Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak tahan bau busuk, warga desak pabrik serat rayon PT RUM ditutup

Tak tahan bau busuk, warga desak pabrik serat rayon PT RUM ditutup Warga Sukoharjo protes pabrik tekstil. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Pabrik penghasil serat rayon milik PT Rayon Utama Makmur (RUM) Sukoharjo, Jawa Tengah diminta ditutup kembali, setelah beroperasi sejak 21 September 2018. Desakan dilakukan oleh warga sekitar pabrik yang berada di Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Rabu (3/9).

Koordinator warga desa setempat, Ari Suwarno mengatakan, setelah uji coba selama 12 hari, dengan memasang alat penghilang bau limbah udara, ternyata warga masih mencium bau menyengat. Bau tersebut seperti layaknya kotoran dan kopi. Pihaknya memberi waktu kepada PT RUM hingga 7 Oktober 2018 untuk menutup pabrik, jika masih menimbulkan bau.

"Setelah uji coba sejak 21 September, ternyata masih menghasilkan bau tak sedap. Warga dan PT RUM telah membuat kesepakatan baru. Kalau sampai tanggal 7 Oktober masih berbau, PT RUM harus menghentikan uji coba seperti yang diperintahkan Bupati Sukoharjo," ujar Ari, Rabu (3/10).

Ari mengaku telah mendatangi manajemen PT RUM bersama sejumlah warga. Ia juga menunjukkan surat yang sudah ditandatangani Direktur Umum PT RUM Mochamad Rachmat dan lima warga. Ia berjanji untuk terus memantau kegiatan di PT RUM.

"Kami terus memantau, sampai tanggal 7 Oktober hanya boleh menghabiskan bahan yang ada. Tidak boleh menambah bahan baku lagi," tandasnya.

Taryono salah satu warga terdampak bau pabrik milik PT Sritex tersebut mengaku masih mencium bau busuk di sekitar pabrik. Menurutnya, bau busuk tersebut selalu muncul pada jam-jam tertentu.

"Masih berbau, kami dan warga lainnya merasakan pusing dan mual. Sudah banyak yang memeriksakan diri ke Puskesmas, warga juga ada yang mengungsi," jelasnya.

Ia menceritakan, pada awalnya limbah udara tercium seperti bau kopi, kemudian berganti seperti bau kotoran. Hal senada dikemukakan Nining, warga Desa Gupit. Menurutnya, dia bersama warga lainnya harus mengungsi ke Balai Desa setiap malam.

"Kita tiap malam ngungsi ke Balai desa, kasihan anak-anak pusing mencium bau itu. Pintu-pintu sudah ditutup rapat tapi masih tetap bau. Kalau di balai desa masih bau tapi tidak terlalu," tuturnya.

Sekretaris PT RUM, Bintoro Dibyoseputro, saat dihubungi wartawan menyampaikan, pihaknya secara teknis sudah berhenti beroperasi. Namun saat ini pabrik rayon itu masih melakukan beberapa perbaikan.

"Secara teknis PT RUM sedang berhenti, tapi kita maaih menyempurnakan titik-titik kritis sumber uapan yang masih belum tersedot wet scrubber (alat pengurai bau). Kita terus koordinasikan hasil perbaikan ini kepada bupati," pungkas dia.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Akhir Kejayaan Pabrik Arang Legendaris di DKI, Setop Operasi Buntut Biang Polusi
Akhir Kejayaan Pabrik Arang Legendaris di DKI, Setop Operasi Buntut Biang Polusi

Sejak 1975 silam, ternyata pabrik arang itu sudah beroperasi di sana. Tetapi seiring padatnya penduduk di sana, keberadaan pabrik menjadi masalah.

Baca Selengkapnya
Pabrik Arang Batok Kelapa di Jaktim yang Disegel Bisnis Turun Temurun, Sudah Eksis Lebih dari 40 Tahun
Pabrik Arang Batok Kelapa di Jaktim yang Disegel Bisnis Turun Temurun, Sudah Eksis Lebih dari 40 Tahun

Pabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Warga Gelar Unjuk Rasa di Kawasan Industri Modern Serang Banten, Ini Tuntutannya
Warga Gelar Unjuk Rasa di Kawasan Industri Modern Serang Banten, Ini Tuntutannya

Sehari sebelumnya, para ulama di Serang, Banten juga bersatu menolak adanya industri minuman keras dalam bentuk Penandatanganan Petisi Dukungan Para Ulama.

Baca Selengkapnya
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara

Tujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.

Baca Selengkapnya
Sumur Milik Pertamina Bocor Sebabkan Bau Menyengat, Warga Prabumulih Alami Sesak Napas
Sumur Milik Pertamina Bocor Sebabkan Bau Menyengat, Warga Prabumulih Alami Sesak Napas

Kebocoran sumur migas itu terjadi pada Senin (18/3) sekitar pukul 14.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Proyek Pabrik Semen di Jawilan Digeruduk Emak-emak, Diduga Sebabkan Rumah Warga Roboh
Proyek Pabrik Semen di Jawilan Digeruduk Emak-emak, Diduga Sebabkan Rumah Warga Roboh

Karena tidak terima, emak-emak sekitar langsung menggeruduk pabrik tersebut.

Baca Selengkapnya
Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau
Pilu Warga Karawang Tak Bisa Mandi hingga Cuci Beras karena Air Bendungan Tercemar Limbah, Warna Berubah Hitam Pekat dan Berbau

Bendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
Sungai di Jambi Diduga Tercemar Limbah Pabrik CPO, Warga Alami Gatal-Gatal
Sungai di Jambi Diduga Tercemar Limbah Pabrik CPO, Warga Alami Gatal-Gatal

Air berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.

Baca Selengkapnya
Luhut Minta Bau Sampah TPST Kertalangu Segera Diatasi: Tapi Jangan Digunakan jadi Isu Politik
Luhut Minta Bau Sampah TPST Kertalangu Segera Diatasi: Tapi Jangan Digunakan jadi Isu Politik

Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, telah dibangun pada tahun 2022 dan diresmikan Presiden Jokowi pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya
Ribuan Buruh Anak Usaha PT Sritex Kena PHK
Ribuan Buruh Anak Usaha PT Sritex Kena PHK

Serikat buruh tengah mendata buruh yang terdampak PHK PT Sritex.

Baca Selengkapnya
Warga Kosambi Tangerang Murka, Rusak & Bakar Truk Tambang Langgar Jam Operasi dan Sebabkan Banyak Kecelakaan
Warga Kosambi Tangerang Murka, Rusak & Bakar Truk Tambang Langgar Jam Operasi dan Sebabkan Banyak Kecelakaan

Warga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.

Baca Selengkapnya