Rombak Malioboro, Sultan HB X janji tak gusur PKL

Merdeka.com - Penataan kawasan Malioboro yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mulai dilakukan. Penataan kawasan Malioboro direncanakan akan dilakukan sebanyak empat tahap. Saat ini penataan kawasan Malioboro tahap I dengan fokus penataan sisi timur Jalan Malioboro sejak depan Hotel Garuda hingga Pasar Beringharjo sudah rampung dikerjakan. Nantinya di penataan kawasan Malioboro juga akan merambah kawasan sisi barat Jalan Malioboro yang dipenuhi oleh Pedagang Kaki Lima (PKL).

"Kami (Pemda DIY) minta maaf ke PKL dan pengelola parkir. Ini bukan menggusur tapi ini menata. Banyak masyarakat yang punya kepentingan. Setuju tidak setuju, mau tidak mau kita harus memberi ruang hidup kepada masyarakat tapi kita juga harus menata," ujar Sultan ketika melakukan peresmian penataan kawasan Malioboro tahap I, Kamis (22/12).

Sultan mengemukakan bahwa para PKL untuk tidak perlu gelisah terhadap wacana penataan sisi barat Jalan Malioboro. Pasalnya penataan yang akan dilakukan tidak akan sampai pada penggusuran.

"Kekuatan Malioboro itu ya PKL. Mereka yang menghidupi Malioboro. Transaksi ekonomi PKL adalah denyut nadi perekonomian kelas menengah ke bawah," jelas Sultan.

Sultan menambahkan bahwa permasalahan PKL di Malioboro karena ketika toko tutup dan lapak PKL tutup, PKL masih menyisakan peti-peti besar berisi stok dagangannya di trotoar Malioboro. Peti-peti berukuran besar yang ditutupi tenda berwarna biru itu membuat kawasan Malioboro kelihatan tidak rapi dan kumuh.

"PKL punya usul apa silakan disampaikan. Tidak perlu ada peti besar berisi dagangan yang ditinggal di trotoar Malioboro. Mungkin tidak itu penyimpanan stok dagangan dibuat underground. Biar tetap kelihatan bersih. Atau PKL punya cara lain. Silakan disampaikan," tutur Sultan.

Sedangkan bagi para PKL yang berjualan di Pasar Sore, depan Mirota Batik maupun di Titik Nol, Sultan berencana akan memindahkan dan membangunkan tempat berjualan baru di kawasan bekas Bioskop Indra yang berada di depan Pasar Beringharjo.

"Para PKL jika kita bangunkan di bekas Bioskop Indra kira-kira bersedia tidak? Misal kita bangunkan bangunan tiga lantai buat berjualan. Jadi kawasan Beringharjo hingga Titik Nol bisa bersih dari PKL. Silakan nanti PKL pada usul," ujar Sultan.

Sultan juga memerintahkan kepada Dinas Pekerja Umum (PU) Pemda DIY untuk menambah sarana air bersih di kawasan Malioboro. Penambahan keran air bersih ini untuk digunakan para PKL yang berjualan makanan mengambil air untuk mencuci piring, sendok maupun gelas.

"Ditambah keran air bersih biar bisa mencuci. Masak mencucinya cuma pakai satu ember air. Satu ember buat nyuci 30 piring, ya minyaknya masih nempel. Gak bersih itu," kata Sultan.

Sultan berharap dengan adanya air bersih nantinya para PKL penjual makanan dan lesehan bisa lebih memerhatikan kebersihan makanannya. "Kalau bersih dan higienis dagangannya, kan yang beli juga senang," terang Sultan.