Terjaring Polisi, Ratusan Peserta Balap Liar di Malang Disemprot Disinfektan
Merdeka.com - Ratusan remaja peserta balap liar di Kota Malang terciduk operasi penertiban massa untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sebanyak 201 remaja laki-laki dan 6 orang perempuan diamankan dari GOR Ken Arok, Jalan Mayjen Sungkono, yang digunakan sebagai arena balap liar.
Para remaja peserta balap liar tersebut dikumpulkan dan diminta berbaris. Mereka didata dan disemprot disinfektan di halaman GOR Ken Arok. Selanjutnya, sepeda motor mereka diangkut menggunakan truk polisi menuju Markas Polresta Malang Kota.
"Kita tetap konsisten membubarkan massa, kerumunan-kerumunan yang berpotensi tinggi menyebarkan Covid-19. Tadi siang sudah kita laksanakan di beberapa tempat. Sore tadi melakukan penegakan hukum terhadap balap liar di depan GOR Ken Arok Kota Malang," jelas Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata, Sabtu (11/4) malam.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana lokasi penangkapan para pelajar? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Operasi gabungan yang melibatkan personel Polresta Malang Kota, Kodim 083 dan Pemkot Malang menindak 207 orang dan 154 sepeda motor. Mereka diminta membuat surat pernyataan, sebelum dikembalikan kepada orang tua masing-masing.
Polisi juga berencana memanggil para orang tua anak-anak tersebut, tetapi setelah selesai penanganan Covid-19. Anak-anak tersebut satu per satu difoto dan diminta membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Tindakan yang kita lakukan adalah penegakan hukum, kendaraannya kita bawa ke kantor. Lalu anak-anak ini akan kita panggil orang tuanya, tetapi setelah situasi dinyatakan aman. Kita tidak mau lagi mengumpulkan massa, sehingga menimbulkan potensi baru. Hari ini kita buatkan surat pernyataan, kita foto lalu kita kembalikan ke orang tuanya," jelasnya.
Kata Leo, yang terjaring dalam operasi tersebut rata-rata usia sekolah walaupun beberapa sudah berusia 22 tahun. Mereka diminta belajar di rumah tetapi justru mencari kegiatan di luar rumah. Karena itu, pihak sekolah akan mendapat surat tembusan panggilan dari polisi.
Sementara Wali Kota Malang, Sutiaji yang turut datang di lokasi menyampaikan keprihatinannya atas tindakan anak-anak tersebut. Ia meminta polisi Dinas Pendidikan (Dikbud) bertindak tegas.
"Akan saya cek sekolahnya, yang SMP saya perintahkan Dikbud Kota Malang, yang SMA segera saya komunikasikan ke Pemprov agar semuanya ada sanksi tegas," tegasnya.
Sutiaji kecewa, karena saat negara dalam kondisi susah akibat situasi Covid-19, justru terang-terangan seolah menantang bahaya. Peringatan pemerintah diabaikan, padahal situasinya mengancam masyarakat.
"Garda terdepan untuk melawan corona adalah masyarakat. Bagaimana bisa rantai corona bisa diputus, apabila masyarakat tidak mau melakukan social dan physical distancing secara disiplin. Itu bisa diwujudkan apabila tidak melakukan kegiatan berhimpun massal serta lebih banyak bergiat dalam rumah," ungkapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Niat ingin kabur dari kejaran polisi, para bocah yang melakukan balap liar ini malah terjebak lumpur sawah.
Baca SelengkapnyaPolisi Jombang sengaja beri hukuman tak biasa kepada puluhan remaja pengendara motor knalpot brong.
Baca SelengkapnyaDalam operasi ini, polisi berhasil mengamankan 42 kendaraan roda dua yang terlibat dalam balapan liar dan penggunaan knalpot tidak standar.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 22 sepeda motor yang dipakai untuk aksi balap Liar maupun terkait pemakaian knalpot brong.
Baca SelengkapnyaPetugas menyasar beberapa lokasi strategis di Kota Pekanbaru pada Sabtu hingga Minggu (25/2) dinihari.
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang-barang digunakan para remaja saat konvoi menggunakan sepeda motor dan membawa bendera dari penangkapan tersebut.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaMereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca SelengkapnyaPelaku balap liar dinilai mengganggu aktivitas ibadah umat muslim di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 36 unit sepeda motor yang tidak sesuai standar
Baca SelengkapnyaBelasan warga Garut, Jawa Barat diamankan aparat kepolisian saat tengah melakukan kegiatan adu muncang
Baca Selengkapnya