Buktikan Kesetiakawanan Semut, 2 Siswi SMAN 1 Medan Dapat Hadiah Liburan ke Jerman
Merdeka.com - Dua siswi SMA Negeri 1 Medan, Zahra Annisa Fitri dan Nadya Khairussyfa, mengukir prestasi. Mereka menjuarai lomba Indonesian Fun Science Award (IFSA) setelah meneliti kesetiakawanan semut.
Berkat prestasinya sebagai juara 1 di ajang yang diselenggarakan Swiss German University di Tangerang, Banten pada 9 Maret lalu, Zahra dan Nadya mendapatkan hadiah jalan-jalan seminggu ke Jerman. Mereka juga memperoleh beasiswa kuliah di negeri itu.
Zahra merupakan siswa kelas 12. Sementara Nadya duduk di kelas 10 SMA Negeri 1 Medan. Mereka meneliti semut yang diambil dari halaman sekolah di Jalan T Cik Ditiro, Medan. Mereka meneliti kesetiakawanan semut.
-
Apa yang ditemukan peneliti tentang semut? Para peneliti menemukan bahwa semut tukang kayu Florida (Camponotus floridanus) mengidentifikasi luka anggota badan pada teman sarangnya, lalu mengobatinya dengan pembersihan atau amputasi.
-
Dimana penelitian tentang semut tukang kayu dilakukan? Berdasarkan hasil penelitian mereka terhadap semut di Florida, Amerika Serikat, hewan kecil tersebut melakukan prosedur penyelamatan nyawa jika ada sesama semut mereka yang terluka, sama seperti manusia.
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Dimana Nurul melakukan penelitiannya? Untuk penelitian sendiri, Nurul melakukan riset tentang Cost Effectiveness Analysis Antibiotik Empiris Levofloksasin dibanding Kombinasi Seftriakson/Azitromisin pada Pasien Community Acquired Pneumonia Rawat Inap di RSA UGM.
-
Di mana siswa SMP Wonosobo melakukan penelitian? Dalam melakukan eksperimen itu, Navallo memilih limbah styrofoam, hal ini mengingat limbah styrofoam membutuhkan waktu sekitar 500-1 juta tahun untuk dapat terurai. Asna, salah satu anggota tim tersebut mengatakan, dalam membuat eksperimen itu, tim bekerja sama dengan produsen poster di Binangun, Kertek, Wonosobo.
-
Dimana Putri dan Nagita bersekolah? Keduanya telah bersekolah di Al-Azhar sejak SD, bahkan Putri dan Gigi sangat rajin belajar dulu.
Penelitian berjudul "Pengujian Kesetiaan Semut dan Makanan" dilakukan Zahra dan Nadya saat libur sekolah 24 Februari lalu. Mereka mengamati tingkah laku 30 ekor semut yang dilepas pada wadah kertas. Di dalamnya dibuat perangkap lem, sedangkan di sisinya yang lain ditempatkan makanan, berupa gula pasir dan nasi.
Hasilnya, Zahra dan Nadya menyimpulkan semut sebagai makhluk setia kawan. Kesimpulan ini diambil setelah mereka mendapati 60 persen semut itu memilih menolong temannya yang terperangkap. Padahal saat itu ada makanan di sekitar mereka. Semakin banyak semut yang terperangkap, semakin banyak rekannya menolong.
"Dari tiga percobaan yang kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa semut adalah hewan yang setia kawan, oleh karena itu amanat yang bisa kita ambil adalah kalau semut saja bisa setia kenapa manusia tidak?" ucap Zahra.
Nadya menambahkan, penelitian mereka dilatarbelakangi asumsi umum tentang semut sebagai makhluk setia kawan. "Untuk itu kami ingin membuktikan apakah kesetiakawanan semut ini memang benar seperti yang orang katakan atau sebaliknya," sebut Nadya.
Penelitian yang dilakukan Zahra dan Nadya ini akhirnya dinobatkan sebagai juara pertama lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional ini. Dewan juri memberi nilai tinggi pada poster hasil penelitian yang menarik dan presentasi yang mantap di babak grand final.
Zahra dan Nadya mengalahkan ratusan peserta lain, termasuk 20 finalis. Para peserta datang dari provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.
Berkat keberhasilannya menjadi juara 1, Zahra dan Nadya memperoleh trofi dan piagam. Mereka juga mendapat hadiah jalan-jalan selama seminggu ke Jerman, sekaligus kesempatan beasiswa kuliah di sana. Kedua siswa ini rencananya akan terbang ke Jerman pada Juli mendatang.
Keberhasilan Zahra dan Nadya mendapat apresiasi dari guru pembimbingnya. Prestasi keduanya diharapkan dapat memotivasi siswa lain. "Karena penelitian siswa masih kurang dari Sumut. Biasanya penelitian kan serius, tapi lomba kali ini mengajak penelitian tidak terlalu serius cukup dari yang ada di sekolah," kata Ipa Ratna Mutiara, guru pembimbing penelitian Zahra dan Nadya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Video ini diunggah akun @chunu_27hyts dan menjadi viral di tiktok.
Baca SelengkapnyaKedatangan Nagita Slavinda dan Putri Zulhas membuat heboh sekolah Al Azhar. Keduanya datang untuk bernostalgia semasa sekolah dulu.
Baca SelengkapnyaMelihat temannya yang sering terlambat masuk sekolah karena jalan kaki, sekelompok anak SMA ini iuran beli sepeda.
Baca SelengkapnyaSMA Plus Al Azhar Medan menggelar study tour yang anti mainstream. Bagaimana tidak, mereka menggelar study tour sekaligus umrah di Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaSiswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar. Seperti apa hasilnya?
Baca SelengkapnyaMurid kelas 1 SD antusias mengikuti upacara bendera pada hari pertama sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Grogol Selatan, Kebayoran Lama.
Baca SelengkapnyaAksi mereka diketahui polisi saat melintasi wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaApa yang dilakukan siswa satu kelas di SMA Negeri 1 Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah, ini sungguh luar biasa.
Baca SelengkapnyaPada hari Minggu, 28 Juli 2024, sebanyak 45 siswa dari MAN 2 Kota Kediri melakukan kunjungan mendadak ke Laboratorium Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang
Baca SelengkapnyaPenuh keseruan, momen sekelompok siswa ini menginap di rumah wali kelasnya ini viral.
Baca SelengkapnyaIa selalu ingat petuah sang ayah bahwa segala sesuatu harus dipertanggungjawabkan.
Baca SelengkapnyaSCTV dan ATVI Gelar Literasi Media bagi Pelajar SDN 09 Manggarai Selatan
Baca Selengkapnya