Survei Median: 49,8 Persen Responden Setuju Pelonggaran PSBB
Merdeka.com - Lembaga Survei Median menggelar survei nasional untuk mendapatkan persepsi publik terkait daya tahan terhadap pemberlakuan Pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB). Dari survei tersebut diperoleh hasil sebanyak 49,8 persen responden setuju dengan rencana pelonggaran PSBB.
Sementara 39,7 persen responden tidak setuju dengan rencana pelonggaran PSBB. Sisanya sebanyak 10,5 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
"Responden dipilih secara acak dari survei Nasional Median sebelumnya, yakni survei pada September 2018 hingga Februari 2020 ditemukan total 20.658 nomor telepon. Dari total 20.658, diambil sampel 1.000 nomor telepon responden," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun dalam keterangannya, Senin (18/5).
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Bagaimana cara survei dilakukan? Survei dilakukan dengan wawancara responden menggunakan telepon pada 23-24 Desember 2023.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Sementara tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian +-2,65 persen.
-
Bagaimana LSI melakukan survei? Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
"Dengan margin of error sebesar +/- 3 persen pada tingkat Kepercayaan 95 persen. Hasil survei menunjukkan dinamika persepsi yang terjadi selama masa pengambilan data tanggal 10-15 Mei 2020," lanjut dia.
Terdapat tiga alasan responden yang menyetujui pelaksanaan pelonggaran PSBB, yaitu karena hendak bekerja seperti semula (26 persen), menginginkan ekonomi kembali seperti semula sebanyak 21,2 persen, dan tetap mengikuti prosedur kesehatan sebanyak 9,6 persen.
Responden yang tidak setuju dengan pelonggaran PSBB juga menyampaikan alasannya. Terdapat tiga alasan paling dominan, yakni karena khawatir korban semakin bertambah (38,6 persen), virus Corona bisa menyebar lagi (33,7 persen), menunggu sampai kondisi aman (7,2 persen).
Kemudian, responden juga diberi pertanyaan kira-kira berapa lama lagi sanggup bertahan mengikuti aturan pemerintah dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Mayoritas responden yang sudah mengalami PSBB (35,9 persen) mengaku hanya mampu bertahan lagi mengikuti PSBB selama kurang dari 1 bulan sampai 1 bulan.
Sisanya menjawab bisa bertahan menjalankan PSBB 3 bulan lagi (4,7 persen), 2 bulan lagi (4,7 persen), di atas 3 bulan hingga 1/2 tahun (1,6 persen), sampai kapan pun pemerintah memutuskan (15,3 persen), dan yang tidak tahu/tidak menjawab (37,8 persen).
"Pertimbangan ekonomi dan kesulitan mencari nafkah merupakan alasan utama di balik pernyataan tersebut."
Tiga besar alasan orang hanya tahan kurang 1 bulan lagi mengikuti PSBB, yakni tuntutan ekonomi sulit dan harus mencari nafkah (45,5 persen), bisa kembali sekolah/kuliah (18,2 persen), dan bosan di rumah terus (9,1 persen).
Tiga besar alasan responden yang hanya tahan melaksanakan PSBB selama sebulan, yakni karena faktor perekonomian yang semakin sulit (50 persen), bosan berada di rumah (25 persen), dan merasa waktu sebulan cukup untuk mencegah penyebaran Covid-19 (16,7 persen)
Kepada responden pun ditanya terkait hal-hal apa saja yang memberatkan mereka selama pemberlakuan PSBB. Hasilnya tiga besar hal yang memberatkan warga selama PSBB, yaitu ekonomi yang makin sulit (18,7 persen), aktivitas terbatas (11,7 persen), dan aktivitas harus online (10,2 persen).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil Survei Litbang Kompas menyatakan, sebanyak 63,7 persen responden menyetujui agar praktik politik dinasti dibatasi.
Baca Selengkapnya69,3 Persen penerima bansos berdasarkan hasil survei LSI memilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSurvei terkait jumlah putaran Pilpres ini ditanggapi kritis oleh Andi Sinulingga selaku Juru Bicara Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI dilaksanakan pada 7 April hingga 9 April 2024
Baca Selengkapnya"Mayoritas warga cukup/sangat puas atas kinerja Joko Widodo sebagai Presiden, 75,8%," tulis dalam survei tersebut
Baca SelengkapnyaPopulasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau s
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hasil survei tersebut merupakan sesuatu yang positif jika berkaca dari perolehan suara di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya52,2 persen publik tidak tahu KPU sudah memutukan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei juga dilakukan terhadap evaluasi kinerja petahana Bupati Karawang Aep Syaepuloh.
Baca SelengkapnyaMayoritas responden menyatakan puas atas penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei memotret penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, politik, keamanan hingga penegakan hukum nasional.
Baca Selengkapnya