Tantangan Siswa Berkebutuhan Khusus jika Kembali Belajar di Kelas
Merdeka.com - Sejumlah sekolah di Indonesia memulai uji coba pembelajaran tatap muka. Namun, uji coba tersebut sulit dilakukan untuk Sekolah Luar Biasa (SLB).
Sihman, guru dari SLBN 8 Jakarta mengaku pihak sekolah masih belum mempertimbangkan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Alasannya, para murid SLB sangat sulit menjalani batasan-batasan ketat pencegahan penularan Covid-19.
"Ini anak berkebutuhan khusus, Sulit yah kita untuk melakukan itu (pembelajaran tatap muka)," ujar Sihman kepada merdeka.com, Sabtu (10/4).
-
Mengapa Banyuwangi membuat sekolah inklusif untuk para penyandang disabilitas? Bupati Ipuk Fiestiandani menjelaskan sejak 2013 Banyuwangi telah mewujudkan sekolah inklusi yang ramah bagi para penyandang disabilitas.
-
Siapa yang harus mendapatkan kesempatan di sekolah? 'Ciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif bagi semua siswa.'
-
Siapa saja yang berperan dalam pendidikan inklusif? Orang tua memainkan peran penting dalam pendidikan inklusif dengan mendukung dan mendorong partisipasi anak-anak mereka dalam lingkungan pendidikan yang inklusif.
-
Bagaimana pendidikan inklusif mendukung potensi individu? Pendidikan inklusif mendukung pengembangan potensi setiap individu, tanpa memandang keberagaman kemampuan atau karakteristik lainnya. Dengan menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, pendidikan berupaya memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk setiap siswa agar dapat mencapai kemajuan akademis dan sosial mereka sesuai dengan potensi masing-masing.
-
Apa solusi yang ditawarkan Dinas Pendidikan Palembang? Ansori mengaku akan mempertimbangkan usulan pembagian siswa dari sekolah dengan pendaftar berlebih. Tujuannya untuk mengisi banyaknya bangku kosong di sekolah itu.
-
Kenapa siswa berkebutuhan khusus dilatih membuat karya seni? Kegiatan diadakan guna mengasah keterampilan mereka yang akan berguna untuk terjun di dunia kerja.
Meski demikian, jika pihak berwenang dalam hal ini Dinas Pendidikan atau Dinas Kesehatan mempersilakan kegiatan belajar mengajar dilakukan di kelas, pihak sekolah akan menyanggupinya dengan prosedur yang telah ditentukan.
"Karena anak-anak berkebutuhan khusus itu tentu tidak sama yah dengan anak-anak bersekolah di sekolah reguler tapi seandainya kita diminta untuk tatap muka insya allah kita tetap siap," tandasnya.
Satu syarat dari uji coba pembelajaran tatap muka yaitu para guru telah mendapat suntikan vaksin Covid-19. Namun, muncul pertanyaan bagaimana dengan para murid SLB dengan memilik kebutuhan khusus.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan hingga saat ini belum ada keputusan vaksinasi terhadap anak-anak. Namun ia menegaskan, tidak ada perlakuan berbeda penyuntikan vaksin terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.
"Semua kelompok, tentu pada waktunya kalau vaksin pada anak sudah bisa digunakan. Kita menunggu rekomendasi WHO tentang vaksinasi pada anak dan vaksin apa saja yang bisa digunakan," ujar Nadia.
"Tidak ada pembeda (vaksinasi anak-anak berkebutuhan khusus)," kata Nadia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaPendidikan inklusif adalah pendekatan dalam sistem pendidikan yang mengedepankan penerimaan dan partisipasi aktif semua siswa.
Baca SelengkapnyaBeberapa sekolah kekurangan siswa. Namun kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaKurikulum Merdeka berfokus pada pembelajaran sesuai kebutuhan minat dan bakat anak.
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaKondisi bangunan bekas WC itu tak layak pakai. Jauh dari standar sekolah seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaKurikulum merdeka diterapkan untuk menangangi krisis pendidikan Indonesia.
Baca Selengkapnya