Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Memanusiakan Petugas Medis yang Berjuang di Garda Terdepan Melawan Corona

Memanusiakan Petugas Medis yang Berjuang di Garda Terdepan Melawan Corona Dukungan untuk Tim Medis. ©2020 Merdeka.com/ANTARA NEWS dan Instagram

Merdeka.com - Tenaga medis bertaruh nyawa demi menyelamatkan pasien terinfeksi virus corona. Sebagai garda terdepan kemanusiaan, tenaga medis paling berisiko terjangkit virus bernama Covid-19 itu.

Namun, perjuangan mereka tak selalu berbuah apresiasi. Terkadang, mereka mendapat perlakuan diskriminatif dari lingkungan sekitarnya.

Tak jarang mereka mendapat stigma negatif. Tenaga medis yang menjalankan tugas mulia justru dianggap turut menularkan wabah.

Orang lain juga bertanya?

Tenaga Medis Diusir dari Indekos

Kisah pilu dialami tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten. Pejuang kemanusiaan yang tidak ingin disebutkan namanya bercerita dirinya dan teman-teman seprofesi diusir dari indekos.

Hal ini karena sang pemilik kosan ogah menerimanya kembali karena alasan takut tertular.

"Saya dan kawan-kawan tidak dapat kosan. Alasan pemilik kosan khawatir ada penularan, setelah tahu kami bekerja menangani pasien Covid-19," katanya Kamis (26/3).

Akibat ditolak pemilik kos, dia terpaksa pulang ke rumah dan tinggal bersama suami dan kedua anaknya. Sebetulnya, ia tak ingin pulang ke rumah karena khawatir menularkan virus kepada keluarganya.

"Apa boleh buat karena tidak ada tempat khusus buat kami," ujar dia.

Ibu dua anak itu mengaku pernah terpikir untuk menggunakan kendaraan angkutan online. Namun hati nuraninya tak kuasa karena perasaan takut menularkan virus kepada pengemudi dan penumpang lain.

"Enggak ada angkutan antar jemput juga buat kami. Terpaksa saya harus pakai motor yang biasa digunakan anak untuk sekolah," ujarnya.

Dokter Tetap Merawat Pasien Meski Takut Tertular

Dr. Ungky tak kuasa menahan air mata saat menjawab pertanyaan awak media mengenai perasaannya saat bersentuhan dengan pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Ia mengaku harus tetap menjalankan tugasnya meski diliputi rasa takut tertular.

"Gimana ya, kita sudah disumpah," kata dr Ungky terhenti, seraya meneteskan air matanya.

Sebagai dokter spesialis paru, ia tidak pernah meninggalkan kewajibannya. Fisik, lahir dan batin harus selalu kuat menghadapi segala risiko yang terbentang di depan mata.

"Rasa takut itu ada, tapi ini demi masyarakat semuanya. Kalau tidak kita tangani siapa lagi yang membantu permasalahan ini," ujarnya.

Perjuangan Dokter Handoko di Usia Senja

Perjuangan dokter Handoko Gunawan di tengah wabah pandemi Covid-14 mendapat simpatik publik. Di usianya yang sudah menginjak kepala delapan, dokter spesialis paru ini tetap bekerja dari pagi hingga malam untuk menangani pasien virus corona.

Meski telah diingatkan oleh anaknya agar tak merawat pasien corona, Handoko Gunawan tetap berada di garda terdepan dalam menjalankan tugas mulia itu.

Beberapa hari setelah menangani pasien corona, dokter Handoko jatuh sakit. Kirana Larasati melalui akun Twitternya mengabarkan kondisi dokter Handoko yang tengah dirawat di ICU.

Dokter Handoko disebut mengalami sesak napas sebelum dirawat. Namun belakangan dikabarkan kondisi kesehatan dokter Handoko membaik.

DKI Jakarta Sediakan Hotel untuk Tenaga Medis

Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan kepada tenaga medis di Ibu Kota. Salah satu caranya dengan menyediakan tempat penginapan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memutuskan Hotel Grand Cempaka Business dioperasikan sebagai tempat istirahat para tenaga medis di Jakarta. Hotel itu memiliki 220 kamar dengan jumlah 414 tempat tidur.

"Mulai hari ini, Hotel Grand Cempaka Business milik BUMD Jakarta, PT Jakarta Tourisindo, diubah dan dioperasikan sebagai tempat peristirahatan bagi para tenaga medis di Jakarta yang sedang berjuang keras mengalahkan wabah COVID-19," kata Anies melalui Facebook miliknya, Kamis (26/3).

Sebanyak 138 tenaga medis dari RSUD Tarakan dan RSUD Pasar Minggu sudah menempati Hotel Grand Cempaka Business. Ratusan tenaga medis lainnya segera menyusul.

Selain Hotel Grand Cempaka Business, tiga hotel BUMD DKI lainnya akan menyusul. Adapun jumlah total 261 kamar tambahan dan 361 tempat tidur.

"Seluruh fasilitas pendukung di dalamnya disiapkan khusus untuk melindungi dan melayani para tenaga medis. Setiap kamar dibersihkan dengan disinfektan secara rutin, makanan disediakan dalam kotak, bilik disinfektan disediakan di luar pintu masuk dan keluar. Sejumlah 15 bus TransJakarta dan 50 bus sekolah dioperasikan khusus untuk antar jemput tenaga medis," jelasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perjuangan Tim Medis Haji Indonesia untuk Selamatkan Nyawa Jemaah Haji Ini Viral, Tuai Pujian
Perjuangan Tim Medis Haji Indonesia untuk Selamatkan Nyawa Jemaah Haji Ini Viral, Tuai Pujian

Meski akhirnya jemaah tersebut meninggal dunia, salah satu keluarga jemaah tetap berterima kasih atas perjuangan mereka.

Baca Selengkapnya
Ketika Dokter Belanda Enggan Obati Pribumi yang Terjangkit Wabah, Sosok Ini Datang jadi Pahlawan
Ketika Dokter Belanda Enggan Obati Pribumi yang Terjangkit Wabah, Sosok Ini Datang jadi Pahlawan

Penyakit pes pernah melanda Jawa pada awal abad ke-20, dr Cipto Mangunkusumo adalah pahlawan karena mengobati pribumi yang terjangkit penyakit pes.

Baca Selengkapnya
Pecah Ombak dan Terjang Badai, Begini Perjuangan Nakes yang Antar Pasien ke RS dengan Naik Perahu
Pecah Ombak dan Terjang Badai, Begini Perjuangan Nakes yang Antar Pasien ke RS dengan Naik Perahu

Sebuah video memperlihatkan nakes yang berjuang lewati badai dan ombak untuk mengantarkan pasien untuk berobat ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Menkes soal Jam Kerja Petugas Pemilu Sampai 15 Jam: Kayak Kopassus
Menkes soal Jam Kerja Petugas Pemilu Sampai 15 Jam: Kayak Kopassus

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.

Baca Selengkapnya
Eks Menkes Terawan Kenang Doni Monardo: Beliau Team Work yang Baik Saat Pandemi Covid-19
Eks Menkes Terawan Kenang Doni Monardo: Beliau Team Work yang Baik Saat Pandemi Covid-19

Doni menjadi Kepala Satgas Penanganan Covid-19 saat wabah SARS-CoV-2 melanda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO

Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.

Baca Selengkapnya
35 Kata-Kata Ucapan Selamat Hari Perawat Internasional, Penuh Makna Mendalam
35 Kata-Kata Ucapan Selamat Hari Perawat Internasional, Penuh Makna Mendalam

Kata-kata ucapan selamat Hari Perawat Internasional memiliki makna yang sangat penting untuk menghargai para tenaga medis.

Baca Selengkapnya
Minta Ampun, Susahnya Pakai Sepatu saat Perjuangan Kru Ambulans Siap-Siap dalam Perjalanan.
Minta Ampun, Susahnya Pakai Sepatu saat Perjuangan Kru Ambulans Siap-Siap dalam Perjalanan.

Ternyata, inilah yang terjadi pada kru ambulans jika ada panggilan darurat untuk menjemput pasien.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Perawat Amerika di Gaza: Nakes RS Indonesia Mengagumkan, Rela Wafat Asal Selamatkan Warga Palestina
Kesaksian Perawat Amerika di Gaza: Nakes RS Indonesia Mengagumkan, Rela Wafat Asal Selamatkan Warga Palestina

Menurut Emily, hatinya tertinggal di Gaza dan secepatnya ingin kembali ke sana.

Baca Selengkapnya
Menkes Beberkan 400.000 Petugas Pemilu Berisiko Tinggi Meninggal Dunia Tapi Lolos Screening
Menkes Beberkan 400.000 Petugas Pemilu Berisiko Tinggi Meninggal Dunia Tapi Lolos Screening

Dari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu

Baca Selengkapnya
Anies Baswedan Cerita Titik Terendah dalam Hidup
Anies Baswedan Cerita Titik Terendah dalam Hidup

Anies Baswedan Cerita Titik Terendah dalam Hidupnya

Baca Selengkapnya