Temuan Situs Bersejarah di Tol Malang-Pandaan Diduga Candi Era Majapahit
Merdeka.com - Arkeolog yang tengah bekerja dalam ekskavasi situs sejarah yang ditemukan di proyek Tol Malang-Pandaan belum berani berkesimpulan tentang temuan tersebut. Namun dari temuan awal memiliki bentuk yang semakin melebar sehingga harus dilakukan pembukaan permukaan secara keseluruhan.
"Kita baru melihat permukaan, menelusuri permukaannya ternyata besar. Kalau bagian dari rumah kelihatannya bukan. Bisa saja batur, dinding besar, dinding kota (benteng), bisa saja gapura, tetapi belum tahu," kata Andi Muhammad Said, Kepala Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) di Malang, Selasa (12/3).
Andi menjadwalkan untuk membuka semua permukaan dengan bantuan alat berat. Penggalian akan dilakukan sisi luar dengan radius tertentu, sehingga tidak akan merusak temuan.
-
Apa fungsi gapura di masa lalu? Mengutip Instagram @tuban_bercerita, pada gapura tersebut terdapat tulisan Hanzi dan Latin. Tulisan Hanzi menunjukkan kegunaan gapura pada masa lalu. Ahli aksara asal Semarang, Pippo Agosto menuturkan, tulisan pada gerbang berbunyi ‘héng yuǎn lín shì wèi yíng’ yang artinya kompleks permakaman marga Lin/Liem.
-
Mengapa struktur kuno itu baru terlihat sekarang? 'Pencairan gletser yang cepat akibat perubahan iklim menyingkapkan harta karun yang tersembunyi selama berabad-abad,' ujar Eastman.
-
Bagaimana arkeolog menemukan pagar utara Istana Majapahit? Belum lama ini, lokasi pagar sisi utara Majapahit berhasil terungkap. Hal itu menyusul dari temuan situs yang diberi nama Bhre Kahuripan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI menggandeng ahli bidang geologi yaitu dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
-
Dimana struktur bata merah Majapahit ditemukan? Struktur bata merah diduga peninggalan era Kerajaan Majapahit ditemukan saat ekskavasi lapangan sepak bola di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
-
Di mana gerbang kota kuno ditemukan? Pintu gerbang ini ditemukan di tengah danau yang mengering di Spanyol.
-
Bagaimana gapura kuno itu menjadi gerbang sekolah? Kini, gapura yang berada di sisi utara itu jadi pintu gerbang sekolah dasar. Pihak sekolah menambahkan gerbang besi yang bisa dibuka tutup pada gapura kuno tersebut.
"Karena kita lihat tadinya yang kita kira lurus ternyata berbelok, membentuk sudut. Kita mau mengenali struktur apa, apakah gapura, candi atau tembok. Eranya semasa Majapahit, tapi belum tahu angka pastinya," jelasnya.
Said menduga, situs tersebut sebagai pemukiman yang di dalamnya memungkinkan adanya gapura, benteng, candi dan lain sebagainya. Sebarannya agak luas sehingga perlu dibuka agar dapat melihat bentuk bangunannya.
"Kita lihat perkembangannya, kalau terus berkembang ya kita tambah harinya, pokoknya kita tuntaskan," terang Said yang tengah memantau ekskavasi di Desa Sekarpura, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa (12/3).
Secara kajian, Said mengaku tidak banyak dokumen yang membahas tentang kawasan tersebut. Namun catatan Belanda menyebut sebagai kawasan pemukiman Ngadipuro.
Berarti memang pemukiman lama yang ditinggalkan penduduknya karena alasan tertentu. Tetapi masih serba kemungkinan karena belum ditemukan faktanya.
"Permukaannya tidak ditemukan tanda-tanda, sehingga tidak menduga kalau ini situs, karena catatanya tidak ada. Belanda mencatat, tapi bentuknya apa belum tahu. Ini penemuan baru," jelasnya.
Senada juga disampaikan Wicaksono Dwi Nugroho, Arkeolog BPCB Jawa Timur selaku Ketua Tim Ekskavasi. Kerja awal masih melakukan penggalian dan baru menemukan lapisan batu-bata bersusun.
"Dari indikasi bagian dinding batu-bata yang tersusun menggunakan teknik batu gosok. Biasanya teknik ini digunakan atau ditemukan di bangunan semacam pertirtaan. Tapi entah bangunan apa ini nanti kita ketahui mungkin lima hari ke depan," katanya.
Wicaksono juga mengatakan, dari ukuran batu bata yang ditemukan sedikit lebih besar dari yang ditemukan di Trowulan, Mojokerto era Majapahit. Sehingga temuan situs di jalur tol Malang-Pandaan itu kemungkinan berada di era sebelumnya. Semakin modern ukuran pada semakin kecil seperti sekarang ini.
"Kalau dari ukuran batu batanya lebih besar dari bata yang di Trowulan. Kemungkinan juga merujuk pada pra Majapahit. Tapi nanti kita lihat temuan-temuan keteks lain, seperti fragmen porselin, mata uang dan lain sebagainya yang ditemukan," ungkapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.
Baca SelengkapnyaBekas permukiman elite zaman Majapahit ini ditemukan secara tidak sengaja oleh warga
Baca SelengkapnyaBerusia lebih dari 650 tahun, gapura ini masih berdiri megah hingga sekarang
Baca SelengkapnyaPotret terbaru tempat istirahat Raja Hayam Wuruk saat mengembara keliling Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaArkeolog berhasil menemukan lokasi pagar sisi utara hingga tiga tapak gapura dari Istana Majapahit.
Baca SelengkapnyaFenomena bumi terbelah berupa bungker kuno peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di Gresik.
Baca SelengkapnyaDenny Caknan ngotot dekorasi acara ngunduh mantu di Ngawi harus ada Candi Brahu. Ini fakta tentang Candi Brahu yang jarang diketahui.
Baca Selengkapnya"Kalau ini memang betul candi tertua harus kita pelihara," kata Kepala Disdikbud Batang.
Baca SelengkapnyaBangunan bersejarah ini masih sering dikunjungi untuk ritual
Baca SelengkapnyaPengunjung hanya perlu merogok kocek Rp3 ribu untuk masuk ke kawasan Candi Wringin Lawang peninggalan Majapahit ini.
Baca SelengkapnyaPemkab Trenggalek tengah melakukan ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang di Desa Gondang, Kecamatan Tugu.
Baca SelengkapnyaJadi lokasi pemberangkatan kirab opor api Porprov VIII Jatim, ini fakta unik Candi Pari Sidoarjo
Baca Selengkapnya