Teror Panah Wayer Bikin Warga Gorontalo Takut Keluar Rumah Malam Hari
Merdeka.com - Teror panah wayer yang kerap terjadi di Gorontalo belakangan ini membuat warga resah. Bahkan teror itu membuat warga takut keluar rumah, terlebih di malam hari. Meski tak jarang pelaku tertangkap, namun nyatanya teror ini masih sering terjadi di Gorontalo, bahkan pelakunya banyak dari kalangan pelajar.
Panah wayer sendiri merupakan anak panah yang terbuat dari besi, diruncingkan bagian ujungnya. Biasanya dibuat dari jeruji sepeda motor, yang ditembakkan seperti ketapel. Teror ini tidak memandang korban, dan tak jelas tujuannya.
Melihat lambannya pihak kepolisian merespons apa yang terjadi di lapangan, masyarakat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Gorontalo pada Jumat kemarin (8/11). Mereka menuntut penyelesaian sejumlah persoalan teror panah wayer yang sering terjadi di daerah mereka.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Dimana polisi melakukan patroli? Sejumlah lokasi menjadi perhatian polisi. Seperti yang terjadi di Langgam, Kabupaten Pelalawan. Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Pian Hamza, orator aksi menyampaikan, gerakan mereka hari ini semata-mata menuntut Pemerintah Kota Gorontalo untuk menindak tegas para pelaku teror panah wayer yang sudah meresahkan masyarakat Gorontalo.
Massa menuntut agar Pemerintah Kota Gorontalo mendorong DPRD setempat membuat peraturan daerah dalam memberikan sanksi kepada pelaku panah wayer.
"Karena kami masyarakat, baik penduduk asli daerah maupun dari luar daerah sudah tidak merasa aman lagi ketika beraktivitas di Kota Gorontalo," kata Pian Hamza.
Maksimalkan Peran Pos Kamling
Selain itu, pada aksi damai tersebut, massa meminta kepada Pemerintah Kota Gorontalo untuk melakukan sosialisasi dan penguatan kepada siswa agar tidak melakukan tindak kriminal. Juga meminta pemerintah dapat memaksimalkan kembali peran petugas pos kamling di setiap wilayah di Kota Gorontalo.
"Kami minta juga ada razia besar-besaran di Kota Gorontalo, sampai kasus panah wayer ini benar-benar hilang. Sebab kami para mahasiswa sudah takut keluar malam. Kendati kami mahasiswa banyak keluar malam untuk mengerjakan tugas kuliah," ungkap Pian Hamza.
Pemkot Koordinasi dengan Polisi
Sementara itu, di depan massa aksi, Wakil Wali Kota Gorontalo, Rian F Kono mengatakan, saat ini pemerintah sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk sama-sama memberantas kasus panah wayer yang sudah banyak memakan korban.
Pihaknya juga akan melakukan pembinaan kepada siswa di Kota Gorontalo, untuk menghindari perbuatan kriminal. Terutama panah wayer.
"Saya sangat bangga dengan teman-teman mahasiswa dan pemuda yang masih peduli situasi keamanan di Kota Gorontalo. Saya harap kita bersama-sama akan memberantas hal ini. Kami sudah membuat rapat dengan lembaga pemerintah lainnya untuk bagaiman kasus ini bisa dihilangkan di Kota Gorontalo," kata Rian.
Reporter: Arfandi Ibrahim
Sumber : Liputan6.com
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaDemontrasi di Kabupaten Pohuwato yang dilakukan massa penambang berakhir rusuh.
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca SelengkapnyaPemda memastikan pelayanan masyarakat tetap berjalan meski kantor bupati dibakar.
Baca SelengkapnyaPeran ke-26 tersangka berbeda-beda. Namun secara garis besar tindak pidana yang dilakukan seputar pembakaran kantor Bupati Pohuwato
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut situasi terkini sudah kondusif setelah pembakaran kantor bupati Pohuwato
Baca SelengkapnyaTerbaru, teror KST terjadi di Puncak Ilaga, Minggu (12/11) pukul 16.30 WIT.
Baca SelengkapnyaSaat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaEmak-emak itu resah dengan aktivitas basecamp narkoba di lokasi pucuk Jambi tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain melakukan penganiayaan terhadap polisi, massa juga merusak sejumlah fasilitas publik.
Baca SelengkapnyaKapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono menjelaskan bahwa penggunaan gas air mata hanya dilakukan untuk membubarkan massa yang memblokade jalan.
Baca Selengkapnya