Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Lebih Prioritaskan Perekonomian, Minta PSBB Disetop

Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Lebih Prioritaskan Perekonomian, Minta PSBB Disetop PPKM Darurat diperpanjang hingga akhir Juli 2021. ©Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) memaparkan hasil survei terkait prioritas masyarakat antara ekonomi dan kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Hasilnya, mayoritas masyarakat lebih memprioritaskan masalah perekonomian dibandingkan kesehatan.

Pertanyaan yang diajukan ialah 'sekarang ini, menurut Ibu/Bapak sebaiknya lebih memprioritaskan pada masalah kesehatan atau ekonomi'?

Pada bulan Juli 2020 masyarakat yang setuju lebih memprioritaskan kesehatan sebanyak 45 persen. Sementara, ang lebih memprioritaskan masalah perekonomian 47.9 persen.

Berikutnya, pada bulan September 2020 masyarakat yang setuju lebih memprioritaskan kesehatan meningkat sebanyak 60.5 persen. Sementara, yang lebih memprioritaskan masalah perekonomian menurun 36.0 persen.

Sedangkan, di bulan Juni 2021 masyarakat yang setuju lebih memprioritaskan kesehatan sebanyak 46.2 persen. Hasil itu tersalip dengan masyarakat yang lebih setuju memprioritaskan masalah perekonomian sebanyak 50.7 persen.

"Dukungan warga terlihat cukup terbelah antara memilih agar pemerintah lebih memprioritaskan masalah perekonomian 50,7 persen dan lebih memprioritaskan masalah kesehatan 46,2 persen, dibandingkan survei september tahun lalu dukungan pada prioritas ekonomi meningkat sekarang," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan lewat surveinya, Minggu (18/7).

Selain itu, pertanyaan berlanjut dengan PSBB dilanjutkan atau dihentikan. Pada bulan Juli 2020, 34.7 persen responden menjawab setuju sebaiknya PSBB dilanjutkan agar penyebaran Covid-19 bisa diatasi. Sementara, 60.6 persen menjawab PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi jalan.

Pada bulan Juli 2020, 34.7 persen responden menjawab setuju sebaiknya PSBB dilanjutkan agar penyebaran Covid-19 bisa diatasi. Sedangkan, 60.6 persen menjawab PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi jalan.

Pada September 2020, 39 persen responden menjawab setuju sebaiknya PSBB dilanjutkan agar penyebaran Covid-19 bisa diatasi. Sementara, 54 persen menjawab PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi jalan.

Kemudian, di bulan Juni 2021, 39 persen responden menjawab setuju sebaiknya PSBB dilanjutkan agar penyebaran Covid-19 bisa diatasi. Sementara, 57 persen menjawab PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi segera jalan.

"Mayoritas 57.1 persen merasa PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi segera jalan. Namun, 38.8 persen menilai sebaiknya PSBB dilanjutkan agar penyebaran Covid bisa diatas," kata Djayadi.

Survei itu menggunakan kontak telepon kepada responden dengan sampel sebanyak 1.200 responden. Survei dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan LSI pada rentang Maret 2018 hingga Juni 2021.

Survei dilakukan dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error atau MoE) sekitar ±2.88% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP