Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Status bencana nasional Sinabung tak perlu tunggu SBY datang'

'Status bencana nasional Sinabung tak perlu tunggu SBY datang' Gunung Sinabung meletus. ©Reuters/Roni Bintang

Merdeka.com - Erupsi Gunung Sinabung di Sumatera Utara yang telah berlangsung lebih dari empat bulan membutuhkan penanganan lebih serius dari pemerintah pusat. Dengan jumlah pengungsi 26 ribu penduduk dan korban tewas mencapai 16 jiwa, pemerintah seharusnya menetapkan status bencana nasional.

Ketua Fraksi Hanura DPR Sarifuddin Sudding mengungkapkan desakan itu karena menilai di saat penderitaan pengungsi makin berat namun pemerintah pusat lamban bertindak dan justru terlalu berkutat pada indikator-indikator normatif status bencana nasional.

"Permintaan bantuan dari pengungsi sudah menunjukkan pemerintah daerah kewalahan menangani bencana Sinabung. Penetapan bencana nasional juga tidak usah menunggu kedatangan Presiden SBY ke Sinabung yang baru direncanakan minggu depan," katanya melalui siaran pers di Jakara, Kamis (16/1).

Orang lain juga bertanya?

Dari sisi regulasi, memang telah ada UU Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanganan Bencana. Disebutkan indikator status bencana meliputi jumlah korban, kerugian harta benda, kerusakan prasarana dan sarana, cakupan luas wilayah yang terkena bencana dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan.

"Lihat faktanya, lihat penderitaan mereka selama lebih dari empat bulan ini. Fakta-fakta di lapangan sudah memenuhi indikator-indikator itu," tegasnya. Sudding juga menyayangkan pernyataan pejabat daerah maupun pusat yang selalu mengatakan pemkab Karo masih mampu menangani dampak erupsi.

Sudding juga menunjukkan paling tidak dua faktor utama desakan penaikan status tersebut. Pertama, jumlah pengungsi dan daerah terdampak makin banyak dan bertambah luas.

"Pengungsi telah mencapai puluhan ribu telah sangat banyak dan merujuk keterangan dari Pemkab Karo, kawasan terdampak erupsi seluas 10 ribu hektare. Masyarakat sudah tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti bertani dan berkebun," tuturnya.

Jumlah pengungsi yang bertambah itu terlihat dari data seminggu lalu, (8/1) yang tercatat sekitar 22 ribu jiwa dan kini mencapai lebih dari 26.088 jiwa yang terdiri dari 8.103 kepala keluarga di 34 desa.

Faktor kedua adalah nilai kerugian yang mencapai ratusan miliar rupiah. Menurut Sudding, dengan logika sederhana, data-data tersebut seharusnya menggerakkan pemerintah pusat untuk turun tangan dan memasukkan dampak erupsi Gunung Sinabung dalam skala prioritas dan darurat. (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei
Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang hingga 14 Mei

BNPB bisa masuk wilayah dan mengerahkan segala sumber daya pusat ke daerah ketika daerah sudah menetapkan status tanggap darurat.

Baca Selengkapnya
Target Evakuasi Tiga Hari, 5.719 Korban Erupsi Gunung Ruang Masih Tertinggal di Pulau Tagulandang
Target Evakuasi Tiga Hari, 5.719 Korban Erupsi Gunung Ruang Masih Tertinggal di Pulau Tagulandang

Proses evakuasi itu memanfaatkan semua alutsista kapal penyeberangan laut.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Masih Bertahan, Masa Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang di Sumbar Diperpanjang
Pengungsi Masih Bertahan, Masa Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang di Sumbar Diperpanjang

Perpanjangan masa tanggap darurat bencana bertujuan untuk mengupayakan semua pengungsi bisa kembali beraktivitas.

Baca Selengkapnya
Imbas Gempa Sumedang, Pj Gubernur Jabar: 110 Rumah Rusak Parah dan 456 Warga Mengungsi
Imbas Gempa Sumedang, Pj Gubernur Jabar: 110 Rumah Rusak Parah dan 456 Warga Mengungsi

248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang

Baca Selengkapnya
Bali Siaga Kekeringan Selama 14 Hari, Waspada Krisis Air Bersih & Karhutla
Bali Siaga Kekeringan Selama 14 Hari, Waspada Krisis Air Bersih & Karhutla

tatus siaga tersebut terhitung sejak 19 Oktober 2023 sampai dengan 1 November 2023 dan dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan kondisi.

Baca Selengkapnya
Kepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam
Kepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam

BNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya
BNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar
BNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar

BNPB Pastikan Relokasi Rumah Rusak Berat akibat Banjir Lahar di Sumbar

Baca Selengkapnya
Update Erupsi Gunung Ruang: 10 Desa dan Dua Kelurahan Terdampak Material Vulkanik hingga Ribuan Warga Mengungsi
Update Erupsi Gunung Ruang: 10 Desa dan Dua Kelurahan Terdampak Material Vulkanik hingga Ribuan Warga Mengungsi

Jumlah itu berdasarkan hasil pendataan sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa di Pulau Bawean Selama 21 Hari
Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa di Pulau Bawean Selama 21 Hari

Pemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.

Baca Selengkapnya
Ratusan Bangunan Rusak Akibat Puting Beliung, Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat
Ratusan Bangunan Rusak Akibat Puting Beliung, Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat

Sebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.

Baca Selengkapnya
BNPB: Korban Meninggal akibat Banjir Lahar dan Longsor di Sumbar Terus Bertambah, 27 Orang Masih Hilang
BNPB: Korban Meninggal akibat Banjir Lahar dan Longsor di Sumbar Terus Bertambah, 27 Orang Masih Hilang

BNPB mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat bertambah menjadi 50 orang.

Baca Selengkapnya
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, BNPB: 11.553 Orang Mengungsi di 8 Titik
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi, BNPB: 11.553 Orang Mengungsi di 8 Titik

Enam titik pengungsian berada di Kabupaten Flores Timur, sementara dua titik pengungsian lainnya terletak di Kabupaten Sikka.

Baca Selengkapnya