Tak mampu bayar biaya persalinan, bayi Atikah dibawa kabur bidan di Tangerang
Merdeka.com - Sudah berhari-hari Atikah dilanda resah dan gelisah. Bayi ketiganya yang lahir pada Sabtu 22 September 2018 lalu dibawa kabur oleh bidan yang membantu persalinan dirinya.
Randy Ginting, suami Atikah mengaku sudah hampir satu minggu dirinya mencari kejelasan keberadaan sang bayi, dia juga telah melaporkan tindakan sang bidan yang telah membawa kabur bayinya dari RS Permata Ibu sejak Selasa (25/9).
"Sudah hampir satu minggu, belum ada kabar berita di mana bayi saya dibawa sama bidan Yuni," kata Randy, Senin (1/10) ditemui kediaman di Selapajang, Kota Tangerang.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang baru melahirkan? Selamat, Valencia Tanoe dan Kevin Sanjaya Dikaruniai Anak Pertama
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Siapa yang mentahnik bayi? Diriwayatkan dari Aisyah radiallahu anha bahwa Nabi sering didatangi para orang tua yang membawa bayinya untuk dimintakan berkah dan di tahnik.
-
Siapa yang melahirkan? Pengumuman kelahiran anak pertama Syahrini diunggahnya melalui Instagram pada tanggal yang sama dengan ulang tahunnya sendiri, yaitu 1 Agustus.
Dia menuturkan, istrinya, Atikah mengalami pecah ketuban pada Sabtu (22/9). Saat itu juga, langsung dibawa ke bidan Yuni, tempat langganan persalinan dan pemeriksaan bayinya.
"Yang dicuri ini anak ketiga saya, saya kenal bidan itu sudah lama. Anak kedua saya dilahirkan di bidan Yuni. Karena bagus, anak ketiga kami niatnya juga mau dilahirkan di sana," ujar Randy.
Namun, karena Atikah sudah mengalami pecah ketuban, bidan Yuni merujuk ke RS Permata Ibu di Kunciran Indah, Pinang, kota Tangerang. "Akhirnya kata bidan Yuni harus di operasi secio caesar, dirujuklah ke RS Permata Ibu, dan anak saya lahir pukul 15.00 wib," terang Randy.
Sebelum diberikan tindakan operasi, sang bidang lanjut Randy mengarahkannya untuk melakukan persalinan operasi secio saesar dengan paket yang ditawarkan bidan. Tanpa pikir panjang Randy pun menyetujuinya. Dengan biaya persalinan paket sebesar Rp 10 juta.
"Kata bidan ikut paket persalinan saja, Rp 10 juta. Saya iyakan waktu itu, sayapun diminta tanda tangan di ruang administrasi RS. Tanpa membaca isi dokumen yang saya tandatangani, karena panik dan ingin cepat istri saya diberikan tindakan," jelas Randy.
Tiga hari berselang pasca persalinan, Randy kemudian diminta melunasi uang Rp 10 juta paket biaya persalinan. Karena tidak ada biaya, ditemani kakaknya, Randy meminta persalinan dilakukan dengan BPJS.
"Waktu itu dibilang enggak bisa, tapi memang saya enggak punya uang Rp 10 juta. Akhirnya kata bidan paket dilepas, dan keluar angka Rp 17,5 juta. Saya pun enggak punya biaya sebesar itu," ucap dia.
Sampai akhir masa perawatan di RS Permata Ibu pada Selasa (25/9), Randy tak kunjung memiliki uang. Kemudian oleh bidan Yuni anak dan istri Randy dibayarkan uang persalinannya.
"Kemudian saya diantarkan bidan pulang, anak saya katanya dititip ke tetangga bidan, dengan biaya perawatan Rp 250 ribu per hari," tambah Atikah.
Namun ketika Randy bersama keluarganya hendak menjemput sang Bayi yang berada di tempat praktik sekaligus rumah tinggal bidan, justru bayi dan bidan Yuni juga tak di tempat praktik itu.
"Ditanyakan ke orang rumahnya pada enggak tahu, sampai saya tungguin seharian di rumah itu, ternyata seluruh penghuni rumah pergi," ucap dia.
Sampai saat ini Randy dan Atikah mengaku masih terus mencari keberadaan sang Bayi dan bidannya. Dia juga telah melaporkan kejadian itu ke Polisi.
"Saya sudah lapor Polisi, Jumat kemarin saya sama polisi juga ke rumahnya, tapi tidak ada rumah itu kosong. Saya mohon bu bidan kembalikan anak saya, masalah uang bisa saya usahakan, yang penting anak saya kembali, kasihan istri saya," ucap Randy.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buruh migran ini sedih sekaligus bahagia dalam satu waktu. Usai dideportasi dari Malaysia, ia justru dikarunia seorang bayi lucu dalam perjalanan pulang
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaSiswi SD itu malu hingga membuang bayinya di teras rumah warga. Bayi itu ditempatkan dalam kardus dengan tulisan yang akhirnya mengungkap kediaman pelaku.
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKondisi bayi lahir prematur dengan panjang 47 centimeter dan berat badan 2,8 kilogram.
Baca SelengkapnyaKarena tak kunjung dibayar, ibu korban melapor ke polisi dengan dalih anak hilang.
Baca SelengkapnyaArif menceritakan bahwa dirinya orang tidak punya (miskin), tinggal di kilometer 68, Sukawijaya, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca SelengkapnyaRasa malu membuatnya gelap mata dan membuang anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaTampak seorang ibu tanpa dibantu tenaga medis melahirkan di pelabuhan Pantai Kartini.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pembuang bayi laki-laki di Kampung Cariu, Desa Cariu, Kabupaten Bogor, Jumat (5/7). Pelaku merupakan perempuan berinisial TE (42).
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas 2 SMK melahirkan lalu menyembunyikan bayinya dalam koper hingga meninggal dunia.
Baca Selengkapnya