Sosok Mbah Moen, Kiai Kharismatik dan Berilmu Luas
Merdeka.com - Kiai Maimun Zubair atau biasa disapa Mbah Moen menghembuskan nafas terakhirnya di usia 90 tahun di Makkah, Arab Saudi, Selasa (6/8). Mbah Moen dikenal sebagai ulama yang bijak. Ia juga memiliki banyak pengalaman tentang agama hingga soal pemerintahan.
Berikut sosok Mbah Moen seperti dikutip dari situs NU:
Banyak Mendalami tentang Ajaran Islam
-
Siapa tokoh ulama yang dimakamkan dekat sumur? Letak sumur diketahui tak jauh dari makam ulama di zaman dulu bernama Syekh Abdul Wafa.
-
Siapa yang membantu Mbah Soiman? Saat mengunjungi Mbah Soiman, tim kanal YouTube Jejak Richard menyalurkan bantuan dari seorang donatur yang berasal dari Inggris.
-
Siapa sahabat karib Mas Mansoer? Empat Serangkai Jepang menyebut Mas Mansoer, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantoro sebagai empat serangkai. Mereka adalah kelompok yang paling berpengaruh di Indonesia saat itu. Hubungan keempat tokoh tersebut pun harmonis, mereka adalah sahabat karib bagi satu sama lain.
-
Siapa sebenarnya Syekh Mudzakir? Dia adalah Syekh Abdullah Mudzakir, akrab pula dipanggil Mbah Mudzakir.
-
Siapa Tokoh Besar Muhammadiyah dari Minangkabau? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
-
Dimana makam Syekh Mudzakir berada? Makamnya berada di sebuah pekarangan kira-kira seluas 30 meter persegi yang dikelilingi air laut.
Mbah Moen terlahir dari orangtua yang menguasai ajaran agama Islam. Meski begitu, Mbah Moen tetap mendalami Islam dengan mengaji pada beberapa Kiai. Mbah Moen pernah mengaji di Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah bimbingan Kiai Abdul Karim, Kiai Mahrus Ali dan Kiai Marzuki.
Dilansir dari situs Nu, di usia 21 tahun, Mbah Moen melanjutkan belajar ke Makkah Mukarromah, dengan didampingi oleh kakeknya, Kiai Ahmad bin Syuib.
Di Makkah, Mbah Moen mengaji kepada Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syekh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syekh Yasin Isa al-Fadani, Syekh Abdul Qodir al-Mandaly dan beberapa ulama lainnya.
Kiai Maimun juga meluangkan waktunya untuk mengaji ke beberapa ulama di Jawa, di antaranya Kiai Baidhowi, Kiai Ma'shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), Syekh Abul Fadhol Senori (Tuban), dan beberapa kiai lainnya.
Mengajar Pesantren di Sarang
Usai mengaji di beberapa wilayah Indonesia dan Mekah, Mbah Moen mengabdikan diri untuk mengajar sekaligus mengembangkan pondok Pesantren al-Anwar di Sarang. Di pesantren ini, para santri bisa belajar tentang kitab kuning dan mempelajari turats secara komprehensif.
Perlu diketahui, Pesantren Al Anwar terletak di tanah kelahirannya, Sarang, Rembang Jawa Tengah.
Menjabat sebagai anggota DPRD dan MPR RI
Selama hidupnya, Kiai Maimun memiliki kiprah sebagai penggerak. Ia pernah menjadi anggota DPRD Rembang selama 7 tahun.
Selain itu, beliau juga pernah menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah selama tiga periode.
Aktif di Politik
Mbah Moen pernah menjadi Ketua Dewan Syuro Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia dekat dengan berbagai politikus dan pejabat, mulai dari Presiden hingga pejabat-pejabat negara lainnya. Mbah Moen juga menjadi penengah saat panasnya situasi politik sebelum Pilpres 2019.
Sebelumnya, Mbah Moen memilih bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di saat NU sedang ramai mendirikan PKB tahun 1998, Mbah Moen lebih memilih tetap di PPP, partai dengan gambar Ka'bah.
Di PPP Mbah Moen menduduki posisi sebagai Ketua Mejelis Syariah PPP. Mbah Moen pernah mengatakan PPP bukan hanya untuk agama Islam, tapi PPP hadir untuk Indonesia.
"Kehadiran PPP bukan hanya untuk agama (Islam), tapi untuk bangsa Indonesia," kata Ulama karismatik pengasuh Ponpes Al-Anwar ini, saat menghadiri Harlah PPP di Bantul, (16/1/2019).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soimah punya banyak alasan mengapa dirinya cocok mendengar pengajian Gus Iqdam.
Baca SelengkapnyaGus Iqdam banyak digandrungi anak muda karena penyampaian ceramahnya menyenangkan. Selain penceramah andal, ia adalah suami dan bapak yang romantis
Baca SelengkapnyaJabatan tinggi dan berteman dengan orang-orang penting membuat ia tetap konsisten tampil sederhana
Baca SelengkapnyaMardiono memastikan PPP menjalankan amanah yang diberikan Mbah Moen.
Baca SelengkapnyaSetelah banyak belajar, Mbah Wahab menjadi salah satu ulama besar yang ikut mendirikan Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diimbau agar tidak terlalu cepat menilai kapasitas seseorang atau kelompok tanpa mengetahui latar belakangnya.
Baca SelengkapnyaMuqit pun bercerita sering pulang kampung dan berbincang dengan masyarakat lapisan bawah.
Baca SelengkapnyaMeskipun punya rumah dua lantai, kiai nyentrik ini polih hidup di rumah kayu sederhana.
Baca SelengkapnyaKH Ahmad Bahauddin Nursalimalias Gus Baha menghadiri Dialog Kebangsaan "Merawat Ukhuwah Kebangsaan Menjaga Persatuan Indonesia" sebagai pembicara, Senin (4/3).
Baca SelengkapnyaDatuk Mujib, seorang guru spiritual Presiden Soekarno yang merupakan keturunan Raja Bone Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaKiai nyentrik ini mendirikan pesantren tak jauh dari bekas lokalisasi.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, apapun hasil Pilpres 2024 nanti pastinya Allah SWT sudah menuliskan takdir siapa yang berhak menjadi pemenang.
Baca Selengkapnya