Teriakan Ibu Alihkan Kericuhan Demo di Kota Palu: Lepaskan Anakku, Jangan Pukuli Dia
Merdeka.com - Demonstrasi menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja di Kota Palu berakhir rusuh. Massa yang anarki dibalas tindakan brutal polisi. Di tengah situasi itu, seorang ibu nekat menerobos kerumunan aparat dan berteriak menentang tindak kekerasan polisi.
Suara lantang seorang ibu tiba-tiba menarik perhatian di Jalan Samratulangi di tengah letusan senjata gas air mata dan kerumunan polisi yang membubarkan mahasiswa, Kamis (8/10). Dia bergegas lari menerobos barikade aparat menuju Polda Sulteng sambil terus berteriak mengomeli polisi.
Teriakannya makin menjadi ketika puluhan polwan menghentikan dan coba menenangkannya. Dia hanya mau ke Polda Sulteng melihat dan membawa anaknya pulang setelah polisi menangkapnya.
-
Di mana rumah itu berada? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
-
Di mana seorang anak berdomisili? Tempat tinggal anak mengikuti tempat tinggal orang tua (pasal 47 UU No.1 tahun 1974).
-
Di mana anak laki-laki itu tinggal? Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun dari Jiaozuo, Provinsi Henan, China, telah mengeluhkan bau tidak sedap selama dua tahun terakhir.
-
Dimana rumah tersebut berada? Kediaman yang terletak di Bogor ini akan segera dijual, dan setelah penjualan, hasilnya akan dibagi rata 50% untuk masing-masing pihak.
-
Dimana anak menggambar? Anda bisa menentukan 'batas' yang tidak terlalu ketat mengenai area yang boleh dihias oleh anak dengan gambar-gambar mereka.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
"Lepaskan anakku, dia tidak salah, jangan kamu pukuli dia, jangan sembarang tangkap. Saya tuntut kamu (polisi) kalau anakku dipukuli," teriak ibu itu.
Nama ibu itu Karni. Dia bilang anaknya jadi salah satu yang diamankan di Polda Sulteng oleh polisi yang membubarkan mahasiswa di Jalan Samratulangi, sekitar 300 meter dari markas Polda Sulteng dan DPRD Sulteng, lokasi demonstrasi. Dia marah melihat anaknya sempat dipukuli polisi sebelum diamankan. Karni akhirnya diantar polwan ke Mapolda Sulteng untuk mencari anaknya.
"Rumahku di sebelah masjid itu. Anakku tadi berdarah, dia hanya di rumah tadi," katanya.
Anarki Massa vs Polisi Brutal
Kejadian itu hanya satu di antara kekerasan lainnya yang terjadi kala polisi membubarkan aksi dari ribuan mahasiswa yang menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja di Kota Palu. Di jalan Samratulangi, Cik Ditiro, S Parman, dan Raden Saleh sejumlah polisi berseragam maupun pakaian preman memukuli orang-orang yang berkerumun baik itu mahasiswa maupun yang diduga lari dari kejaran polisi.
Di pihak polisi tidak sedikit personel yang juga jadi korban lemparan batu dari demonstran. Hingga Kamis petang (8/10) belum ada jumlah pasti korban dari demonstran dan polisi yang sebagian besar dirawat di RS Bhayangkara Palu. Selain itu, sejumlah orang juga menjalani pemeriksaan di Malpoda Sulteng.
"Mereka yang diamankan masih dalam pemeriksaan. Perkembangan akan disampaikan kembali," Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto menerangkan melalui rilis kepada jurnalis, Kamis sore (8/10).
Kerusuhan polisi dan mahasiswa dalam demonstrasi menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja di Kota Palu pecah setelah polisi hanya mengizinkan perwakilan mahasiswa masuk ke Kantor DPRD Sulteng untuk menyampaikan aspirasi. Dalam aksi itu, 1 pos Polantas di Jalan Samratulagi dan 1 unit motor turut dibakar massa.
Reporter: Heri SusantoSumber : Liputan6.com (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku inisial RZ (13), ZS (14), KD (13) dan AI (14).
Baca SelengkapnyaIbu di Gorontalo minta polisi masukan anaknya ke penjara karena kesal sering melawan.
Baca Selengkapnyakorban minta polisi segera menindaklanjuti laporan dengan menangkap dan memenjarakan anaknya.
Baca SelengkapnyaSi ibu terus menyapu halaman rumahnya yang sudah bersih
Baca SelengkapnyaIver Son menyampaikan si ibu saat ini telah diproses oleh Unit PPA Polres Metro Jakarta Utara setelah dilimpahkan dari Polsek Koja.
Baca SelengkapnyaPelaku tak terima dilarang ayahnya mengikuti touring.
Baca SelengkapnyaPria itu terlihat memegang pisau dan ditempelkan ke leher bocah. Sang anak hanya bisa menangis ketakutan
Baca SelengkapnyaSi Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.
Baca Selengkapnya