tilang (e-Tilang). Selain merupakan terobosan baru, e-Tilang juga memudahkan para pelanggar lalu lintas untuk membayar dendanya. Selanjutnya, selain mendapat apresiasi dari Mabes Polri, program e-Tilang ini juga telah diterapkan di 16 Polda di seluruh Indonesia.
Selain memperkenalkan sistem e-Tilang, saat menjabat sebagai Kapolres Kediri, ia juga berhasil mengaplikasikan gedung layanan terpadu berbasis informasi teknologi (IT) di markasnya. Gedung layanan publik berbasis IT itu, memberikan layanan pengaduan kepada warga masyarakat, Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), pengaduan polisi nakal (Yanduan Propam), pembuatan SIM, BPKB, SKCK, inafis, yang semuanya bisa diakses secara online.
Di Kediri Akhmad Yusep juga membentuk Communication Command Center. Sebuah pusat kendali komunikasi yang berfungsi untuk memantau tempat rawan kejahatan dan kecelakaan lalu lintas melalui kamera CCTV. Dari aplikasi yang dikembangkan Polres Kediri itu, Akhmad Yusep pun menerima banyak pujian dan apresiasi atasannya.
"Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kapolres. Apalagi ini terkait dengan peningkatan pelayanan kepada masyarakat," ujar Kapolda Jatim Irjen Anton Setiaji kepada wartawan saat itu.
Jika inovasi baru telah diperkenalkan di Polres Kediri, maka saat menjabat Kapolres Jombang, Akhmad Yusep dikenal sebagai polisi yang kreatif. Di masa kepemimpinannya (2014), ia memperkenalkan program Penurunan Berat Badan (PBB) di kepolisian setempat. Program razia 'polisi gendut' ini, bertujuan peningkatan kinerja polisi di wilayah Jombang.
Menurut Akhmad Yusep, pembinaan secara rutin akan dilakukan kepada anggota yang memiliki berat badan kurang ideal setiap 2 hari sekali. "Hal itu merupakan salah satu cara untuk mensukseskan program Penurunan Berat Badan (PBB) di Kepolisian," ujar Akhmad Yusep.
Terakhir, saat menjabat sebagai Wakil Kepala Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, ia juga terlibat dalam program pengembangan Sistem Informasi Perlindungan Konsumen (SISPEK). Sistem tersebut berisi tentang informasi berbagai produk yang dibutuhkan masyarakat sebagai konsumen. Polisi mengembangkan sistem itu dengan menggandeng perusahaan IT Microsoft Indonesia.
Ide pembaruan dalam tubuh kepolisian, tak membuat Akhmad Yusep alpa untuk memberikan reward kepada anggotanya yang berhasil dalam menunaikan tugas. Bulan lalu, bertempat di markas Polres Bandara Soetta, Akhmad Yusep memberikan apresiasi anggotanya yang telah berprestasi mengungkap kasus ancaman teroris di Bandara Soetta.
"Program ini, nantinya akan dilaksanakan setiap bulan sekali. Tujuannya, untuk menjaring personel bekerja kreatif dan memotivasi anggotanya berinovasi," tuturnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyebabkan empat orang warga meninggal dan jalan provinsi terputus.
Baca SelengkapnyaHelikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang
Baca SelengkapnyaPembersihan material longsor menjadi penting agar bandara bisa kembali dipakai.
Baca SelengkapnyaTidak hanya mengirimkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk pengungsi, TNI AL juga menyiapkan 400 prajurit dari berbagai satuan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca Selengkapnya