Survei Voxpopuli: Mural Menjamur, Kepuasan Terhadap Jokowi Turun
Merdeka.com - Mural-mural bernada kritik terhadap kebijakan pemerintah bermunculan di banyak kota. Aparat bertindak sigap dengan menghapus serta mencari seniman pembuatnya. Seperti lirik lagu Iwan Fals, coretan di dinding itu menunjukkan tingginya ketidakpuasan publik terhadap pemerintah.
Sebagian besar isi coretan mural itu menyuarakan keresahan rakyat terhadap dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Dampak luar biasa yang ditimbulkan terhadap perekonomian membuat kepuasan publik terhadap Jokowi merosot di bawah 60 persen. Saat ini tingkat kepuasan terhadap Jokowi hanya mencapai 59,2 persen.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa yang dilakukan warga saat Jokowi berkunjung? Padahal korban tersebut hanya membentangkan spanduk berisikan 'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar' pada saat Jokowi berada di pasar Agrosari, Wonosari.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
-
Bagaimana Jokowi bantu warga? 'Tadi sudah saya sampaikan yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera bantuannya diberikan dan dimulai pembangunannya. Tetapi sekali lagi, dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan dari Pak Bupati,' jelas Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Apa yang dikembangkan Pemkot Bontang usai pandemi? Cara Pemkot Bontang Kembangkan UMKM Usai Pandemi Covid-19 Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
“Di tengah menjamurnya mural bernada protes terhadap penanganan pandemi Covid-19, kepuasan publik terhadap Jokowi amblas,” kata Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subadja dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/8).
Di sisi lain pemerintah membanggakan capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 yang mencapai 7,07 persen. Bagi rakyat kebanyakan, tingginya angka pertumbuhan tersebut tampak tidak berkorelasi dengan kesulitan ekonomi yang masih dirasakan akibat perpanjangan PPKM. Angka itu juga diukur ketika Indonesia belum dihantam oleh varian delta yang kemudian disertai penerapan PPKM Darurat.
“Melesatnya angka pertumbuhan itu lebih didorong oleh low-base effect, karena rendahnya pertumbuhan tahun lalu yang minus,” ujarnya.
Hal tersebut bisa dilihat dari tingginya ketidakpuasan publik yang mencapai 33,3 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab sebanyak 7,5 persen. “Pemerintah harus mengupayakan keseimbangan antara penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi,” pungkas Achmad.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 10-20 Agustus 2021, melalui telepon kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error survei sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Kepercayaan Masyarakat pada Kemampuan Jokowi Tangani Covid-19 Turun
Kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam mengatasi pandemi Covid-19 menurun. Hasil survei Indikator, mulai 30 Juli hingga 4 Agustus 2021 mencatat, hanya 54,3 persen masyarakat percaya pada kemampuan Kepala Negara dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Angka ini menunjukkan, terjadi penurunan sebanyak 2,2 persen dari April lalu yang masih mencatat sebesar 56,5 persen.
"Kepercayaan pada Presiden dalam mengatasi pandemi itu cukup percaya dan sangat percaya 54,3 persen. Lagi-lagi trennya turun kalau kita lihat," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Rabu (25/8).
Burhanuddin menyebut, surveinya memperlihatkan 20,4 persen masyarakat merasa biasa saja terhadap kemampuan Presiden Jokowi dalam mengatasi pandemi Covid-19. Sementara itu, 16,7 persen tidak percaya pada kemampuan mantan Wali Kota Solo itu, 1,4 persen sangat tidak percaya dan 3,6 persen tidak tahu.
"Ini jadi masukan untuk Presiden untuk mengembalikan kemampuan atasi pandemi," ujarnya.
Selain kepercayaan pada kemampuan Presiden Jokowi, tren kepuasan masyarakat terhadap pemerintah pusat dalam mencegah penyebaran Covid-19 juga menurun. Temuan survei pada April lalu, kepuasan masyarakat terhadap pemerintah pusat dalam mencegah penyebaran Covid-19 sebesar 65,7 persen.
Sementara hasil survei pada Agustus kali ini merosot ke angka 56,2 persen. Sementara itu, tren kurang puas masyarakat terhadap pemerintah pusat dalam mencegah penyebaran Covid-19 meningkat dari sebelumnya hanya 32,6 persen kini menjadi 41,4 persen.
"Kepuasan cenderung menurun," ujar Burhanuddin.
Survei ini dilakukan secara tatap muka terhadap 1.220 responden. Populasi survei merupakan rakyat Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilihan umum yakni berumur 17 tahun ke atas. Margin of error survei ini sebesar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaMeski tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi, ada lima kondisi masyarakat di era Jokowi yang menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaTingginya kepuasan masyarakat ini menjadi bukti bahwa kerja keras pemerintah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan kinerja Jokowi terus mengalami kenaikan. Sebelumnya berada di angka 71,6 persen pada survei November 2023.
Baca SelengkapnyaHasil survei menjelaskan 76,5 persen masyarakat mengaku puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca Selengkapnya"Data menunjukkan bahwa sebesar 80 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Jokowi," kata Afrimadona.
Baca SelengkapnyaPenarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Baca SelengkapnyaPenilaian kinerja presiden berdasarkan sosio-demografi tingkat kepuasannya merata di berbagai kategori. Hasilnya, cenderung di atas 70 persen menyatakan puas.
Baca Selengkapnya