Teka Teki Kepala Desa Tewas dengan Lima Tusukan di Dada, Bunuh Diri atau Dibunuh?
Merdeka.com - Kepala Desa (Kades), Rely Kemit ditemukan tak bernyawa di sebuah rumah, di kompleks Perumahan Taman Permata Surya, Jalan Eka Surya Dusun 8, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Minggu (10/11) lalu.
Korban adalah Kades Ketangguhan, Kecamatan Sibolangit. Rely Kemit tewas dengan lima tusukan. Tewasnya Rely masih meninggalkan misteri. Saat ini pihak polisi masih menyelidiki tewasnya Rely, apakah ia korban pembunuhan atau bunuh diri? Berikut ulasannya:
Lima Luka Tusuk di Dada dan Pisau Masih Menancap
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
Kapolsek Delitua AKP Dolly B Nainggolan mengatakan, jasad Rely ditemukan tidak bernyawa dalam posisi duduk di atas kloset kamar mandi. Sementara pisau menancap di dada sebelah kiri dan luka sayat di leher bawah.
Jasad Rely tidak ditemukan di desanya. Dia didapati tewas bersimbah darah di Kompleks Taman Permata Surya, Blok E15, Jalan Eka Surya, Dusun 8, Desa Kedai Durian, Delitua. Rumah itu milik pendeta bernama Gayus Bangun.
Sebelum jasadnya ditemukan, sekitar pukul 10.00 Wib, Gayus ditelepon pembantu dan diberitahu bahwa Rely lama tidak keluar dari kamar mandi. Pendeta ini pun menghubungi Kepala Dusun 8, Hidayat, untuk datang ke rumahnya.
Sekitar pukul 11.15 Wib, Hidayat bersama seorang warga tiba di rumah Gayus. Mereka mendapati Reli bersimbah darah di kamar mandi. Hidayat kemudian menghubungi Polsek Delitua.
"Saat kita hadir, korban benar sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan posisi duduk di atas kloset dan pisau tertancap di dada sebelah kirinya," terang Dolly.
Berdasarkan pemeriksaan tim Inafis, terdapat 5 luka di dada dan leher Reli. "Selanjutnya, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum," ungkapnya.
Dalam Proses Cerai dengan Istri
Kapolsek Delitua AKP Dolly B Nainggolan mengatakan pihaknya masih menduga Reli tewas bunuh diri. Dugaan ini didasarkan keterangan saksi-saksi bahwa korban memang tengah mendapatkan tekanan kejiwaan.
Rely sedang menghadapi proses perceraian dengan istrinya. Tekanan itu pula yang membuatnya sementara tinggal di rumah pendetanya, Gayus Bangun.
"Ia nekad mengakhiri hidupnya dikarenakan korban lagi proses perceraian dengan sang istri," ujar Dolly.
Dibunuh atau Bunuh Diri?
Kematian Rely masih menjadi teka-teki. Sebab, keluarga korban membuat laporan ke polisi karena menduga dia merupakan korban pembunuhan, namun polisi belum menemukan indikasi itu.
"Keluarga sudah membuat laporan ke polisi karena menduga korban dibunuh. Tapi setelah kita lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) sebanyak tiga kali, sampai saat ini belum kita temukan adanya unsur-unsur dugaan pembunuhan," kata Kapolsek Delitua, AKP Dolly N Nainggolan, Senin (11/11).
Dia memaparkan, pihaknya telah memeriksa setiap sudut TKP, seperti ventilasi, loteng, pagar, hingga CCTV di depan rumah. Namun belum didapati tanda-tanda kedatangan orang lain ke rumah itu.
Sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan terkait kejadian ini. "Untuk saksi sudah empat orang kita periksa yaitu pak pendeta atas nama Gayus, istri pendeta, pembantu pendeta dan kepala dusun setempat," jelas Dolly.
Penyidik juga masih menunggu hasil autopsi. Hal itu diharapkan dapat memperjelas penyebab kematian Reli.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ditembak tiga orang tak dikenal yang masih diburu polisi.
Baca SelengkapnyaHampir sebulan sejak ditemukan, penyebab kematian RF (47) yang tergantung dan berlumuran oli bekas belum terungkap.
Baca SelengkapnyaDiketahui bahwa korban diketahui sudah meninggal sebelum dimutilasi oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaBocah berusia lima tahun di Bekasi ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusukan.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh dan bagian tubuh potong oleh dua pelaku yang telah ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi Lalan, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/10) sore.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi menyebut Ragil meninggal karena pendarahan hebat di bagian otak.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaPolisi kini mendalami dugaan pelanggaran desersi yang dilakukan oleh Birgadir RAT.
Baca SelengkapnyaKematian Ragil Alfarisi (22) di rumah tahanan (rutan) Polsek Kumpeh Ilir, Muaro Jambi penuh tanda tanya.
Baca SelengkapnyaKapolres Sorong AKBP Edwin Parsaoran menyatakan jasad RN yang tewas tergantung ditemukan ketika kondisi rumah dalam keadaan sepi pada Senin (15/7) pukul 17.30
Baca Selengkapnya