Suhu di Arab Saudi Bisa Capai 45 Derajat, Jemaah Haji Diminta Perbanyak Minum
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan jemaah calon haji memperbanyak minum guna mencegah dari dehidrasi mengingat suhu di Arab Saudi panas dan bisa mencapai 45 derajat.
"Jadi jemaah kita sarankan sering minum air, jangan tunggu haus. Karena kalau haus kemungkinan akan dehidrasi duluan," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylana di Jakarta, Sabtu (4/6).
Budi mengatakan, cuaca di Arab Saudi saat ini tergolong ekstrem. Kelembaban di Madinah mencapai empat persen atau jauh jika dibandingkan dengan di Indonesia yang mencapai 91 persen. Dengan kelembaban yang rendah ditambah suhu bisa mencapai 45 derajat maka kemungkinan terkena heatstroke sangat tinggi.
-
Siapa yang berisiko terkena heatstroke? Orang tua juga perlu memahami faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya heatstroke, seperti kondisi medis yang mendasar.
-
Siapa saja yang berisiko terkena heat stroke? Heat stroke bisa menyerang siapa saja, baik itu anak-anak hingga dewasa. Jadi, selama puncak cuaca panas yang masih terus berlangsung ini, penting untuk mulai update pengetahuan tentang cara mencegah kondisi medis tersebut.
-
Siapa yang rentan terkena heatstroke? Orang dewasa yang berusia lebih dari 50 tahun dan bayi sangat rentan terhadap heatstroke.
-
Kenapa heatstroke berbahaya? Heat stroke bisa berakibat fatal jika tidak ditangani segera.
-
Siapa yang paling berisiko terkena heatstroke? Faisal menjelaskan bahwa heatstroke terjadi ketika suhu tubuh naik di atas 40 derajat Celcius, yang dapat mengakibatkan gejala seperti kebingungan, kejang, bahkan kehilangan kesadaran.
"Artinya sangat kering di Arab Saudi," kata dia.
Dia mencontohkan saat beraktivitas lari sejauh lima kilometer dalam waktu 30 menit, nyaris tak ada keringat yang menetes atau membasahi bajunya. Artinya, penguapan di Arab Saudi sangat tinggi.
"Nah itu lah yang menyebabkan jemaah di sana sering tidak merasa dehidrasi padahal dia dehidrasi. Jadi harus minum air," kata dia.
Guna mencegah heatstroke, para petugas kesehatan haji akan rutin mengingatkan jemaah calon haji untuk siap sedia air minum serta mempersiapkan minuman beroralit sebagai pemenuhan mineral.
"Jadi jemaah itu bukan hanya waterloss tapi juga mineral loss. Mineral itu kalium, natrium seperti itu, jadi banyak minum. Kelembapan rendah mesti pakai sunblock takutnya kulit kering kemudian luka. Pakai pelembab bibir, kalau enggak itu akan kering sekali," kata dia.
Kemenkes Bagikan 3.000 Wristband
Adapun bagi mereka yang memiliki komorbid, Kementerian Kesehatan akan membagikan sebanyak 3.000 wristband khusus kepada jemaah calon haji dengan risiko tinggi (risti).
"Dari 100.051 calon haji, 3.000 jemaah yang ristinya berat yang akan dipasangkan wristband," kata Budi.
Wristband berbentuk seperti smart watch, dipakai di pergelangan tangan dan terhubung dengan aplikasi TeleJemaah pada ponsel pintar milik jamaah calon haji. Pada wristband terdapat data kondisi kesehatan jamaah haji yang didapat melalui infra merah. Data itu terhubung ke TeleJemaah dan TelePetugas secara otomatis.
Pemantauan terhadap indikator kesehatan tersebut menjadi parameter dalam pemeriksaan kesehatan secara rutin.
"Jadi kalau vital sign naik, misalnya saturasi oksigen turun, akan ada komunikasi dengan petugas yang terdekat langsung respon," kata Budi, dikutip Antara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jutaan jemaah haji berjuang menghadapi cuaca ekstrem Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaJemaah diharapkan bisa minum setiap 10-15 menit tapi hanya satu atau dua teguk
Baca SelengkapnyaPada waktu-waktu tertentu suhu di Arab Saudi bisa mencapai 50 derajat celsius.
Baca SelengkapnyaJemaah haji harus mempertimbangkan kondisi di Arab Saudi yang berbeda dengan Indonesia
Baca SelengkapnyaSaat ini kondisi cuaca di Kota Mekkah mencapai 42 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaSebagian besar yang meninggal merupakan jemaah haji asal Mesir.
Baca SelengkapnyaMemenuhi kebutuhan hidrasi penting dilakukan selama ibadah haji.
Baca SelengkapnyaLebih dari 1000 Jemaah Haji Meninggal karena Cuaca Panas Ekstrem, Jenazah Banyak Tergeletak di Pinggir Jalan
Baca SelengkapnyaCuaca panas dan terik yang muncul beberapa waktu belakangan bisa menyebabkan munculnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaBerada di negara dengan tingkat kelembapan tinggi bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan bagi diri kita.
Baca SelengkapnyaJemaah haji yang kurang sehat atau tidak kuat lebih baik lempar jumrahnya dibadalkan
Baca SelengkapnyaCuaca panas kerap kali memicu heatstroke atau serangan panas.
Baca Selengkapnya