Terjebak banjir 3 pekan, ibu hamil cuma makan mi instan & telur
Merdeka.com - Tim SAR Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP) berhasil mengevakuasi seorang ibu, korban banjir yang tengah hamil 7 bulan dari rumahnya di kawasan Kampung Pulo, RT 016/02 Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Ibu hamil yang diketahui bernama Iis (32) ini, diungsikan bersama suaminya Adi (35) serta dua anak mereka Intan, (10) dan Lidia (9), setelah hampir 3 minggu bertahan di rumahnya yang berlantai dua.
"Ini juga khawatir, soalnya istri saya lagi hamil anak ketiga kami. Makanya bersedia diungsikan," kata Adi, saat turun dari perahu karet, Kamis (30/1).
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Sementara itu Iis menuturkan, sudah hampir tiga pekan bertahan di lantai dua rumahnya yang terendam banjir. Ia mengira, banjir ini tidak akan lama menggenangi kawasan rumahnya. Ia mau dievakuasi karena takut melahirkan dalam keadaan tidak nyaman.
"Takutnya mules doang akhirnya memutuskan untuk keluar. Banjir hari ini katanya gede kaya 2007 yaudah akhirnya mau evakuasi," tambahnya lagi.
Dia melanjutkan, alasan lain yang membuatnya akhirnya mau mengungsi adalah persediaan makanan di rumahnya yang sudah habis. Selain itu, dia pun kasihan dengan kondisi janinnya yang selama dikepung banjir hanya makan mi instan dan telur.
"Sudah bosen ah di dalem, makan mi (instan) dan telur terus. Kalau di pengungsian kan enak banyak makanan. Saya juga kasihan dengan janin saya." Katanya sambil mengusap-usap perutnya.
Sementara itu, Kasatpol PP Jakarta Timur, Syahdonan menyebutkan, sejak datangnya air sejak Kamis (30/1) pagi, petugasnya sudah berhasil mengevakuasi 60 warga bantaran kali Ciliwung.
"Proses evakuasi juga terus dilakukan pihaknya bersama Dinas Pemadam kebakaran, TNI, dan tagana," ujarnya.
Dalam satu hari itu juga, jumlah warga yang berhasil dievakuasi petugas mencapai 342 jiwa. Dengan melihat debit air yang terus meninggi, para petugas tetap merayu warga agar segera meninggalkan rumah.
"Saat ini di beberapa rumah memang masih ada satu ada dua orang yang tetap bertahan. Alasannya mereka menjaga rumah yang takut menjadi korban pencurian," ujar Syahdonan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah ibu pemulung dan lima anaknya ini viral. Mereka anya ingin makan ayam saat ditawari.
Baca SelengkapnyaWanita itu juga menyebut suaminya kasar dan kerap mencaci maki dirinya dengan sebutan pembawa musibah.
Baca SelengkapnyaBuruh migran ini sedih sekaligus bahagia dalam satu waktu. Usai dideportasi dari Malaysia, ia justru dikarunia seorang bayi lucu dalam perjalanan pulang
Baca SelengkapnyaNgidam aneh istrinya terjadi sejak usia kandungan 3 bulan.
Baca SelengkapnyaAN melahirkan secara normal seorang bayi laki-laki. Persalinan itu terjadi di atas perahu getek.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaSebuah keluarga yang memiliki dua bocah perempuan terpaksa harus tinggal di kampung mati tengah hutan dan setiap hari makan nasi pakai garam.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan masyarakat di desa pedalaman di Cianjur, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut, terlihat jelas bagaimana kondisi jalan yang lebih mirip kubangan daripada jalur yang layak dilalui.
Baca SelengkapnyaSeorang bayi bernama Aditya harus mengalami masalah kesehatan yang hampir merenggut nyawanya.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca Selengkapnya