Sulit Dikenali, 4 Jenazah Korban Kecelakaan di Tol Cipularang Dibawa ke RS Polri
Merdeka.com - Empat jenazah mengalami luka bakar hebat dalam kecelakaan beruntun di KM 91 Tol Cipularang, Senin (2/9) kemarin. Jenazah tersebut akan dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati Jakarta.
"Karenakan di sini tidak mempunyai fasilitas freezer jenazah, maka kita akan pindahkan ke RS Kramat Jati Jakarta," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, di RS Thamrin, Kabupaten Purwakarta, Selasa (3/9).
Pemindahan tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, identifikasi jenazah tersebut memerlukan waktu yang lama. Sedangkan kondisi tubuh yang terbakar sudah sangat sulit diidentifikasi.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Mengapa jejak kaki itu sulit diidentifikasi? 'Pertanyaan ini masih jauh dari terjawab, mengingat kurangnya catatan fosil dan gambaran evolusi baru dan lebih rumit yang diberikan oleh studi DNA kuno terbaru,' lanjutnya.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Mengapa makam itu sulit ditemukan? Namun hingga saat ini, teori tersebut belum dapat diverifikasi.
-
Kenapa mayat diduga korban pembunuhan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
"Bahkan jenis kelaminnya pun sudah tidak diketahui, sehingga prosesnya akan membutuhkan waktu yang lama," kata Rudy.
Untuk identifikasi keempat Jenazah tersebut diharuskan melalui pemeriksaan sample DNA, sehingga hari ini akan dipindahkan.
"Ya hari ini kita pindahkan langsung, bahkan kita sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri," ungkapnya.
Jenderal bintang dua tersebut menjelaskan sempat ada beberapa keluarga yang mendatangi RS Thamrin, tetapi setelah dicek tidak cocok.
"Ada keluarga yang datang ke sini, setelah pemeriksaan melalui gigi ternyata tidak cocok, perlu identifikasi lebih lanjut lagi," katanya.
Diketahui, kecelakaan maut ini melibatkan puluhan kendaraan diduga akibat dump truk terguling. Data sementara polisi korban meninggal dunia 8 orang puluhan luka-luka.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 jenazah dipindahkan dari RSUD Karawang ke RS Polri Kramat Jati
Baca SelengkapnyaPada pukul 04.25 Wib, jenazah atas nama Suwanda (55) telah diserahkan kepada keluarganya.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengaku kesulitan mengautopsi kedua jenazah.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaSetelah selesai, tim dari PT KAI akan melakukan asesmen terkait dengan kondisi kelayakan untuk digunakan kembali pada jalur ini.
Baca SelengkapnyaDari total 12 jenazah, tujuh di antaranya laki-laki dan 5 perempuan.
Baca Selengkapnya