Sungai Meluap, 1.554 Jiwa Terdampak Banjir Solok Selatan
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mencatat 1.554 jiwa dari 485 kepala keluarga terdampak banjir.
"Sekarang air sudah surut di semua titik banjir. Total rumah yang terendam akibat luapan sungai Batang Suliti dan Batang Pangian sebanyak 463 unit yang tersebar di dua kecamatan," Kata Kalaksa BPBD Solok Selatan Richi Amran melalui Kepala Seksi Kedaruratan, Romi Aprijal, Selasa (12/1).
Dia menjelaskan, untuk luapan Sungai Batang Pangian warga yang terdampak di jorong Taratak dan jorong Pasa Sungai Sungkai, Kecamatan Sangir Balai Janggo dengan ketinggian air 30-100 centimeter. Untuk Jorong Pasar Sungai Sungkai rumah yang terendam sebanyak 45 unit dengan 47 kepala keluarga serta 185 jiwa.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Sedangkan di Jorong Taratak Sungai Sungkai rumah yang terendam 40 unit yang terdiri dari 37 kepala keluarga dengan 144 jiwa.
Sedangkan luapan Batang Suliti dengan ketinggian air 50-100 centimeter mengakibatkan 350 unit rumah di Nagari Pasar Muara Labuh terendam yang terdapat 375 kepala keluarga dengan 1.125 Jiwa
Selanjutnya di Nagari Pasir Talang Selatan, Kecamatan Sungai Pagu yang terendam 28 rumah dengan 28 kepala keluarga dan 100 Jiwa.
Romo mengatakan, air luapan sungai Batang Pangian dan Batang Suliti mulai memasuki permukiman warga pada Selasa pukul 01.30 Wib.
Kedua sungai tersebut meluap akibat curah hujan yang tinggi sejak Senin dan mengakibatkan air sungai melebihi kapasitas sehingga meluap yang mengakibatkan banjir genangan atau banjir luapan.
Sedangkan di Nagari Lubuk Malako Kecamatan Sangir Jujuan saluran primer irigasi sawah padang, sepanjang 22 meter ambruk yang berpotensi kerusakan 315 hektare sawah di Nagari Lubuk Malako dan Bidar Alam.
Warga Kampung Tarandam Afriadi Nursal mengatakan, air mulai naik ke permukiman pukul 01.30 Wib dan sampai saat ini masih menggenangi.
"Pagi ini kami sudah mulai bersih-bersih rumah karena banjir sudah surut " ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Dia menambahkan, hujan di Sungai Pagu turun sejak Senin pagi tetapi yang curahnya tinggi sejak pukul 18.30 Wib yang membuat debet air Batang Suliti naik.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaNana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaBanjir di Kudus karena hujan lebat yang mengguyur sejak Sabtu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaBanjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca Selengkapnya